Daftar Blog Saya

Selasa, 01 November 2022

KATA SAMBUTAN DARI PAUS FRANSISKUS

 

Dalam sepekan ini Paus Fransiskus menyampaikan kata sambutan di hadapan audiens yang berbeda-beda, mulai dari warga akademisi Institut Teologi Kepausan Yohanes Paulus II untuk Perkawinan dan Keluarga, kepada peserta Pertemuan COPERCOM, Koordinasi Asosiasi Komunikasi, dan kepada Koordinator Peringatan 8 Abad Fransiskan Sedunia. Dalam postingan ini kata-kata sambutan beliau dikumpulkan untuk dokumentasi. 

Pada 31 Oktober 2022 Paus Fransiskus menerima kunjungan Koordinator Peringatan 8 Abad Fransiskan Sedunia. Peringatan 8 abad wafat St Fransiskus akan diselenggarakan dari 2013 hingga 2026. Menurut Paus hidup kudus St Fransiskus Asisi bersumber dari Yesus Kristus yang diteladani secara total dalam kemiskinan, kasih kepada orang miskin dan kepada alam ciptaan. Peringatan mendatang bukan sekedar upacara ritual namun sekaligus harus menimba spiritualitas St Fransiskus dalam meniru Yesus dan mengasihi kaum miskin sebagai cara hidup. Hal itu dimungkinkan oleh nuansa tempat-tempat Fransiskan yang menjadi pusat-pusat peringatan.

Yang pertama adalah Fontecolombo, dekat Rieti, Italia, yang berhubungan dengan lahirnya "Regula" atau tata-peraturan hidup para Fransiskan, dan Greccio, panorama kelahiran Yesus, yang mengingatkan spiritualitas "inkarnasi Yesus Kristus" sebagai jalan Tuhan. 

Yang kedua adalah La Verna, terkait "stigmata", yaitu luka-luka Kristus yang disalibkan, yang diterima St Fransiskus Asisi. Mengingatkan sakit dan penderitaan sebagai kisah hidup umat manusia.

Yang ketiga adalah Asisi, tempat jenasah St Fransiskus Asisi dibaringkan. Mengingatkan harapan sejati umat kristiani akan hidup kekal. Jasad St Fransiskus Asisi hingga sekarang adalah suatu misteri yang jawabannya perlu didekati dengan mengikuti sekolah Sang Poverello, menemukan dari cara hidupnya menurut Injil bagaimana mengikuti jejak Kristus.

Santo Fransiskus adalah seorang yang suka perjalanan, berkeliling Italia dan sekitarnya, mendekatkan Gereja pada umat, dan mengurangi jarak antara Gereja dan umatnya. Itulah gaya komunitas kristiani yang ingin mendekat kepada siapa saja dan tidak mengurung diri. Meneladan St Fransiskus haruslah bertahan dan berjalan, bertahan dalam doa kontemplasi dan bergerak maju berjalan dalam kesaksian, menjadi saksi Kristus. Dalam berkhotbah kepada kaum pinggiran, St Fransikus bukan hanya memperjuangkan keadilan, tetapi juga kepercayaan. Hanya iman yang membawa nafas kebaruan Roh Kudus pada dunia yang tertutup dan individualis. Dengan nafas ini kita dapat menghadapi tantangan untuk perdamaian, perhatian pada bumi rumah kita bersama, dan suatu model pembangunan yang baru.





https://www.vatican.va/content/francesco/it/speeches/2022/october/documents/20221031-viiicentenario-francescano.html

Pada 31 Oktober 2022 Paus Fransiskus menerima kunjungan Pertemuan COPERCOM, Koordinasi Asosiasi Komunikasi. Dalam rangka ulang tahun ke-20 Paus Fransiskus mengajak mereka melakukan refleksi atas keberadaan dan karya mereka.

Pertama tentang tujuan "koordinasi", suatu sasaran mulia untuk menghimpun beberapa realitas demi mencapai tujuan yang sangat spesifik. Bukan tugas mudah, memerlukan kesabaran, visi dan kesatuan. "Jalan yang telah ditempuh selama duapuluh tahun tentu telah memberikan pengalaman berlimpah berkaitan dengan karya koordinasi ini".  

Kedua menyangkut tujuan "perubahan". Bukan saja mengamati "era perubahan" tetapi juga terlibat dalam "perubahan zaman", dalam arti bukan saja menerima tantangan dan peluang perubahan tetapi juga menjadi ahli perubahan. Perlu waspada, sebab perubahan bukan berarti "mengikuti model-model yang sewaktu, tetapi mengubah cara berada dan cara berpikir, mulai dari sikap takjub yang tidak berubah namun selalu baru".

Yang ketiga : perjumpaan, mendengarkan dan bicara. Ini adalah a,b,c, untuk komunikator yang baik. Ketiganya adalah prasyarat untuk dinamika semua komunikasi yang baik. Perjumpaan adalah membuka hati tanpa prasangka pada orang lain dalam tatap muka. Perjumpaan adalah prasyarat pengertian. Tanpa perjumpaan tidak ada komunikasi. Mendengarkan adalah belajar untuk diam, pertama dalam hati sendiri, dan untuk menghormati orang lain dengan mendengarkan dia. Fokus pada kata benda, yaitu orang, jangan terhanyut oleh berbagai kata sifat yang bisa menyesatkan.

Keempat, fokus pada jalan sinodal. Gereja menempuh suatu jalan, dan jalan itu adalah sinodalitas yang berarti "menghayati kegerejaan sepenuhnya."





https://www.vatican.va/content/francesco/it/speeches/2022/october/documents/20221031-incontro-copercom.pdf

Pada 24 Oktober 2022 Paus Fransiskus menyampaikan sambutan kepada warga akademis Institut Teologi Kepausan Yohanes Paulus II untuk Perkawinan dan Keluarga.


https://www.vatican.va/content/francesco/en/speeches/2022/october/documents/20221024-istitutogp.pdf


Tidak ada komentar:

Posting Komentar