Kemarin saya mengukur tekanan darah saya karena beberapa malam saya terganggu oleh mimpi buruk. Saya curiga tekanan darah saya tinggi. Betul. Tekanan darah saya sistolik 183 mmHg dan diastolik 113 mmHg. Tinggi! Saya tidak boleh mendapat vaksin Covid19 yang pertama karena tekanan darah saya sistolik di atas 200. Lalu selama sebulan saya lakukan pengendalian melalui olahraga jalan kaki dan diet, hingga berhasil menurunkan level tekanan darah itu jadi sekitar sistolik 150 mmHg, dan boleh menerima vaksin pertama. Demi vaksin kedua dan vaksin booster saya rutin mengecek status tekanan darah saya. Setelah itu saya tidak memerhatikan lagi status harian tekanan darah saya sampai kemarin. Setelah tahu kondisi tekanan darah saya tinggi, kemarin saya santai tidak melakukan pekerjaan berpikir, minum amlodipin 5mg, dan tidur dari pkl 22.00. Tadi pagi saya cek lagi tekanan darah saya turun pada level sistolik 154 mmHg dan diastolik 93 mmHg. Syukurlah, tapi itu belum cukup dan masih perlu turun lagi.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah ukuran tekanan darah pada arteri sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/ tenang. Ukuran normal adalah sistolik 120mmHg dan diastolik 80 mmHg. Ukuran tekanan darah 121-139/80-89 mmHg dimasukkan dalam klasifikasi pra-hipertensi. Jika 140-159/90-99 mmHg masuk golongan Hipertensi Tingkat I. Jika di atas 160/100 digolongkan Hipertensi Tingkat II.
Tekanan darah tinggi ada yang sulit dikenali penyebabnya, disebut hipertensi esensial/primer (90%) entah dipicu stress, entah pola makan, entah kelelahan, dan usia tua; tetapi sebagian lagi terkait dengan kondisi organ-organ tubuh lainnya (10%) dan membawa risiko, sehingga perlu diperhatikan.
Menurut informasi Kemenkes banyak penelitian membuktikan bahwa semakin tinggi tekanan darah seseorang, semakin tinggi pula risiko orang tersebut terkena penyakit jantung, gagal ginjal, dan stroke. Awal dari semua penyakit komplikasi itu yaitu kehilangan keseimbangan. Ketika tekanan darah tinggi naik, maka seseorang akan kesulitan berjalan karena tengkuk, leher, dan punggung akan terasa berat dan pegal. Ini disebabkan oleh kadar kolesterol yang langsung menyerang syaraf keseimbangan. Tidak heran, penderita bisa langsung jatuh secara tidak sadar tiba-tiba.
Hasil penelitian Badan Kesehatan Sedunia (WHO) menunjukkan hampir setengah dari kasus serangan jantung disebabkan oleh tekanan darah tinggi. Tekanan darah yang terus meningkat dalam jangka panjang akan menyebabkan terbentuknya kerak (plak) yang dapat mempersempit pembuluh darah koroner. Padahal pembuluh darah koroner merupakan jalur oksigen dan nutrisi (energi) bagi jantung. Akibatnya, pasokan zat-zat penting (esensial) bagi kehidupan sel-sel jantung jadi terganggu. Pada keadaan tertentu, tekanan darah tinggi dapat meretakkan kerak (plak) di pembuluh darah koroner. Serpihan-serpihan yang terlepas dapat menyumbat aliran darah sehingga terjadilah serangan jantung. Penderita tekanan darah tinggi berisiko dua kali lipat menderita penyakit jantung koroner.
Penyumbatan pembuluh darah diawali dengan Stroke. Stroke merupakan gangguan syaraf otot yang dipengaruhi pembuluh darah dan berpusat pada kepala. Biasanya syaraf yang ada di otak tidak terkoneksi dengan syaraf motorik sehingga tangan yang biasa diserang tidak dapat digerakkan karena aliran darah tidak mengalir pada bagian tubuh tersebut.
Bagian terparah dari gangguan pembuluh darah yang disebabkan oleh Hipertensi yaitu komplikasi pada Ginjal dan Jantung. Karena aliran darah yang tidak merata, maka beberapa fungsi organ tubuh akan terkena imbasnya. Gangguan darah turut mempengaruhi volume darah yang mengalir ke Jantung, jadi jangan heran kalau biasanya penderita hipertensi adalah penderita jantung pula.
Pencegahan dan Pengendalian Hipertensi menurut Kemenkes
Mengurangi konsumsi garam (jangan melebihi 1 sendok teh per hari)
Melakukan aktivitas fisik teratur (seperti jalan kaki 3 km/ olahraga 30 menit per hari minimal 5x/minggu)
Tidak merokok dan menghindari asap rokok
Diet dengan Gizi Seimbang
Mempertahankan berat badan ideal
Menghindari minum alkohol
Tidak ada komentar:
Posting Komentar