Daftar Blog Saya

Tampilkan postingan dengan label Persembahan Diri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Persembahan Diri. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 14 Januari 2023

PUNCTA MINGGU II MASA BIASA PERTAMA TAHUN I-A

 


Bacaan (I) Yes 49:3, 5–6. Mzm 40:2, 4, 7–10. (II) 1 Kor 1:1–3. Injil: Yoh 1:29–34

Tuhan berbicara melalui nabi Yesaya dalam Bacaan Pertama hari ini.

Dia memberi tahu kita tentang misi yang diberikan Bapa sejak dari kandungan: "Ia berfirman: 'Engkau adalah hamba-Ku.' "

Hamba dan Putra, Tuhan kita diutus untuk memimpin Keluaran baru—untuk membangkitkan suku-suku Israel yang dibuang, untuk mengumpulkan dan mengembalikan mereka kepada Tuhan. Lebih dari itu, Dia menjadi terang bagi bangsa-bangsa, agar keselamatan Allah sampai ke ujung bumi (lihat juga Kis 13:46–47).

Sebelum Keluaran pertama, seekor anak domba dipersembahkan sebagai kurban dan darahnya dioleskan pada tiang pintu rumah orang Israel. Darah anak domba mengidentifikasi rumah mereka dan Tuhan “melewati”-nya ketika menghukum orang Mesir (lihat Kel 12:1–23, 27).

Dalam Keluaran baru, Yesus adalah “Anak Domba Allah,” seperti yang dilihat Yohanes dalam Injil hari ini (lihat juga 1 Kor 5:7; 1 Ptr 1:18–19). Tuhan menyanyikan tugas ini dalam Mazmur hari ini. Dia telah datang, Dia berkata, untuk mempersembahkan diri-Nya demi melaksanakan kehendak Allah (lihat Ibr 10:3–13).



Korban, persembahan dan korban penghapus dosa setelah Keluaran pertama tidak memiliki kuasa untuk menghapus dosa (lihat Ibr 10:4). Semua itu dimaksudkan bukan untuk menyelamatkan, tetapi untuk mengajar (lihat Gal 3:24). Dalam persembahan kurban ini, orang harus belajar pengorbanan diri— bahwa korban itu dibuat sebagai persembahan diri dengan bebas kepada Allah dan untuk bersukacita dalam kehendak-Nya.

Hanya Yesus yang dapat menyampaikan persembahan diri dengan sempurna. Dan melalui pengorbanan-Nya, Dia telah membuat telinga kita terbuka demi ketaatan kepada Bapa dan memungkinkan kita untuk mendengar panggilan Bapa pada kekudusan, seperti yang dikatakan Paulus dalam Suratnya Hari ini.

Dia telah menjadikan kita anak-anak Allah, dibaptis dalam darah Anak Domba (lihat Why 7:14). Dan kita harus menggabungkan kurban kita kepada-Nya, persembahan diri kita—hidup kita—sebagai kurban yang hidup dalam ibadat rohani dalam Perayaan Ekaristi (lihat Rm 12:1).


Baca juga: ANAK DOMBA

PERSEMBAHAN KORBAN