Daftar Blog Saya

Minggu, 05 Februari 2023

Pekan Sekolah Katolik AS 2023

 


Perjalaman hidup sistem sekolah Katolik adalah anugerah unik bagi Gereja baik di AS maupun Gereja Universal; keberhasilannya didasarkan pada prinsip pengorbanan diri.

Di AS ada pekan khusus yang didedikasikan sebagai Pekan Sekolah-sekolah Katolik setiap tahun. Sejak 1974 Asosiasi Pendidikan Katolik Nasional (NCEA) AS memprakarsai Catholic Schools Week, CSW. Tema tiap tahun berbeda. Tahun 2023 adalah tahun ke-47, Catholic Schools Week, dari hari Minggu, 29 Januari, hingga Sabtu, 4 Februari. Temanya Keuangan.

Tiga pilar misi pendidikan bagi NCEA adalah Iman-Keunggulan-Pelayanan. Namun pendidikan juga dipandang sebagai kontribusi umat Katolik kepada negara. Belakangan kontribusi penddikan diukur dengan besaran anggaran biaya pendidikan per tahun per anak. Tahun ini anggaran biaya per anak per tahun di AS adalah $14,330. Dengan memperhitungkan jumlah murid semua sekolah katolik, maka umat katolik tahun ini memberi kontribusi $23,4 milyar untuk negara di bidang pendidikan di AS.

Catholic School Week dimaksudkan untuk perayaan syukur dan pujian atas kemampuan memberi kontribusi secara nasional, sambil mengingat peran setiap stakeholder pendidikan katolik. Maka agenda perayaan di sekitar tiga pilar misi pendidikan, iman-keunggulan-pelayanan, dikaitkan dengan dukungan stakeholder dalam sepekan yaitu: paroki dengan Misa syukur pendidikan sebagai jalan pewartaan dan pengembangan iman katolik di paroki-paroki; komunitas masyarakat sekitar termasuk para donatur sebagai lingkungan utama yang memasok masukan situasi yang kondusif bagi proses dan materi pendidikan yang unggul, serta untuk penerimaan hasil pendidikan; para siswa, tak ada sekolah tanpa siswa, maka proses pendidikan berlangsung karena dan untuk para siswa, sehingga siswa sebagai karunia subyek utama pendidikan perlu dirayakan; negara dan bangsa, dengan dinamika situasinya adalah kerangka besar identitas dan ideologi pendidikan nasional; panggilan, memberi arah pengembangan diri siswa dalam pengetahuan, ketrampilan maupun kerohanian yang selaras, baik panggilan profesi maupun panggilan hidup bakti untuk Gereja; pengurus yayasan, para guru, staf dan relawan sekolah yang mengawal berlangsungnya kerja pendidikan dari masa ke masa, mereka juga memerlukan pengembangan diri agar lebih mampu menyumbangkan kinerja terbaik; keluarga, sebagai sumber utama aspirasi dan nilai-nilai yang perlu diolah dan diteruskan sekolah-sekolah dalam mendidik para siswa di tengah perkembangan zaman.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar