Tanggal 29 September Gereja memeringati Para Malaikat Agung, Mikael, Rafael dan Gabriel. Untuk menyiapkan batin menyambut peringatan itu saya sampaikan pandangan Kitab Suci mengenai para Malaikat.
Malaikat
Harfiah artinya ”utusan”. Para malaikat adalah roh murni,
diciptakan oleh Allah. Mereka melayani sebagai utusan kehendak ilahi; sebutan
yang digunakan kadang-kadang juga dijadikan sebutan orang yang melakukan
peranan sebagai seorang utusan (dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebaga
“messenger” atau “envoy” dalam RSV; misalnya Yes 18:2; 33:7; diterapkan pada
Yohanes Pembaptis, Mat 11:10). Malaikat sudah ada sejak Penciptaan, bertindak
sebagai pewarta rencana ilahi.
I. Hakekat dan Pekerjaan Malaikat
A. Malaikat adalah Roh Murni
B. Perbedaan Antara Hakekeat dan
Pekerjaan
C. Malaikat Sebagai Bala Tentara Allah
II. Pelayanan para Malaikat
A. Malaikat Dalam Perjanjian Lama
B. Malaikat Dalam Perjanjian Baru
III. Susunan Kedudukan dan Jumlah Malaikat
A. Susunan Jabatan Para Malaikat
B. Malaikat yang Bertugas di Tempat
Tertentu
C. Jumlah Para Malaikat
IV. Malaikat yang Jatuh Dalam Dosa
I. Hakekat
dan Pekerjaan Malaikat
A. Malaikat adalah Roh Murni
Keberadaan malaikat sebagai makluk rohani yang tidak berbadan
merupakan kebenaran iman yang didukung oleh Kitab Suci (Mzm 90:11; Mat 18:10)
dan oleh tradisi lama Katolik (bdk KGK 328-336). Tradisi Yahudi pada umumnya
memelihara suatu kepercayaan akan malaikat, terkecuali para Saduki (Kis 23:8).
Paus Klemens X (masa kepausan 1670-1676) menyetujui devosi kepada malaikat
pelindung (bdk Dan 4:10.20; 10:10.13.20; Mat 18:10; Kis 16:6).
B. Perbedaan Antara Hakekat dan
Pekerjaan
Santo Agustinus menyatakan: “Malaikat” adalah sebutan
pekerjan mereka, bukan sebutan kodrat mereka. Jika Anda mencari nama kodrat
mereka, itulah “roh”; sedang jika yang Anda cari pekerjaan mereka, mereka
adalah “malaikat”; dari sudut mereka itu apa, mereka adalah roh; dari sudut apa
yang mereka lakukan, “malaikat”.
C. Malaikat
Sebagai Bala Tentara Allah
Malaikat sering diperlihatkan mengawal tahta Tuhan, seperti
yang digambarkan dalam Kitab Daniel (7:9-10; bdk Mzm 96:7; 102:20; Yes 6).
Rujukan juga diarahkan kepada ketujuh malaikat yang tugas khususnya adalah
berjaga di depan tahta Allah (Tob 12:15; Why 8:2-5; juga “malaikat kehadiran”,
Yes 63:9). Para malaikat memandang Allah (Mat 18:10). Dalam Perjanjian Lama,
sering disampaikan dengan gambaran jemaah orang-orang kudus yang terdiri dari
“orang-orang kudus” (Mzm 89:6; Ayb 5:1; Dan 8:13) dan “anak-anak elohim’
(Allah) atau “anak-anak elim” (Mzm 29:1; 89:7; Ayb 1:6; 2:1; 38:7) yang berada
di sekeliling tahta dan memuji Yahweh (Yos 5:14; 1 Raj 22:19; Mzm 103:20;
148:2). Mereka juga disebut ”anak-anak Allah” (Ayb 1:6; 38:7) dan para
”pelayan” kehendak Ilahi (Mzm 103:21; 104:4). Tiga malaikat yang secara khusus
diberi nama di dalam Kitab Suci adalah Mikael (Dan 10:13.21; 12:1; Yud 1:9; Why
12:7), Rafael (Tob 5-11; 12:15) dan Gabriel (Dan 8:16, 9:21; Luk
1:11.19.26dst).
II. Pelayanan
para Malaikat
Tuhan mengirim malaikat untuk mewartakan kehendak ilahi;
untuk menegur, menyemangati, membantu, menghukum dan mengajar; dan untuk
melaksanakan keadilan ilahi. Mereka berfungsi sebagai perantara pokok antara
Allah dan manusia.
A. Malaikat
Dalam Perjanjian Lama
Di dalam Pejanjian Lama para malaikat membantu mereka yang
takut akan Tuhan (Mzm 33:8; 90:11) dan diutus oleh Tuhan membantu sejumlah
besar orang : Hagar (Kej 16:7; 21:7); Abraham (Kej 18; 22:11), Lot (Kej
19:1-23); Yakub (Kej 28:12); Elia (1 Raj 19:5), ketiga anak (Dan 3:49), Daniel
(Dan 6:22); Tobias (Tob 5:6-22).
Seorang
malaikat memimpin bangsa Israel dalam perjalanan Keluaran mereka dari Mesir
(Kel 23:20; 33:2; Bil 20:16). Begitu pula Tuhan mengirim malaikatNya untuk
mencegah Bileam mengutuk umat Allah (Bil 22:31-32), dan mengutus malaikat yang
lain kepada Yosua (Yos 5:13-14). Ada malaikat yang memilah bangsa (Hal 2:1-4)
dan menampakkan diri kepada Gideon (Hak 6:11-40; 7:1-7), ibu Simson (Hak
13:3-21), dan nabi Zakharia (Za 2-6); satu malaikat menghukum Daud (2 Sam
24:16; 1 Taw 21:15) dan menjelaskan soal
visi kepada Daniel (Dan 8:16; 9:21; 10:5.10.16). Para malaikat juga
secara aktif terlibat dalam soal ketentaraan dalam Perjanjian baru, ketika
mengalahkan Asyur (2 Raj 19:35), memimpin pasukan Makabe (2 Mak 11:6-13) dan
menghukum Heliodorus (2 Mak 3:24-27). Ungkapan khusus “Malaikat Tuhan’ dalam Kitab Kejadian dan Kitab-kitab
Sejarah sering digunakan untuk menyebut utusan surga yang berbicara dan
bertindak atas nama Tuhan, maka merupakan malaikat perantara, tetapi para ahli
lebih suka menafsirkan frasa itu merujuk pada campur tangan langsung dari Tuhan
dalam persoalan manusia (mis Kej 16:13; 21:18; 31:11; 32:24; Kel 14:19; Kej
6:14; 13:22).
B. Malaikat
Dalam Perjanjian Baru
Dalam Perjanjian Baru para malaikat memainkan peran yang
sama dengan yang dimainkan dalam Perjanjian Lama. Ibr 1:14 secara retoris
mengajukan pertanyaan: “Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani,
yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan?”
Satu
malaikat mewartakan kelahiran Mesias kepada Maria (Luk 1:26-38), dan para
malaikat dikaitkan erat dengan Kristus, mulai dari kisah masa kanak-kanak
hingga pada kenaikan ke surga. Demikianlah maka para malaikat itu menyanyikan
lagu pujian mereka pada waktu kelahiran
Kristus; “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi!” (Luk 2:14) dan satu
malaikat memerlihatkan diri kepada Yusuf (Mat 1:20; 2:13-19); Zakharia (Luk
1:11.19-20) dan para gembala di Betlehem (Luk 2:9.15).
Selama
masa hidup Yesus di dunia, para malaikat terus melaksanakan dua pekerjaan
tradisional sebagai utusan dalam sejarah keselamatan dan merupakan bala surga, terutama di dalam menaungi Yesus (Luk
12:8; 15:10; Mat 24:36). Mereka membawa Yesus ke gurun (Mat 4:11) dan
memberikan kekuatan kepadaNya ketika sekarat di Taman Getsemani (Luk 22:43).
Sesudah kebangkitan, para malaikat turun dari surga, membuka pintu kubur, dan
mewartakan bahwa Yesus sudah bangkit (Mat 28:2-7). Dalam Mat 28:3. malaikat itu
“wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju”.
Para
malaikat menampakkan diri kepada para murid setelah Yesus naik ke Surga (Kis
1:10), dan kemudian kepada Petrus (Kis 10:19; 12:7-11), kepada Paulus (Kis
27:23), Kornelius (Kis 10:3; 11:13), dan kepada sida-sida ratu Kandake (Kis
8:26-39). Malaikat melepaskan Petrus dan Yohanes dari penjara (Kis 27:33) dan
malaikat yang lain menampar Herodes Agripa yang kemudian mati dimakan
cacing-cacing (Kis 12:23).
Di
dalam Surat-surat para malaikat menjadi saksi penderitaan para rasul yang teraniaya
(1 Kor 4:9) dan dalam konteks liturgi Paulus menyatakan bahwa wanita harus
menutup kepalanya untuk menghormati para malaikat (1 Kor 11:10). Hukum Musa
diberikan melalui malaikat (Kis 7:53; Ibr 2:2; Gal 3:19). Bahkan sekalipun
malaikat mewartakan injil lain, seharusnya tak seorangpun memercayai mereka
(Gal 1:8), juga tidak ada malaikat yang disembah (Why 19:9-10). Malaikat juga
menjadi pengantara visi-visi dalam Wahyu kepada Yohanes (Why 1:1; 22:8).
Peran
para malaikat di akhir zaman ditegaskan dalam beberapa ayat. Para malaikat akan
memanggil manusia ke pengadilan (Mat 24:31; 1 Tes 4:16); tetapi mereka tidak
tahu kapan saatnya (Mrk 13:32). Sekalipun begitu mereka akan menyertai
kedatangan Yesus kembali untuk mengadili dunia (Mat 16:27; 2 Tes 1:7).
III. Susunan
Kedudukan dan Jumlah Malaikat
A. Susunan
Jabatan Para Malaikat
Kitab Suci menyebut berbagai macam malaikat, dan tidak semua
malaikat setara (Dan 10;13; Why 12:7). Derajat atau lapisan tertentu disebut di
tempat yang berbeda-beda: serafim
(Yes 6:2.6); kerubim (Kej 3:24; Sir
49:10; Yeh 10:1-22); singgasana (Kol 1:16); wilayah kekuasaan (Kol 1:160;
penghulu malaikat (1 Tes 4:16) dan malaikat. Daftar ini bisa berubah-ubah
menurut siapa penulisnya di antara para penulis Kristen dari masa-masa berikutnya, dengan
pengembangan yang paling luas terdapat pada Dionisius dari Arepagus dalam De Coelesti Hierarchia (Hirarki Surga),
Santo Gregorius Agung dan Santo Tomas Aquinas dalam Summa Theologieae.
B. Malaikat
yang Bertugas di Tempat Tertentu
Menurut Dan 10:12-21 berbagai macam malaikat yang digambarkan
sebagai para pangeran bertanggungjawab atas bangsa-bangsa tertentu (misalnya
Persia). Peranan yang sama seperti itu juga muncul dalam Kitab Wahyu, di mana
disebutkan “para malaikat dari ketujuh jemaat” di Asia (Why 1:20).
C. Jumlah
Para Malaikat
Dalam Kitab Suci jumlah malaikat digambarkan besar sekali
“Seribu kali beribu-ribu dan selaksa kali berlaksa-laksa melayani Dia” (Dan
7:10; juga Why 5:11; Mzm 67:18; Mat 26:53).
IV. Malaikat
yang Jatuh Dalam Dosa
Kitab Suci juga menegaskan adanya malaikat yang berdosa;
malaikat-malaikat yang memberontak kepada Tuhan, dan yang dilemparkan ke dalam
neraka (2 Ptr 4; Yud 1:6). Secara bersama-sama, para malaikat yang kehilangan
rahmat itu bersama dengan Setan, disebut malaikat-malaikat yang berbuat dosa (2
Ptr 2:4). Mereka mungkin disebut roh-roh jahat(1 Kor 10:20), atau roh-roh najis (Mrk 5:13), malaikat-malaikat
Iblis (Mat 25:1) dan malaikat-malaikat naga (Why 12:7). Rujukan lain untuk
malaikat yang berdosa itu dapat ditemukan dalam Why 9:11 dan 2 Kor 12:7.