Daftar Blog Saya

Tampilkan postingan dengan label Logframe. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Logframe. Tampilkan semua postingan

Rabu, 23 November 2022

Logical Framework Analysis (LFA) UNTUK ORGANISASI NIRLABA

 


Logframe atau Logical Framework atau Logical Framework Analysis (LFA) atau Logical Framework Matrix adalah suatu alat Perencanaan Aktivitas yang lazim digunakan oleh Organisasi Nirlaba, baik untuk kepentingan interen maupun untuk proposal eksternal dalam rangka fundraising. Alat dan hasilnya adalah peragaan rencana yang sangat penting, tetapi perlu perjuangan untuk membuatnya. Jika sudah jadi sangat memudahkan anggota organisasi dan disukai para donor karena mudah dibaca dan dipahami. Daripada uraian panjang lebar dalam proposal, donor lebih suka membaca Logframe dan penjelasannya.



LFA adalah suatu alat manajerial untuk perencanaan proyek kegiatan dan implementasinya yang dimaksudkan untuk memberikan informasi yang singkat, padat, namun jelas dalam bentuk "kerangka kerja" atau "framework". Komponen-komponen seperti tujuan, sasaran, kegiatan, hasil dan indikatornya disajikan dalam satu kerangka kerja dengan hubungan logisnya.


LFA selain menjadi petunjuk pelaksanaan kegiatan sekaligus juga menjadi alat bantu untuk monitoring dan evaluasi jalannya kegiatan.


Keluhan para donor luar negeri mengenai laporan proyek-proyek di lingkungan gereja adalah bahwa terlalu banyak kata-kata yang sumir atau tidak jelas berkenaan dengan uang donasi yang mereka berikan. Mungkin kata-kata itu benar, tetapi tidak menunjukkan kaitan logis yang langsung dengan aktivitas-aktivitas yang dilakukan dan hasil-hasilnya. Intinya, ada "framewok" yang berbeda antara yang digunakan pelaksana dan yang digunakan donor. Komunikasi akan lebih baik jika digunakan "framework" yang sama untuk memudahkan penafsiran. Maka dibuatlah format "kerangka" yang sama.

LFA tadinya dibuat sehubungan dengan US-Aid, tetapi juga digunakan Ford Foundation, dan lembaga2 donor Eropa seperti Novib, Misereor, dll.

Dalam pengalaman banyak LSM atau NGO, LFA malah menjadi alat yang efektif untuk perencanaan dan pengendalian kegiatan internal mereka sendiri.

Format dasarnya adalah sbb.


Untuk menyusun informasi yang diperlukan dalam mengisi Framework perlu dipahami istilah-istilah yang lazim dipakai. Di bawah ini adalah kosa kata yang digunakan dan penjelasannya. Tidak saya terjemahkan supaya mengundang diskusi di antara para pengurus organisasi untuk membuat pemahaman bersama:


Goal

A project goal is a very general, high-level and long-term objective of the project. It is different from project objectives because the latter are very specific and have to be addressed alone by the project. But the goal cannot be achieved by the project on its own since there will be other forces like the Government, other agencies etc also working to achieve it. It is a major benchmark to compare work between different projects.

Objectives

Objectives are the specific objectives the project works to achieve within the stipulated time.

Activities or Inputs

Activities or inputs are actions undertaken by the project or the organization to achieve the set objectives

Outputs

Outputs are immediate results that we achieve soon after the completion the project or any specific project activity.

Outcomes

The outcomes are results that have been or that are to be achieved after a period of time, but not immediate.

Impact

The impact is the longer-term result that has happened because of the activities undertaken in the project.

Indicators

Indicators are a measure of the result. They give a sense of what has been or what is to be achieved.

Means of Verification

Data or information based on which the indicators will be measured or monitored

Risks & Assumptions

External factors affecting the progress of the project

Costs

Budgetary explanations


Diskusi dan pemahaman bersama diperlukan karena prinsip manajemen perencanaan adalah partisipatif melibatkan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders). Tanpa keterlibatan para pemangku kepentingan LFA tak akan lengkap.



Kegiatan yang kita pikirkan seharusnya berakar pada masalah yang hendak kita perbaiki, dan itu melibatkan mereka yang mengalami masalah dan akan menerima manfaat dari kegiatan kita. Suatu gambaran pohon masalah dan arus aliran proses pemecahan masalah dapat menjadi pola pikir kita dalam membuat rencana kerja yang dituangkan dalam LFA.

Semoga berguna.