Daftar Blog Saya

Tampilkan postingan dengan label menantikan kebaruan hidup. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label menantikan kebaruan hidup. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 26 November 2022

MENYONGSONG DAN MENGHAYATI MASA ADVEN

 


Sebagai umat Katolik kita sekarang memasuki peralihan dalam siklus kerohanian dari tahun liturgi lama (Tahun C) ke tahun liturgi baru (Tahun A) mengikuti aliran kehidupan manusia. Masa peralihan ini ditandai masa Adven yaitu penantian kedatangan Kristus. Intinya adalah suatu sikap rohani yang waspada dan berjaga, untuk mengalami pembaruan hidup. Kita mengharapkan hidup baru yang lebih baik di tahun baru, lembaran baru bagi kita, dalam penyertaan Tuhan. Ia akan datang, dan kedatanganNya adalah sebagai manusia (inkarnasi) demi membarui kemanusiaan, dan membawanya pada tataran yang lebih baik, diterangi oleh cahaya keilahian yang dibawaNya.

Terang yang dibawa Tuhan itu terutama adalah kehadiranNya sendiri dalam hidup manusia, yaitu rahmat dan karunia yang tiada tara. Kita diharapkan berjaga dan waspada untuk menyambutnya, karena rahmat dan karunia Tuhan selalu bersalut misteri. Rupa, sifat dan saatnya tidak selalu sama dengan yang kita kira. Untuk itu kita diharapkan siap tanggap dengan hati dan budi yang bening, yang dibersihkan dari prasangka dan praduga yang terbentuk dari riwayat masa lalu kita, melalui pertobatan. Hati dan budi yang bersih, bening, menjadi prasyarat untuk tanggap pada Dia yang datang dan menawarkan damai, rekonsiliasi, sebagai awal untuk kebaruan, dengan mengubah sikap dan cara hidup yang mendatangkan bencana (senjata), menjadi sikap dan cara hidup yang menyiapkan persemian hidup baru (cangkul), dan berjalan dalam terang Tuhan (Yes 2:1-5).

"Marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan... marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati", nasehat Santo Paulus (Rm 13:12-14). Maksudnya agar kita menertibkan keinginan-keinginan yang membuat kita terlena, supaya kita hening bening dan waspada sehingga dapat menangkap rahmat dan anugerah Tuhan yang akan membarui hidup kita menuju kebaikan-kebaikan baru.

Sabda Tuhan dalam Mat 24:37-44 bahwa kegiatan sehari-hari yang sama dilakukan banyak orang, tetapi orang yang kendati sibuk tetap hening bening budi dan hatinya akan tanggap pada rahmat dan anugerah Tuhan (yang rupa, sifat dan saatnya tidak selalu sama dengan yang kita kira), diberkati menjadi anak manusia baru yang mendekat pada keselamatan, yaitu hidup yang lebih damai dan sejahtera.


Semoga.