Daftar Blog Saya

Tampilkan postingan dengan label komunikasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label komunikasi. Tampilkan semua postingan

Kamis, 29 Desember 2022

PROYEKSI (3) SITUASI 2023 KOMUNIKASI - KEAMANAN - LINGKUNGAN HIDUP

, 


Revolusi Mental dan Kebudayaan

Kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama, peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama, dan peningkatan kerukunan hidup umat beragama dengan moderasi beragama menjadi fokus perhatian pada 2023. Utamanya peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) semakin ditingkatkan, khususnya untuk menyelesaikan kasus dan konflik keagamaan yang muncul di berbagai wilayah dan berpotensi mengganggu kerukunan umat beragama. Disamping itu, bimbingan masyarakat juga ditingkatkan efektivitasnya melalui pembekalan penyuluh agama untuk mengusung perspektif moderasi beragama serta penguatan relasi beragama, berbangsa, dan bernegara. Moderasi beragama adalah cara pandang dan praktik beragama yang moderat, esensial, inklusif, dan toleran.

Museum dan Taman Budaya mendapat perhatian  provinsi, kabupaten dan kota yang diberi kewenangan, dengan bantuan dana pengelolaan dari Pusat. Museum dan Taman Budaya diarahkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan guna pemajuan kebudayaan, pembelajaran berkualitas, dan Manajemen Talenta Nasional Bidang Seni Budaya.

Komunikasi

Pada 2023 diusahakan percepatan transformasi digital untuk mendukung pencapaian agenda pembangunan nasional dalam pemerintahan, bisnis dan layanan utamanya sektor a. Pertanian b. Pariwisata c. Logistik d. Maritim e. Pendidikan f. Kesehatan serta masyarakat. Satelit multi fungsi Satria 1 akan diluncurkan dan dimanfaatkan 50% selebihnya untuk tahun 2024 menjelang diorbitkannya Satria 2. Sekitar 50% kecamatan akan terlayani serat optik pita lebar untuk menunjang akses jaringan internet tetap untuk 25% rumah tangga. Daerah yang dapat dilayani penyiaran digital meliputi 80%. Jaringan 5G akan diawali dengan 11 daerah terkoneksi. Perlindungan data pribadi masih menjadi pekerjaan rumah. Begitu juga pengelolaan konten negatif.

Dari data yang lalu pengguna Medsos di Indonesia 200 juta. WhatsApp merupakan media sosial yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia 88,7%. Di posisi kedua dan ketiga Instagram dan Facebook dengan persentase masing-masing sebesar 84,8% dan 81,3%. Pengguna TikTok sebesar 63,1% dan Telegram 62,8%.

Layanan Keamanan

Negara diharapkan bisa mengantisipasi agar berbagai macam potensi kerawanan yang terjadi di 2022, tak terulang lagi di tahun 2023. Peristiwa Bom di Polsek Astana Anyar Bandung (7/12) menjelang akhir 2022 menjadi petunjuk perlunya evaluasi bersama untuk membaca segala potensi kerawanan dan waspada. Kita belum bisa lepas dari ancaman teror yang bisa terjadi kapan saja. Teror dari kelompok yang mengatasnamakan agama dan ideologi asing sebagai tameng dalam melancarkan aksi-aksi keji yang menimbulkan korban jiwa yang tak bersalah. “Peace, Prosperity and Security” pada 23 November 2022 ditetapkan sebagai tema kerjasama menteri pertahanan dan keamanan ASEAN ketika Indonesia ditetapkan menjadi ketua ASEAN Defense Ministers Meeting tahun 2023. Aksi kriminalitas yang dikhawatirkan oleh masyarakat jenisnya beragam. Mulai dari pencurian kendaraan bermotor, perampokan, pembobolan rumah, hingga pencurian di toko-toko.



Pemerintah menetapkan 7 Prioritas Nasional (PN) di tahun 2023, yakni PN 1: Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkualitas dan Berkeadilan, PN 2: Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan, PN 3: Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing, PN 4: Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan, PN 5: Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar, PN 6: Membangun Lingkungan Hidup: Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim, serta PN 7: Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik.

Kamis, 15 September 2022

Infrastruktur Digital di Langit

TEKNOLOGI SATELIT YANG SEDANG BERJAYA 

Bambang Kussriyanto



Saya sedang merenungkan gambar prinskrin yang saya ambil dari data statistik Blog Ikafite - Kajian & Pemikiran yang baru saya buat Kamis, 15 September 2022 pkl 18.30 WIB di atas itu. Data ini menerangkan jumlah Tamu Pengunjung Blog Ikafite - Kajian & Pemikiran yang saya luncurkan tgl. 9 September yang lalu, namun praktis baru aktif hari Selasa, 13 September ketika saya memposting dua artikel.

Gambar prinskrin di atas melukiskan asal negara Tamu Pengunjung Blog ini. Saya takjub karena saya mendapatkan gambaran data yang progresif berubah setiap waktu hampir seketika. Bagaimana data itu ditangkap, diolah dan disajikan real-time oleh teknologi. Saya jadi takjub pada kemampuan manusia yang menciptakan dan mengoperasikan teknologi secanggih ini.

Tulisan yang saya ketik dengan dua jari menggunakan laptop jadul dan kemudian saya posting di sini ternyata dengan cepat diterbitkan, dikunjungi dan dibaca dengan segera oleh banyak orang. Semoga bermanfaat. Yang mengherankan saya, para Tamu Pengunjung berasal dari banyak tempat di Indonesia yang adalah mayoritas (260). Tetapi yang lebih mengherankan saya adalah bahwa Tamu Pengunjung dari mancanegara juga mengakses tulisan saya dari empat benua, Amerika (20), Eropa (3), Asia Timur (1) dan Australia (3). Karena media ini menggunakan Bahasa Indonesia, saya mengira Tamu Pengunjung adalah teman-teman saya yang warga Indonesia dalam diaspora di seluruh dunia.

Bagaimana semua ini terjadi?

Saya tidak begitu paham tentang teknologi internet. Namun pernah saya baca, teknologi internet sekarang semakin maju berkat perkembangan teknologi luar angkasa yang membuat dan mengorbitkan satelit komunikasi.

Sejak dari yang pertama hingga sekarang konon sudah 13.000 satelit diluncurkan mengorbit di angkasa kita. Dari jumlah itu yang sekarang bekerja 3.500 satelit. Generasi satelit pertama besarnya kira-kira sama dengan mobil. Biaya peluncurannya antara AS$ 500 juta hingga AS$ 1 milyar. Tetapi ukuran satelit sekarang hanya sebesar kotak sepatu dan biaya peluncurannya sekitar AS$ 1000. Artinya akan lebih banyak orang mampu meluncurkan satelitnya sendiri dan membangun anjungan digital di langit. Bisnis industri satelit memperkirakan pada tahun-tahun berikut nanti akan ada puluhan bahkan ratusan ribu satelit mengorbit di langit untuk berbagai keperluan.

Satelit-satelit itu mengumpulkan data semua, segala macam kejadian bumi menurut spesifikasi tertentu dari orbitnya di langit, dan memasukkan data itu dalam unit-unit pengolahan data di bumi secara seketika untuk menjadi informasi yang bermakna bagi penggunanya. 

Di masa pandemi, ketika virus Covid19 menyebar dan menular dengan cepat, satelit-satelit komunikasi dan internet menjadi jembatan konektivitas yang melayani kita melakukan ibadat doa-doa bersama secara virtual di rumah masing-masing entah menggunakan hape, entah laptop, meretas jarak. Kita bisa melakukan pekerjaan di rumah sementara kantor-kantor ditutup untuk menghindari penularan virus.

Namun imajinasi saya tidak mampu menggambarkan situasi ketika nanti ratusan ribu satelit berukuran kotak sepatu seperti awan memenuhi langit dengan semua kemampuannya menangkap data semua kejadian di bumi. Siapa yang akan mengatur satelit-satelit itu di angkasa? Bisakah anda memberi pencerahan pada saya dan banyak orang lain yang gagap teknologi?