,
Revolusi Mental dan Kebudayaan
Kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama, peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama, dan peningkatan kerukunan hidup umat beragama dengan moderasi beragama menjadi fokus perhatian pada 2023. Utamanya peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) semakin ditingkatkan, khususnya untuk menyelesaikan kasus dan konflik keagamaan yang muncul di berbagai wilayah dan berpotensi mengganggu kerukunan umat beragama. Disamping itu, bimbingan masyarakat juga ditingkatkan efektivitasnya melalui pembekalan penyuluh agama untuk mengusung perspektif moderasi beragama serta penguatan relasi beragama, berbangsa, dan bernegara. Moderasi beragama adalah cara pandang dan praktik beragama yang moderat, esensial, inklusif, dan toleran.
Museum dan Taman Budaya mendapat perhatian provinsi, kabupaten dan kota yang diberi kewenangan, dengan bantuan dana pengelolaan dari Pusat. Museum dan Taman Budaya diarahkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan guna pemajuan kebudayaan, pembelajaran berkualitas, dan Manajemen Talenta Nasional Bidang Seni Budaya.
Komunikasi
Pada 2023 diusahakan percepatan transformasi digital untuk mendukung pencapaian agenda pembangunan nasional dalam pemerintahan, bisnis dan layanan utamanya sektor a. Pertanian b. Pariwisata c. Logistik d. Maritim e. Pendidikan f. Kesehatan serta masyarakat. Satelit multi fungsi Satria 1 akan diluncurkan dan dimanfaatkan 50% selebihnya untuk tahun 2024 menjelang diorbitkannya Satria 2. Sekitar 50% kecamatan akan terlayani serat optik pita lebar untuk menunjang akses jaringan internet tetap untuk 25% rumah tangga. Daerah yang dapat dilayani penyiaran digital meliputi 80%. Jaringan 5G akan diawali dengan 11 daerah terkoneksi. Perlindungan data pribadi masih menjadi pekerjaan rumah. Begitu juga pengelolaan konten negatif.
Dari data yang lalu pengguna Medsos di Indonesia 200 juta. WhatsApp merupakan media sosial yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia 88,7%. Di posisi kedua dan ketiga Instagram dan Facebook dengan persentase masing-masing sebesar 84,8% dan 81,3%. Pengguna TikTok sebesar 63,1% dan Telegram 62,8%.
Layanan Keamanan
Negara diharapkan bisa mengantisipasi agar berbagai macam potensi kerawanan yang terjadi di 2022, tak terulang lagi di tahun 2023. Peristiwa Bom di Polsek Astana Anyar Bandung (7/12) menjelang akhir 2022 menjadi petunjuk perlunya evaluasi bersama untuk membaca segala potensi kerawanan dan waspada. Kita belum bisa lepas dari ancaman teror yang bisa terjadi kapan saja. Teror dari kelompok yang mengatasnamakan agama dan ideologi asing sebagai tameng dalam melancarkan aksi-aksi keji yang menimbulkan korban jiwa yang tak bersalah. “Peace, Prosperity and Security” pada 23 November 2022 ditetapkan sebagai tema kerjasama menteri pertahanan dan keamanan ASEAN ketika Indonesia ditetapkan menjadi ketua ASEAN Defense Ministers Meeting tahun 2023. Aksi kriminalitas yang dikhawatirkan oleh masyarakat jenisnya beragam. Mulai dari pencurian kendaraan bermotor, perampokan, pembobolan rumah, hingga pencurian di toko-toko.
Pemerintah menetapkan 7 Prioritas Nasional (PN) di tahun 2023, yakni PN 1: Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkualitas dan Berkeadilan, PN 2: Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan, PN 3: Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing, PN 4: Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan, PN 5: Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar, PN 6: Membangun Lingkungan Hidup: Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim, serta PN 7: Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar