Daftar Blog Saya

Jumat, 16 Desember 2022

PAUS FRANSISKUS MENGETATKAN SUPERVISI KEUANGAN VATIKAN

Melanjutkan reformasi Kuria Roma yang ditetapkan dalam Konstitusi Apostolik Predicate Evangelium, dalam usaha memastikan kelancaran pelayanan Tahta Suci termasuk pengunaan dana sesuai peruntukannya, serta untuk mencegah pelanggaran pidana, Paus Fransiskus mengeluarkan suatu motu proprio Sulle Persone Giuridiche Strumentalli della Curia Romana mengenai pengetatan supervisi dan pengendalian termasuk ekonomi, keuangan dan dana-dana yang dipegang semua lembaga di bawah Kuria, melalui Sekretariat Ekonomi. Motu Proprio berlaku sejak 8 Desember 2022.

Berbeda dari yayasan, perkumpulan atau lembaga swadaya masyarakat yang dibentuk oleh prakarsa pribadi-pribadi dalam masyarakat dan mempunyai otonomi sendiri, lembaga-lembaga Kuria di Vatikan merupakan badan hukum yang dibentuk untuk keperluan Tahta Suci dalam melaksanakan pelayanan kepada Gereja universal, maka wajar jika dikendalikan dan disupervisi oleh Sekretrariat Ekonomi Vatikan.

Motu Proprio terdiri dari 8 artikel, tiga yang pertama mengenai Sekretariat Ekonomi dan wewenangnya dalam pengawasan dan supervisi atas semua aspek ekonomi dan keuangan lembaga-lembaga dalam Kuria. Artikel keempat dan kelima berkaitan dengan informasi harta dan keuangan dari lembaga-lembaga, yang menegaskan bahwa lembaga-lembaga yang merupakan perangkat kerja Kuria harus membuat anggaran operasional dan menyampaikan laporan keuangan berkala yang disampaikan kepada Sekretariat Ekonomi. Mereka tidak boleh menyimpan dana-dana di luar peruntukan operasional lembaga masing-masing, yang seharusnya segera diserahkan kepada Sekretariat Ekonomi menurut maksud penyumbang dana.

Artikel kedelapan berkaitan dengan pencairan harta dalam hubungan dengan likuidasi lembaga entah karena digabungkan dengan lembaga lain (merger) entah karena pembubaran lembaga.

Bersamaan dengan berlakunya Motu Proprio Supervisi dan Pengendalian itu beredar berita tentang penyalahgunaan dana yang dilakukan oleh Uskup Agung Vincenzo Paglia, yang ditengarai menyelewengkan penggunaan dana sumbangan untuk amal kasih melalui Lembaga Kepausan Untuk Keluarga yang dikepalainya dari 2012-2016. Lembaga itu dimerjer oleh Paus Fransiskus menjadi Dikasteri Awam, Keluarga dan Hidup pada 2016. Ada dana satu juta euro yang disimpan untuk keperluan amal kasih bidang keluarga, sebagian dialihkan untuk dibayarkan kepada kontraktor renovasi apartemen Mgr Paglia. Pada tahun 2015 dalam suatu memo kapada Paus Fransiskus Mgr Paglia mengakui penggunaan dana itu  untuk keperluan renovasi apartemen pribadinya sejumlah 500.000 euro. Ia berjanji mengembalikan dana tersebut. Memang kemudian ada aliran pembayaran dua kali pengembalian dana tersebut, tetapi ketika ditelusuri Auditor asal-usulnya ternyata dari donasi baru yang dialamatkan untuk keperluan baru yang lain. Yang sebenarnya belum ada pengembalian dana yang diselewengkan peruntukannya.

Aslinya, dana sumbangan itu diperuntukkan bagi Yayasan Keluarga Nazaret yang mengelola penyantunan anak-anak yang terlantar karena orangtuanya menjalani hukuman penjara. Yayasan hanya menerima 50.000 euro dari anggaran penerimaan yang seharusnya 474.000 dan 375.000 pada 2013.

Persoalan Mgr Paglia dengan demikian menjadi contoh penggunaan uang yang tidak semestinya yang perlu ditertibkan dengan pengetatan supervisi dan pengendalian.



  

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar