(Bhs Ibrani ‘ibri). Pengertian umum kata “Ibrani” adalah anggota bangsa Israel, atau sederhananya, orang Yahudi.
Dalam Kitab Suci kata ‘ibri mempunyai jauh lebih banyak makna khusus; yaitu sebutan untuk orang Israel oleh bangsa lain (Kej 39:14.17; 41:12; Kel 1:16-19; 2:6.9; 3:18; 5:3; 7:16; 9:1; Yun 1:9) dan oleh orang Israel jika membahasakan dirinya sendiri terhadap orang asing (1 Sam 13:19; 14:11; 29:3).
Asal-usul kata itu dilacak hingga kepada leluhur Abraham, Eber, (kadang bentuk
transliterasinya Heber; Kej 10:24-25; 11:14-26; 1 Taw 1:18-19) serta rujukan
silsilah yang berhubungan dengan Abraham (Kej 14:13; 39:14; 40:15; 43:32; Kel
2:6; Ul 15:12; 1 Sam 4:9). Kata “Ibrani” mula-mula dipakai bahasa Kitab Suci
untuk Israel dalam bagian pembukaan kitab Sirakh.
Dalam Perjanjian Baru, “Ibrani” merujuk pada orang Yahudi yang menggunakan bahasa Aram yang berbeda dari orang Yahudi yang menggunakan bahasa Yunani (Kis 6:1; 2 Kor 11:22; Flp 3:5). Sebagai suatu bahasa, Ibrani disebut dalam bahasa Yunani Hebrais atau Hebraisti (bahasa orang Ibrani) dan dengan demikian lalu identik dengan bahasa orang Yahudi (Yoh 5:2; 19:13.17.20; 20:16; Kis 21:40; 22:2; 26:14; Why 9:11; 16:16). Maka sepertinya banyak rujukan kata “Ibrani” dalam Perjanjian Baru tertuju pada apa yang disebut ahli modern sebagai bahasa Aram ketimbang bahasa Ibrani.
Bahasa Ibrani
Bahasa tutur yang digunakan
oleh suku-suku Israel kuno dan bahasa yang digunakan untuk sebagian besar kitab
Perjanjian Lama. Ibrani merupakan salah satu dialek yang termasuk keluarga
bahasa Kanaan dalam rumpun bahasa Semit barat laut (yang meliputi bahasa Aram,
bahasa Ugarit, dan bahasa Amorit). Dialek lain di dalam keluarga bahasa Kanaan
adalah Bahasa Punisia, Moab, dan Edomit. Bahasa Kanaan diketahui berasal dari
milenium kedua SM dan digunakan di seluruh Palestina dan Siria. Dialek Ibrani
dikenal di dalam Perjanjian Lama sebagai “bahasa Yehuda” (2 Raj 18:26. 28; Yes
36:11.13; 2 Taw 32:18; Neh 13:24); atau sebagai “bahasa Kanaan” (Yes 19:18).
Bersama dengan waktu berkembang pula dialek dan lafal pengucapannya; dalam Hak
12:6, variasi lafal “Syibolet” membedakan suku Efraim.
Aksara Ibrani
|
Ibrani tetap menjadi bahasa
utama Israel sampai dengan akhir masa Pembuangan Babilonia pada abad keenam
SM. Bahasa Aram menjadi bahasa
umum internasional di seluruh Timur Tengah sesudah masa Pembuangan itu,
sebagai bahasa lisan. Ibrani berangsur-angsur merosot dan akhirnya hilang
sebagai bahasa tutur Yahudi, walaupun tetap menjadi bahasa sastra dan
kitab-kitab suci di tempat-tempat pendidikan para rabi sampai pada milenium
pertama Masehi. Bahasa Ibrani lalu berkembang menjadi bahasa Mishna dan
terutama Talmud. Lebih berkembang
ketimbang bahasa Ibrani Kitab Suci, ragam bahasa Ibrani yang lebih baru ini
terutama dipengaruhi oleh bahasa Aram. Jika teks PB merujuk pada
bahasa Ibrani |
maka yang dimaksud adalah
bahasa Aram (bdk Yoh 5:2; 19:13.17.20; 20:16; Kis 21:40; 22:2; 26:14), kecuali
dalam Why 9:11.
Perjanjian Lama sebagian besar tertulis dalam bahasa Ibrani,
dengan beberapa kekecualian. Dan 2:4 – 7:28; Ezr 2:8 – 6:18 dan 7:12-16 serta
Yer 10:11 menggunakan bahasa Aram; Kebijaksanaan dan 2 Makabe, Yudith dan
mungkin bagian dari Daniel dan Ester yang termasuk kitab-kitab deuterokanonika hanya
ada dalam terjemahan bahasa Yunani, tetapi aslinya dari bahasa Semit; Sirakh
dan Tobit seluruhnya tersimpan hanya dalam bahasa Yunani, walaupun sebagian
dari Kitab Sirakh Ibrani dan sebagian dari Tobit bahasa Aram yang asli sudah
diketemukan.