Daftar Blog Saya

Tampilkan postingan dengan label Konsultasi Sinodal Kontinental Eropa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Konsultasi Sinodal Kontinental Eropa. Tampilkan semua postingan

Kamis, 09 Februari 2023

Jalan Sinodal Jerman dalam Konsultasi Sinode Kontinental Eropa

Hari-hari ini di Praha, Republik Ceko, sedang berlangsung konsultasi kontinental Eropa untuk persiapan Sinode Uskup Sedunia 2023. Konsultasi dihadiri 200 peserta, di antaranya 65 wanita dan 46 Uskup Eropa.

Pada hari Rabu 8 Februari 2023 kemarin delegasi Jerman mendapat kesempatan berbicara. Seorang wanita pemimpin Jalan Sinode Jerman  Irme Stetter-Karp, presiden Komite Pusat Umat Katolik Jerman (ZdK) yang awam, dalam pidatonya di pertemuan sinode Eropa menyatakan bahwa pengecualian perempuan dari tahbisan mendorong perempuan keluar dari Gereja.



“Kesetiaan yang keras kepala terhadap antropologi dualistis dan penempatan perempuan  di luar pelayanan tertahbis cenderung mendorong perempuan, terutama perempuan muda, keluar dari Gereja di abad ke-21,” katanya. Ia mengajukan pertanyaan “kepada mereka yang tidak ingin perubahan” terkait “masalah wanita,”: “Bagaimana Anda menjelaskan berbagai karunia dan panggilan wanita dalam Gereja Katolik di seluruh dunia jika Roh Kudus tidak menghendakinya? Saya ingin jawaban yang jujur ​​​​untuk itu."

Stetter-Karp adalah salah satu dari tiga pemimpin Jalan Sinode Jerman yang memainkan peran aktif dalam tahap kontinental dari Sinode Sinodalitas Gereja yang sedang berlangsung sebagai delegasi nasional resmi dari Jerman.

Thomas Söding, Wakil Ketua Komite Pusat Awam Jerman, juga berbicara pada hari Rabu tentang keyakinannya tentang krisis panggilan di Eropa. “Kita sedang mengalami krisis panggilan imamat di seluruh Eropa. Apa artinya bagi kita?” “Saya tahu ada jawaban berbeda di ruangan itu. Keyakinan saya: Kita berpikir terlalu sempit tentang panggilan imamat. Kita berpikir terlalu sempit tentang kasih karunia Allah. Kita mengikatnya dengan jenis kelamin. Kita mengikatnya dengan ‘status hidup.’ Jika Anda menghendaki keterbukaan, Anda tidak menyempitkan pelayanan imamat, Anda membuatnya lebih luas,” tambahnya.

Uskup Georg Bätzing, yang menjadi Ketua Jalan Sinode Jerman sejak tahun 2020, mengatakan kepada delegasi sinode Eropa pada hari Senin, 6 Februari, bahwa Jalan Sinode Jerman telah mendengar bahwa “bentuk-bentuk baru sedang diupayakan untuk mengatur imamat” dan bahwa “Gereja harus terbuka pada orang-orang yang cara hidupnya tidak sesuai dengan norma-norma katekismus, termasuk orang-orang aneh.”

“Kami mendengar dan memahami kekhawatiran ini. Saya kini membagikannya secara pribadi. Saya memandang tugas saya sebagai Ketua Konferensi Waligereja Jerman untuk membawa mereka ke dalam proses global yang dimaksudkan untuk memperbaharui Gereja,” kata Bätzing.

Dua Sinode yang Berbeda

Jalan Sinode Jerman merupakan prakarsa yang berbeda dari Sinode tentang Sinodalitas Global yang diprakarsai oleh Paus Fransiskus pada Oktober 2021. Sejak awal, proses yang terjadi di Jerman, yang bukan merupakan sinode, telah menimbulkan kontroversi. Para peserta telah memberikan suara mendukung draf dokumen yang menyerukan pentahbisan imam wanita, pemberkatan perkawinan sesama jenis, dan perubahan ajaran Gereja tentang tindakan homoseksual; menimbulkan gambaran suatu gerakan bid'ah dan kecemasan akan  menimbulkan perpecahan.

Kekhawatiran telah dikemukakan secara terbuka oleh para pemimpin Gereja dari Polandia, negara-negara Nordik, dan dari seluruh dunia.

Dalam audiensi pertama Paus Fransiskus tahun 2023, Paus mencela Jalan Sinode Jerman sebagai elitis, tidak membantu, dan berisiko membawa bahaya ideologis ke dalam proses sinodal Gerejawi.

Kekhawatiran akan “perpecahan” dari Jerman meningkat beberapa bulan terakhir karena penyelenggara Jalan Sinode Jerman pada bulan November menolak saran moratorium atas proses Jalan Sinode Jerman dari Vatikan.

Paus Fransiskus meluncurkan proses konsultasi kontinenal menuju ke Sidang Umum Biasa ke-16 Sinode Para Uskup Sedunia di Vatikan pada Oktober 2023 dan 2024 dengan seruan “bertemu, mendengarkan, dan membedakan (discerning).” Panitia sinode 2023 baru-baru ini menegaskan bahwa satu-satunya tema dalam setiap tahap proses konsultasi adalah tema resmi yang telah ditetapkan Paus: “Untuk Gereja Sinodal: Komunio, Partisipasi, Misi.” Proses sinode saat ini memasuki tahap konsultasi kontinental di tujuh titik di Fiji (Oceania), Republik Ceko (Eropa), Bangkok-Thailand (Asia), Addis Ababa-Ethiopia (Afrika), Orlando-Amerika Serikat (Amerika Utara), Lebanon (Timur Tengah), dan Bogota-Colombia (Amerika Latin).

Kontribusi delegasi Jerman dalam Konsultasi Kontinental Eropa akan dimasukkan dalam dokumen final yang akan diperdebatkan dan melalui pengambilan suara oleh 200 delegasi Eropa.

Setelah diskusi umum ini, pertemuan kedua akan dilakukan secara tertutup di antara 35 uskup, Ketua dan anggota dari masing-masing Konferensi Uskup di Eropa, yang secara kolegial akan meninjau kembali dokumen konsultasi, mendengarkan pidato dari masing-masing uskup, dan menghasilkan dokumen final kedua. 

Lihat juga: Tingkat Kontinental Konsultasi Sinodal