Daftar Blog Saya

Tampilkan postingan dengan label Penutupan Sidang 2022. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Penutupan Sidang 2022. Tampilkan semua postingan

Senin, 31 Oktober 2022

PESAN UNTUK ASIA: AGENDA KITA SEMUA



 Para Uskup Asia menyelenggarakan pertemuan dalam rangka 50 tahun Federasi Konferensi Uskup Asia di Baan Phu Waan, Bangkok, Thailand 12-30 Oktober 2022. Konferensi Uskup Thailand, utamanya Dioses Bangkok menjadi tuan rumah pertemuan. Para wakil dari 17 Konferensi Waligereja dan dua Synode Gereja Timur hadir mengusung tema “Journeying together as Peoples of Asia”, Berjalan Bersama sebagai Orang Asia.

"Dalam renungan dan percakapan kami menyentuh jiwa Asia. Disemangati oleh harapan dan keberanian serta tekat Gereja-gereja Asia untuk berjalan bersama dan bekerja dengan lebih sungguh untuk Asia yang lebih baik".

FABC merasa ditantang oleh suara-suara yang berlainan dari benua yang multifaset, mendengarkan seruan minta tolong dan tuntutan keadilan dari:

# penderitaan kaum miskin, tersingkir dan terpinggirkan yang merindukan hidup bermartabat;

# duka dan kecemasan para pengungsi, migran, tergusur, penduduk asli yang merindukan martabat sejati dan tempat yang aman;

# keluhan alam yang terluka oleh eksploitasi, perubahan iklim, pemanasan global, yang meminta perhatian sepadan;

# impian kaum muda untuk peran yang lebih berarti dalam Gereja dan masyarakat;

# suara kaum perempuan yang menghendaki Gereja yang lebih terbuka dan menghargai martabat mereka dan memberikan tempat yang tepat pada mereka;

# hasrat keluarga-keluarga untuk stabilitas hidup dan dukungan dari semua.



FABC juga prihatin atas:

# duka dan penderitaan gereja-gereja perlu diringankan dengan empati dan solidaritas kita semua;

# sikap-sikap ekstrem yang perlu ditanggapi secara bijaksana;

# mendesaknya keperluan akan penghargaan atas hidup untuk ditanamkan dalam masyarakat;

# meningkatnya kekerasan dan konflik di Asia yang memerlukan peningkatan dialog dan rekonsiliasi;

# tantangan revolusi digital yang menghasilkan dampak baik positif maupun negatif.

"Dengan doa dan semangat kerjasama, kami hendak menanggapi semua tantangan itu dengan mengandalkan kekuatan kasih, belarasa, keadilan dan pengampunan. Kami yakin bahwa perdamaian dan rekonsiliasi adalah jalan satu-satunya untuk maju. Kami mengancang jalan-jalan baru untuk pelayanan kami atas dasar saling mendengarkan dan pertimbangan yang bersungguh-sungguh."

Dalam terang Injil dan ajaran Paus Fransiskus:

# mengikatkan diri pada upaya merangkul kaum pinggiran. Terpanggil untuk melayani mereka yang sangat membutuhkan.

# terpanggil melaksanakan pertobatan pastoral dan ekologis untuk menanggapi secara positif jeritan bumi dan kaum miskin

# hidup dalam semangat saling melengkapi dan harmonis dengan  mendengarkan sesama dan melakukan dialog sejati;

# memajukan budaya damai dan rukun bekerjasama dengan saudara dan saudari umat agama lain dan tradisi lain;

# berkomitmen untuk membangun jembatan penghubung bukan hanya di antara agama-agama dan tradisi-tradisi yang berbeda tetapi juga di antara pemerintah-pemerintah, ornop, ormas, berkenaan dengan hak-hak asasi manusia, pengentasan kemiskinan, human trafficking, perawatan bumi, dan berbagai masalah bersama lainnya.

# melakukan transformasi diri dalam memajukan budaya "saling mendengarkan" di mana kita  mendengarkan satu sama lain dan mendengarkan suara Tuhan; 

# bertekat memajukan cara kita membina diri dalam iman dan mendampingi keluarga, komunitas khususnya yang berkekurangan.

"Bersama-sama kita berjalan melayani keluarga manusia dan alam ciptaan".

Demikian pesan bersama FABC yang disampaikan dari Bangkok, 30 Oktober 2022 melalui Charles Kardinal Bo, SDB, Presiden FABC; Oswald Kardinal Gracias, Panitia Penyelenggara Sidang FABC; Francis Xavier Kardinal Kriengsak Kovithavanij, Uskup Agung Bangkok, dan Tarcisio Isao Kukuchi SVD, Sekretaris Umum FABC.