Daftar Blog Saya

Tampilkan postingan dengan label jejaring profesional melayani para guru. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label jejaring profesional melayani para guru. Tampilkan semua postingan

Minggu, 13 November 2022

PESAN KEPADA PERHIMPUNAN GURU KATOLIK SEDUNIA

 


Pada hari Sabtu 12 November 2022 Paus Fransiskus menerima delegasi Perhimpunan Guru Katolik Sedunia (UMEC-WUCT). Dalam sambutannya Bapa Suci berkata: 

"Anda telah melewati masa-masa yang menggelisahkan dalam sejarah baru-baru ini, danmomen-momen yang penuh keraguan dan menakutkan. Kadang situasi tampak sungguh-sungguh tidak lagi kondusif untuk dilanjutkan, dan semuanya seolah selesai. Namun syukur kepada Tuhan, bahkan di tengah badai seperti itu, anda bertahan. Anda percaya kepada Allah dan kepada bantuan Gereja dan tetap pada komitmen Anda, dengan semangat iman dan harapan Kristiani. Yakinlah: benih yang ditabur dalam pengharapan akan berakar dan bertumbuh! Sebagaimana banyak perhimpunan katolik lainnya, Perhimpunan Guru Katolik Sedunia (WUCT) dihadapkan pada tantangan pergantian generasi, yang terutama memengaruhi kepemimpinan. Saya mendorong Anda mengenakan pandangan yang positif dalam hal ini. Realitas tidak pernah statif, selalu dinamis. Adalah wajar bahwa ini juga berlaku atas perkumpulan perkumpulan gerejani yang tumbuh kembang bersama waktu, dan setiap era baru menghadirkan juga perutusan baru. Pembaruan di dalam organisasi anda dan pada peran-yang memikul tanggungjawab besar harus dilihat sebagai permulaan misi baru, sebagai peluang kesegaran yang diperbarui untuk melayani dan mendukung para guru katolik generasi baru, baik untuk sekolah katolik maupun sekolah non katolik. Perhimpunan anda dimaksudkan untuk memberi dorongan dan menguatkan motivasi semua guru agar sadar sepenuhnya akan pentingnya misi mereka sebagai pendidik dan saksi iman, baik sebagai pribadi maupun sebagai kelompok sekerja. Demi tujuan itu, anda memandang diri sebagai suatu jaringan profesional, sebagai saudara dan saudari seiman yang dalam semangat persahabatan , saling menerima, saling mengenal dan berbagi spiritual untuk perkembangan, dan melayani semua guru katolik, membantu mereka menguatkan identitas mereka dan melaksanakan misi perutusan. Saya ingin mengatakan bahwa dalam hal ini anda adalah "teman sekerja Paus", sebab misi Pengganti Santo Petrus tepatnya adalah menguatkan dan membantu para saudara dalam iman  (cf. Lk 22:32). Dengan cara anda, anda menghadirkan karya pelayanan Gereja dalam dunia pendidikan, menguatkan para guru katolik dalam iman, agar mereka dapat melaksanakan pekerjaan mereka dan melakukan kesaksian sebaik mungkin., dalam situasi yang sering rumit pada level relasional dan institutional. Hadirnya para pendidik kristiani dalam msyarakat sangat penting.  Dan “corak” yang mereka pilih untuk diterapkan tak kalah pentingnya. Ya, para pendidik Kristiano dipanggil sekali gus untuk menjadi manusia sepenuhnya dan kristiani sepenuhnya. Tidak adaa humanisme tanpa kekristenan. Dan tidak ada kekristenan tanpa humanisme. Mereka tidak harus sangat spiritualistik, ambil jarak “bersifat bukan dari dunia ini”. Mereka harus berakar pada situasi kini, pada masa dan budaya mereka sendiri. Adalah penting bahwa pada level personal mereka itu resourceful, terbuka dan mampu menjalin hubungan yang tulus dengan murid2, dan memahami kebutuhan, persoalan, kecemasan dan impian mereka secara mendalam. Namun sama pentingnya pula bahwa mereka itu dapat bersaksi, entah dengan hidup mereka atau pun kata-kata mereka, bahwa iman kristiani meliputi semua pengalaman manusia, sehingga memberi pencerahan dan kebenaran di semua bidang keberadaan, tanpa ada yang dikecualikan, tanpa mengikat sayap impian kaum muda, tanpa mengurangi aspirasi mereka. Memang, dalam tradisi Gereja, pendidikan kaum muda selalu mempunyai sasaran2nya sendiri bukan hanya menyalurkan konsep-konsep, melainkan merupakan formasi integral setiap pribadi manusia dalam semua dimensinya (cf. KONSILI VATICAN II, Konstitusi Pastoral tentang Gereja di Dunia Modern, Gaudium et Spes, 48). 

Dalam menunaikan misi pendidikan, para anggota WUCT dipanggil untuk mendukung para guru di semua masa dan di semua kondisi kerja. Termasuk di dalamnya guru2 senior yang telah berpengalaman dan dihormati namun juga menghadapi tantangan tertentu, dan guru-guru yunior yang tidak kurang semangat dan energi namun merasa rapuh dan menghadapi ketidakpastian dalam tahun2 pertama mereka mengajar. Semua guru ini  – yang dalam perspektif Kristiani mungkin merasa kurang dihargai – berada dalam posisi yang dapat meninggalkan jejak tanda, entah baik entah buruk, pan anak-anak, remaja, kaum muda yang dipercayakan kepada mereka dalam masa yang signifikan. Itu sungguh tanggungjawab besar! Dan adalah suatu peluang besar untuk membimbing mereka secara bijaksana dan terhormat, sepanjang lorong dunia dan kehidupan, membantu membuka akal budi mereka pada kebenaran, keindahan dan kebaikan. 

Dari pengalaman pribadi kita semua tahu betapa pentingnya mempunyai guru-guru yang baik dan bijaksana dalam masa pendidikan kita! Teman-teman terkasih, dalam kerasulan anda perhatikanlah bahwa kiat mendidik harus selalu secara konstan dikembangkan dan diperkaya, sebab kiat mendidik bukan sesuatu yang sekali didapat untuk selamanya. Dalam hal ini semua ragam profesi memerlukan pengembangan profesi berlanjutan, demikian pula profesi pengajar, yang tidak sekedar mengolah obyek tetapi membina subyek! Pendidikan menyangkut manusia pada tahap awal perkembangan mereka. Anak-anak berubah dari tahun ke tahun, kadang bahkan dari bulan ke bulan. Selain itu kaum muda dari satu generasi berbeda dari generasi berikutnya. Karenanya para pendidik harus selalu mengadakan penilaian ulang atas motivasi dan metode mereka. Janganlah mereka kaku. Kekakuan merusak pendidikan. Dalam pendekatan pada kelompok anak dan siswa yang berbeda, para pendidik dipanggil untuk menyegarkan diri setiap tahun, membarui kapasitas empati dan komunikasi mereka. 



Tugas anda semua dalam hal ini adalah membantu para guru memiliki niat untuk berkembang bersama murid2 mereka, guna menemukan cara2 yang paling efektif dalam memancarkan kegembiraan untuk belajar dan untuk mendapatkan kebenaran, dengan menggunakan bahasa dan budaya yang sesuai dengan kaum muda dewasa ini. Saya mau menenkankan sekali lagi, "bahasa dalam budaya yang sesuai dengan kaum muda dewasa ini".  Yah, namun waspadalah pada kolonikasi ideologis. Bahwa mengikuti budaya masa kini adalah satu hal, bicara dengan bahasa kekinian, namun jangan sampai anda dijajah secara ideologis. Hendaklah cermat dan hati-hati membina para guru agar mereka dapat mencerna sesuatu kebaruan yang mengembangkan mereka jangan sampai terjebak dalam suatu ideologi, dan penjajahan ideologis. Dewasa ini, penjajahan ideologis merusak kepribadian manusia dan jika diterapkan dalam pendidikan dampaknya akan menghancurkan. 

Satu permintaan lagi dari lubuk hatiku. Perhimpunan anda dapat membantu membangkitkan kesadaran di antara para guru tentang  prakarsa Global Compact on Education. Prakarsa ini yang telah mendapat dukungan berbagai lembaga pendidikan bertujuan “menyatukan upaya dalam suatu aliansi pendidikan yang luas, demi membina individu yang dewasa, yang mampu mengatasi perpecahan dan antagonisme, dan membarui jalinan relasi demi kemanusiaan yang lebih akrab bersaudara” (Pesan pada Peluncuran prakarsa Global Compact on Education, 12 September 2019).

https://www.vatican.va/content/francesco/en/events/event.dir.html/content/vaticanevents/en/2022/11/12/insegnanti-cattolici.html