Kata Ibrani Lazarus artinya “pertolongan Tuhan”. Nama dua orang dalam Perjanjian Baru. Yang satu tokoh dalam suatu cerita perumpamaan, yang lain adalah sahabat Yesus. Mungkin keduanya adalah orang yang sama, kendati tidak ada bukti kuat yang memastikannya..
1. Lazarus
orang miskin dikisahkan dalam perumpamaan Yesus dalam Luk 16:19-31. Di dalam
perumpamaan-perumpamaan Yesus, hanya nama Lazarus saja satu-satunya nama diri
yang pernah ditampilkan. Di dalam perumpamaan itu, Lazarus yang miskin mati dan
dibawa ke pangkuan Abraham, sedang seorang kaya yang tidak pernah beramal
meringankan penderitaan si miskin mati dan di bawa kepada api yang
menyala-nyala dalam Hades (KGK 633,1021, 2463, 2831). Yesus mungkin mengingat
sahabatnya, Lazarus dari Betania, ketika menceritakan perumpamaan ini.
2.
Lazarus dari Betania, saudara Marta dan Maria. Lazarus ini dibangkitkan dari
mati oleh Yesus (Yoh 11-12). Ia dikasihi Yesus (Yoh 11:3.5.36) sebagai seorang
sahabat (Yoh 11:11). Dalam kisahnya, Lazarus tidak pernah bicara. Kematiannya
yang menyebabkan Yesus menangis, dilukiskan dengan hidup dan meyakinkan dalam
Injil keempat: Yohanes menunjukkan bahwa sudah empat hari Lazarus di dalam
kubur (Yoh 11:6.17.39; bdk Yoh 11:13-14),
Marta mencemaskan bau mayatnya (Yoh 11:39), dan Lazarus di dalam makam
dibalut dengn kain (Yoh 11:44).
Pembangkitan
Lazarus dari mati merupakan tanda keenam dari tujuh “tanda” yang dilakukan
Yesus di dalam Inil Yohanes. Mujizat kebangkitan itu juga dimuat di dalam
Injil-injil Sinoptik (Mrk 5:21-43; Luk 7:11-17). Yesus menggunakan kematian
Lazarus sebagai sarana kemuliaan Allah (Yoh 9:3), yang juga berfungsi memajukan
iman para murid (Yoh 11:15.42) dan mewujudkan kejelasan akan kebenaran dari
kuasa Yesus (KGK 994) tentang Kebangkitan.
Kebangkitan
Lazarus juga merupakan tanda terakhir dari Yesus, sebelum Sengsara dan
WafatNya, dan mendorong musuh-musuh Yesus bertindak semakin cepat untuk melawan
Dia. Dengan demikian kebangkitan Lazarus juga merupakan tanda yang merujuk pada
kebangkitan Yesus sendiri dan kemenanganNya atas maut dan kematian, yang
merupakan tanda terakhir dari kuasa Yesus (Yoh 11:45-53; bdk Mrk 11:18; Luk
19:47-48) (KGK 640, 2604).
Bambang Kussriyanto