Dalam Kunjungan Apostolik di Kinshasa Congo, Paus Fransiskus dijadwalkan mengadakan perjumpaan dengan kaum muda. Perjumpaan dilakukan di Stadion Para Martir Kinshasa pada 2 Februari 2023 dimulai pukul 09.20 waktu setempat. Diawali dengan sambutan dari Komisi Awam Waligereja Congo, kaum muda melanjutkan acara dengan menyampaikan kesaksian-kesaksian dan pagelaran seni. Sesudah itu Bapa Suci memberikan sambutan. Dalam amanatnya Paus Fransiskus mengajak kaum muda memerhatikan tangan masing-masing, bahwa ke dalam tangan merekalah Congo masa depan dipercayakan. Tergantung apa yang akan dilakukan tangan mereka yang unik dan berbeda-beda dengan karunia Tuhan, apakah akan membangun atau merusak. Memberi atau merampas. Mengasihi atau membenci. Mengepal atau terbuka. Lima unsur penting masa depan Congo berkaitan dengan jari-jari tangan mereka.
Jempol mewakili unsur doa. Penting sekali berakar pada doa. Berakar pada Tuhan, yang memberi kekuatan jauh melampaui kekuatan kita masing-masing. Doa adalah akar yang memungkinkan kita bertumbuh menjadi besar dengan tegar kokoh. Elemen dasar untuk berkembang dan berbuah. Untuk mengubah kualitas udara tercemar yang kita hirup menjadi oksigen yang bersih. Doa punya nama. Salah satunya adalah doa perdamaian.
Jari telunjuk untuk menunjukkan sesuatu kepada sesama. Sesama itu adalah komunitas. Telunjuk mengingatkan perlunya kesatuan dengan komunitas yang membentuk jati diri dan mendukung kesetiaan pada karya-karya yang baik. Jangan menggunakan telunjuk untuk menuding, mengusir orang lain, memisahkan orang lain. Jangan sampai mengurung diri dan terisolasi dari yang lain. Membangun istana pasir di mana tiap elemen terpisah-pisah semata-mata oleh tampilan, kekayaan dan keyakinan agama palsu akan sangat mengecewakan. Majulah bersama komunitas gereja, komunitas bangsa yang rukun bersatu dan terbuka pada perbedaan. Jangan hanya menggunakan telunjuk untuk nutul hape untuk media sosial demi komunikasi. Hidup lebih dari sekedar berurusan dengan layar hape. Lakukan sesuatu yang konkret dalam perjumpaan real dengan teman-teman membangun komunitas.
Jari tengah adalah yang tertinggi, mewakili harapan besar masa depan. Kejujuran menjadi prasyarat utama. Kejujuran berkait dengan kebenaran. Harapan besar tidak akan terwujud oleh kecurangan, dusta, korupsi. Ini berhubungan dengan kualitas kekristenan sebagai saksi Kristus.
Jari manis adalah yang terlemah karena paling sulit diangkat, justru untuk cincin cinta. Mengingatkan bahwa untuk cinta dan tujuan mulia selalu berkaitan dengan kelemahan, kekurangan dan penderitaan. Dan untuk itu diperlukan sikap penerimaan, memaafkan, kesabaran dan kesetiaan. Justru oleh cinta yang berkorban arah sejarah dapat diubah.
Setelah doa, komunitas, kejujuran dan pengampunan/maaf yang terakhir jari kelingking yang terkecil mengingatkan keutamaan untuk bersedia menjadi kecil, untuk melayani. Tuhan memperhatikan orang terkecil. Melayani mereka menjadi tanda kebesaran jiwa. Jangan duduk menganggur. Bangun dan bergeraklah, bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri, tapi untuk melayani, membuat kebaikan, dengan antusiasme melakukan kebaikan bagi mereka yang kecil, memprakarsai perubahan dengan jangka panjang. Itu tidak hanya menyiapkan masa depan dengan impian besar, tetapi juga sekali gus membangun hidup sekarang dengan langkah konkret realistis kecil-kecil.
Masa depan tergantung di tangan kalian sekarang, masa depan Congo, masa depan kalian sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar