Dua bulan yang lalu laptop lama saya rusak. Saya dibelikan anak saya laptop baru, tentu saja lengkap dengan program-programnya. Dengan laptop lama saya sudah terbiasa menggunakan Microsoft Windows 10, sudah satu peningkatan dari Windows 7 dari PC komputer meja saya. Dengan laptop baru saya harus belajar lagi karena yang terpasang adalah Microsoft Windows 17, suatu versi baru bagi saya. Satu hal yang membuat saya tercenung beberapa waktu adalah ketika mau menyimpan sesuatu file, bahwa tersedia banyak lokasi penyimpanan yang harus saya pilih, salah satunya adalah Cloud.
Saya belum paham tentang Cloud. Sementara memori internal laptop semakin bertambah besar, hingga lebih dari 500 Gigabite, di luar laptop tersedia fasilitas storage data yang tak terbatas, Cloud. Karena data saya sebagian besar adalah kata-kata maka relatif penggunaan memori untuk penyimpanan masih kecil. Maka saya memanfaatkan ruang memori penyimpanan internal saja, yang masih sangat longgar. Jika tiga komputer pribadi saya yang lama digabungkan datanya, baru sekitar 100 Giga yang saya perlukan. Di laptop baru tersedia memori untuk penyimpanan 500 Giga, maka jika terpakai 100 Giga masih tersedia 80% kapasitas storage untuk saya, dan itu sudah sangat besar. Maka saya menghindari penggunaan Cloud.
Itu karena saya menggunakan komputer pribadi yang terisolasi untuk saya sendiri. Akan berbeda masalahnya jika saya merupakan anggota organisasi jaringan kerja yang menggunakan data bersama, kebutuhan data storage akan sangat besar. Sekarang, jika saya memerlukan file word dari seorang teman, ia akan mengkopi file itu dari basis penyimpanan datanya, baru kemudian mengirimkan kepada saya melalui email atau WA untuk saya. Jika menggunakan jejaring, ia akan menyimpan datanya dalam Cloud, dan saya atau teman-teman lain dapat langsung mengakses data itu dari Cloud tanpa merepotkan dan menunggu teman pemilik data asli. Pola semacam itu sangat efisien bagi organisasi. Lebih-lebih lagi bagi perusahaan. Pandemi yang membuat orang bekerja di rumah menyebabkan penggunaan Cloud lebih marak. Kemudahan dan efisiensi menjadi dasar perhitungan penggunaan Cloud.
Jika saya pelajari, Cloud timbul dari ide lama tentang "time-sharing" penggunaan bersama pusat data komputer pada tahun 1980-an. Pada masa awal penggunaan komputer di Indonesia itu, Pusat Data Pemerintah DKI dan Pertamina di Jakarta yang memasang komputer IBM 70 yang berbobot hingga 60 ton menyewakan kapasitas storage data berdasar "time-sharing" kepada perusahaan-perusahaan lain. Tetapi kemudian timbul generasi komputer mini yang lebih kecil dan memadai untuk data perusahaan-perusahaan kecil dan menengah. Lalu komputasi data lebih bersifat terisolasi pada masing-masing perusahaan dengan LAN, local area network. Generasi komputer selanjutnya makin bersifat privat dengan micro-processor dan disebut komputer mikro sebagai pusat-pusat data tersendiri. Sebagian besar personal. Tetapi sekarang, ledakan kebutuhan data baik personal maupun bersama semakin besar dan difasilitasi oleh perkembangan telekomunikasi internet, jejaring penggunaan data bersama makin lazim lagi, dan diperlukan pusat data bersama, timbullah Cloud sejak 2004. Sekarang Google menawarkan Cloud untuk para penggunanya juga. Sejak pandemi, sekolah, universitas menggunakan Cloud untuk memudahkan siswa dan mahasiswa mengunduh bahan pelajaran. Perusahaan menggunakan cloud agar pekerja dapat mengunduh data dalam rangka kerja di rumah.
Pola "time sharing" pada tahun 1980-an berbayar, uang sewa untuk penyimpanan data. Cloud juga berbayar untuk perusahaan-perusahaan. Namun dalam perhitungan di atas kertas katanya jauh lebih murah ketimbang punya pusat data sendiri dan memudahkan pengumpulan dan distribusi data untuk pekerjaan yang terpencar-pencar lokasinya, apalagi jika berada dalam bentang geografis seluas Indonesia.
Dengan perkembangan pekerjaan yang semakin terspesifikasi dalam spesialisasi-spesialisasi saya tidak bisa membayangkan organisasi data dalam Cloud, bagaimana arsitektur dan alogoritmanya, bagaimana pola distribusi dan aplikasinya.... Nggak "nyandak" lagi. Tetapi sedikit perlu tahu jika hendak menggunakan Cloud secara personal. Setidaknya bagaimana mengamankan data dan mengunduhnya secara cepat dan tepat di mana saja, tanpa harus membawa-bawa USB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar