Tadi pagi bersama Ikafite kentunganensis Rm Johannes Hariyanto SJ yang sesama Mertois 1970 kami ngopi dan ngobrol di lapak "Saudagar Kopi" di bilangan Jalan Sabang, Jakarta. Dua orang pengunjung kafe yang tertarik karena kami menggunakan bahasa Jawa ikut bergabung dalam obrolan dari meja masing-masing. Keduanya dari sekitar Jombang dan pernah menjadi mahasiswa Akamigas di Cepu angkatan tahun 1993.
Euforia menuju level endemis Covid-19 mendadak pupus. Covid-19 masih berwajah pandemi galak.
"Saya lulus Covid-19 dua kali, pak" kata yang seorang. "Varian yang belakangan". Wah, sudah master Covid, dong. Kami tertawa. "Biar katanya nggak berbahaya tapi badan sungguh serba sakit dan tidak enak, pak. Jadi semoga bapak-bapak tidak ikut sekolah isolasi Covid"
Titik tolak percakapan adalah keprihatinan bahwa setelah garis statistik jumlah kasus baru rata-rata harian relatif di bawah landai 1000 pada bulan Oktober 2022, pada awal November 2022 terjadi lonjakan signifikan tingkat penularan Covid-19. Dalam seminggu pertama bulan November statistik penularan Covid-19 bertambah tinggi. Angka kematian pun bertambah.
Berikut catatan data Covid 19 hari-hari pertama bulan Oktober secara nasional.
1 November kasus baru 4.707. Kematian 32.
2 November kasus baru 4.873. Kematian 32.
3 November kasus baru 4.951. Kematian 42.
4 November kasus baru 5.303. Kematian 31.
5 November kasus baru 4.717. Kematian 39.
6 November kasus baru 3.662. Kematian 22.
7 November kasus baru 3.828. Kematian 42.
8 November kasus baru 6.601. Kematian 38.
9 November kasus baru 6.186. Kematian 43
Untuk pencegahan peningkatan level penularan PPKM level 1 telah diberlakukan terutama untuk Jawa Bali dan diperpanjang masa berlakunya.
Vaksin lengkap dan vaksin booster dianggap menjadi faktor penangkal yang efektif untuk mencegah kondisi yang parah jangan sampai menjadi fatal.
Analisis dari Kemenkes menyatakan bahwa 74% dari pasien Covid-19 yang meninggal belakangan ini belum menerima vaksinasi, belum lengkap vaksinasinya, atau belum menerima vaksin booster. Terutama pangsa penduduk yang rentan karena lanjut usia atau mereka yang mengidap komorbid.
Data 34 provinsi belum mencapai angka target 70% vaksinasi lansia dosis pertama. Data 24 provinsi belum mencapai angka target 70% vaksinasi lansia dosis kedua. Untuk vaksin booster, baru Jakarta, Jawa Barat dan Bali yang mencapai angka 50%. Ada 8 provinsi angka penerima booster antara 30-45% dari target. Provinsi-provinsi yang lain masih di bawah 30%.
Semoga kampanye vaksinasi hingga sampai tahap pemberian booster digalakkan lagi untuk menghadapi perkembangan tingkat penularan Covid-19 varian terakhir yang semakin tinggi dan mencemaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar