Daftar Blog Saya

Selasa, 15 November 2022

APA YANG DIAJARKAN 8 MILYAR PENDUDUK DUNIA



Setahun lagi penduduk dunia akan mencapai 8 milyar orang. Penduduk India akan lebih besar dari penduduk China. 1 dari 9 orang mengalami kekurangan gizi sedang antara 20%-40% makanan di dunia di buang atau diboroskan. Demikian dikatakan oleh Jennifer Sciuba penulis buku 8 Billion and Counting: How Sex, Death, and Migration Shape Our World, (W.W. Norton & Company, March 2022) dalam suatu wawancara. Penduduk dunia bertambah satu milyar dalam kurun antara 12-13 tahun sejak 1975. Namun dalam dasawarsa terakhir terjadi perubahan besar dalam kesuburan, migrasi dan angka kematian.

Soal kecenderungan kependudukan dunia sering membuat orang cemas. Angka-angka itu seharusnya membuat kita banyak belajar. Sayangnya, membaca angka-angka penduduk tidak jarang mengarah pada politisasi. Dan itu menyebabkan kesulitan dalam membuat kebijakan yang tepat: bermakna dan penting. Salah satunya tentang migrasi.

Di AS misalnya, soal migrasi menyebabkan ketakutan menginfeksi politik, sehingga Konggres tidak mampu lagi membuat kebijakan pembaruan yang diperlukan.  Begitu pula situasi di Perancis dan China dan di tempat lain juga. Muatan emosional sangat tinggi dalam membicarakan angka migrasi sebab ada bias yang bersifat pribadi. "Kecenderungan kependudukan" memang terbayang sebagai sesuatu berskala besar, tetapi diujung hari akhirnya hanya agregasi dari perasaan pribadi. Dan ketika percakapan terlalu emosional, tidak banyak yang bisa diharapkan.

Ada banyak "salah baca" atas angka-angka kependudukan di kalangan para pembuat kebijakan, dan salah baca itu bisa sangat berbahaya. Misalnya terkait dengan Rusia. Beberapa puluh tahun yang lalu ada pandangan yang berbeda tentang Rusia, terutama tentang gambaran kemampuan militer Rusia di luar tapal batas negerinya. Banyak negara takut akan agresi Rusia. Namun angka kependudukan bicara lain. Angka laju kematian laki-laki Rusia sangat tinggi, sedang laju kesuburan mereka rendah. Statistik beberapa tahun menunjukkan, penduduk Rusia malah berkurang setengah juta setiap tahun. Jika angka-angka itu dibaca dengan benar, tidak mungkin Rusia akan mampu menempatkan kekuatan militer di luar batas negaranya. Kebutuhan untuk menjaga keamanan dalam negeri sama besarnya.

Ada banyak sekali faktor kontekstual yang perlu bahasan ulang dari angka-angka kependudukan baik menyangkut politik, sosial maupun ekonomi negara-negara lain. Jika kita sudah punya prasangka selalu sulit mendapatkan gambaran yang sebenarnya, namun jika kita mau sungguh belajar dari angka-angka kependudukan yang benar kita akan dapat menerima gambaran perilaku yang berbeda dari bayangan kita. Misalnya belakangan ada gambaran menakutkan tentang migrasi. Berapa sih orang yang mau mengungsi ke tempat lain meninggalkan tanah airnya? Ada praduga antara 20-50%. Angka yang sebenarnya adalah antara 2-5% saja dalam kurun masa 50 tahun terakhir. Sebenarnya tidak banyak orang yang mau meninggalkan tanah tumpah darahnya.

Dalam sektor bisnis di beberapa negara barat para pengusaha mengharapkan datangnya imigran dari negara lain untuk tenaga kerja, sebab tenaga kerja di dalam negeri beranjak menua. Tetapi imigran yang diharapkan tak kunjung tiba; maka mereka harus segera ambil kebijakan lain untuk masa depan mengenai pekerjaan dan sumber tenaga kerjanya.  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar