Hari Minggu
Biasa ke XXXII
Bacaan: 2 Mak 7:1–2, 9–14; Mzm 17:1, 5–6, 8, 15; 2 Tes
2:16–3:5; Injil Luk 20:27–38
Dengan mengajukan teka-teki mengenai tujuh bersaudara dan janda
tanpa anak, para Saduki dalam Injil hari ini mengolok-olok iman yang dibela
ketujuh bersaudara Makabe dan ibu mereka dalam Bacaan pertama.
Para pejuang
iman dan martir dari keluarga Makabe memilih kematian – disiksa dan dibakar
hidup-hidup – ketimbang mengkhianati iman mereka menurut Taurat Musa. Kisah
mereka yang disampaikan Gereja dalam Ekaristi pekan-pekan terakhir menguatkan
kita untuk bertahan dalam iman, agar Langkah kita tidak goyah tetap mantap di
jalan Tuhan.
Para Makabe
dalam kematian berharap bahwa “Raja Dunia” akan membangkitkan mereka dan hidup
selamanya (lih 2 Mak 14:46).
Kaum Saduki
tidak percaya akan kebangkitan badan karena mereka tidak menemukan soal itu
diajarkan dalam Kitab Suci Perjanjian Lama. Mereka berolok-olok merujuk suatu
hukum yang mengatur seorang perempuan untuk menikahi ipar-iparnya jika suaminya
keburu mati sebelum mempunyai keturunan: isteri siapa dia nanti di surg ajika ada
kebangkitan badan? (Kej 38:8; Ul 25:5)
Namun Hukum
Allah tidak diberikan untuk menjamin kebangkitan badan keturunan para bapak
duniawi. Menurut Yesus, hukum diberikan agar kita layak menjadi “anak-anak
Allah”, putera dan puteri yang lahir dari KebangkitanNya.
“Allah, Bapa
kita” menurut Surat St Paulus, menganugerahkan kepada kita pengharapan baik dan
penghiburan abadi dalam Kebangkitan Kristus. Berkat rahmat karuniaNya, kita
dapat mengarahkan hati kita kepada kasih kerahimanNya.
Seperti
para Makabe menderita karena Hukum lama, kita juga menderita demi iman
Perjanjian Baru. Namun Ia akan melindungi kita dalam bayangan sayapNya. Ia akan
menjaga kita sebagai biji mataNya, seperti yang dinyatakan dalam Mazmur. Para
algojo keluarga Makabe terpesona pada keberanian para pahlawan iman itu. Kita
juga dapat memuliakan Tuhan dalam penderitaan dan pengorbanan kita sehari-hari dalam
iman kepadaNya.
Kita bahkan
memiliki harapan yang lebih besar daripada para Makabe. Sebab Kristus yang
telah bangkit dari mati memberikan janjiNya kepada kita – bahwa Dia adalah
Allah orang hidup, agar Ketika kita dibangkitkan dari tidur kematian, kita akan
memandang wajahNya dan Bahagia di hadiratNya (lih. Maz 76:6; Dan 12:2).
SCOTT HAHN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar