Daftar Blog Saya

Kamis, 03 November 2022

ALLAH ORANG HIDUP. SANTAPAN SABDA MINGGU BIASA XXXII

 


Hari Minggu Biasa ke XXXII

Bacaan: 2 Mak 7:1–2, 9–14; Mzm 17:1, 5–6, 8, 15; 2 Tes 2:16–3:5; Injil Luk 20:27–38

Dengan mengajukan teka-teki mengenai tujuh bersaudara dan janda tanpa anak, para Saduki dalam Injil hari ini mengolok-olok iman yang dibela ketujuh bersaudara Makabe dan ibu mereka dalam Bacaan pertama.

Para pejuang iman dan martir dari keluarga Makabe memilih kematian – disiksa dan dibakar hidup-hidup – ketimbang mengkhianati iman mereka menurut Taurat Musa. Kisah mereka yang disampaikan Gereja dalam Ekaristi pekan-pekan terakhir menguatkan kita untuk bertahan dalam iman, agar Langkah kita tidak goyah tetap mantap di jalan Tuhan.

Para Makabe dalam kematian berharap bahwa “Raja Dunia” akan membangkitkan mereka dan hidup selamanya (lih 2 Mak 14:46).

Kaum Saduki tidak percaya akan kebangkitan badan karena mereka tidak menemukan soal itu diajarkan dalam Kitab Suci Perjanjian Lama. Mereka berolok-olok merujuk suatu hukum yang mengatur seorang perempuan untuk menikahi ipar-iparnya jika suaminya keburu mati sebelum mempunyai keturunan: isteri siapa dia nanti di surg ajika ada kebangkitan badan? (Kej 38:8; Ul 25:5)

Namun Hukum Allah tidak diberikan untuk menjamin kebangkitan badan keturunan para bapak duniawi. Menurut Yesus, hukum diberikan agar kita layak menjadi “anak-anak Allah”, putera dan puteri yang lahir dari KebangkitanNya.

“Allah, Bapa kita” menurut Surat St Paulus, menganugerahkan kepada kita pengharapan baik dan penghiburan abadi dalam Kebangkitan Kristus. Berkat rahmat karuniaNya, kita dapat mengarahkan hati kita kepada kasih kerahimanNya.

Seperti para Makabe menderita karena Hukum lama, kita juga menderita demi iman Perjanjian Baru. Namun Ia akan melindungi kita dalam bayangan sayapNya. Ia akan menjaga kita sebagai biji mataNya, seperti yang dinyatakan dalam Mazmur. Para algojo keluarga Makabe terpesona pada keberanian para pahlawan iman itu. Kita juga dapat memuliakan Tuhan dalam penderitaan dan pengorbanan kita sehari-hari dalam iman kepadaNya.



Kita bahkan memiliki harapan yang lebih besar daripada para Makabe. Sebab Kristus yang telah bangkit dari mati memberikan janjiNya kepada kita – bahwa Dia adalah Allah orang hidup, agar Ketika kita dibangkitkan dari tidur kematian, kita akan memandang wajahNya dan Bahagia di hadiratNya (lih. Maz 76:6; Dan 12:2).

 

SCOTT HAHN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar