Daftar Blog Saya

Minggu, 22 Januari 2023

PERU BERGOLAK, DEMOKRASI DIUJI

 



Pada awal tahun 2000 orang bicara: "Sekarang dasawarsa Amerika Latin". Mereka membuka perekonomian nasional untuk kerjasama dengan negara lain, terutama investor dari RRT. Pendapatan nasional meningkat. Pertumbuhan ekonomi di Brazil beberapa ttahun berturut-turut mencapai angka 7% setahun. Tetapi kemudian ekonomi RRT sendiri melemah. Amerika Latin terpengaruh. Harga-harga komoditi produksi nasional turun menyebabkan pendapatan pemerintah merosot. Sedang harga barang-barang kebutuhan hidup rakyat naik. Inflasi meningkat cepat. Harapan masyarakat sudah terlanjur tinggi. Mereka takut mimpi indah mereka hilang. Brazil, Venezuela, Argentina dilanda resesi. Di Chile kepercayaan pada presiden merosot. Pemerintah disalahkan karena tidak dapat memenuhi harapan rakyat. Sekarang Amerika Latin bergejolak ketika rakyat turun ke jalan menuntut pemerintah situasi yang lebih baik. Pada umumnya sistem demokrasi sedang digoyang dan berada dalam ujian di Amerika Latin.


Di Peru, Presiden Pedro Castillo, seorang mantan guru sekolah, kendati mendapat dukungan luas rakyat pedalaman dalam situasi ekonomi nasional yang menurun kesulitan membentuk kebijakan ekonomi yang pro rakyat. Gagasannya tidak bisa diterima DPR yang dikemudikan para elite politik. Mayoritas rakyat Peru berada di sektor ekonomi informal. Para elite politik lebih mementingkan ekonomi formal. Karena selalu menubruk dinding politik, Presiden Castillo mengeluarkan dekrit untuk membubarkan DPR. Ini melanggar konstitusi Peru. Hasilnya, justru Presiden Castillo ditangkap dan dimasukkan penjara karena dianggap makar (lalu timbul tuduhan lain melakukan praktek nepotisme, bahwa keluarganya korupsi). Wakil Presiden Dina Boluarte otomatis naik menggantikan Pedro Castillo dan disumpah menjadi Presiden perempuan pertama di Peru pada bulan Desember 2022. Sejak itu rakyat pendukung Pedro Castillo turun ke jalan menuntut pembubaran DPR, mencopot Dina Boluarte, dan melakukan pemilihan umum segera.

Demonstrasi terjadi di mana-mana dan pesertanya semakin bertambah banyak. Polisi dan tentara menahan gerak maju para demonstran menggunakan gas air mata. Bentrokan terjadi. Sekitar 46 orang tewas dalam bentrokan selama maraknya demo dan sembilan lainnya dalam kecelakaan lalu lintas terkait barikade yang didirikan di tengah protes.

Dilaporkan banyak warga Peru terluka setelah suasana panas terjadi lagi pada Jumat, 20 Januari 2023, saat polisi bentrok dengan pengunjuk rasa, dengan pasukan keamanan di ibu kota Lima. Para demonstran melakukan aksi demo dengan duduk memblokir jalan akses ke gedung DPR.

Polisi Peru menangkap lebih dari 200 orang yang dituduh memasuki kampus universitas besar di Lima secara ilegal. Suatu gedung bersejarah terbakar di kota Lima pada Kamis 19 Januari 2023 di tengah terjadinya demontrasi.






Di wilayah Cusco, pintu gerbang benteng Inca di Machu Picchu ditutup; Ini untuk mengantisipasi mengalir masuknya para demonstran dari pedalaman. Tambang tembaga utama Antapaccay Glencore menghentikan operasinya setelah pengunjuk rasa menyerang tempat itu, salah satu tambang tembaga terbesar di Peru, untuk ketiga kalinya bulan ini.

Bandara di Arequipa, Cusco, dan kota selatan Juliaca juga diserang oleh para demonstran, memberikan pukulan baru bagi industri pariwisata Peru.

Dengan nada murka, Presiden Dina Boluarte mengutuk kekerasan yang merebak. Ia bersumpah akan mengadili para agitator dan memenjarakan mereka jika terbukti bersalah. Ia menuduh para agitator mengompori tindak kekerasan dan berjanji akan membuat mereka memetik buah yang setimpal dari perbuatan mereka. Presiden Dina Boluarte berjanji akan melaksanakan Pemilihan Umum tahun depan. Seharusnya, Pemilihan Umum di Peru dalam keadaan normal akan diselenggarakan pada 2026.

Sekitar 75% (25 juta) dari penduduk Peru (34 juta) memeluk agama Katolik. Ada beberapa misionaris dari Indonesia bekerja di Peru. Semoga mereka baik-baik saja dalam situasi Peru yang mendekati khaos.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar