Daftar Blog Saya

Selasa, 03 Januari 2023

PAUS BENEDIKTUS XVI DAN KELUARGANYA

 

Melebihi perkiraan, kemarin Senin 2 Januari 2023, dari pkl 09.30 hingga 19.00 waktu Roma, ternyata 65.000 orang telah menyempatkan diri memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum Paus Emeritus Benediktus XVI, "hamba Injil dan iman Gereja yang setia dan rendah hati" yang wafat pada 31 Desember 2022 dan jenasahnya kini disemayamkan di Basilika St Petrus Vatikan.
Pada hari ini 3 Januari 2023 kunjungan penghormatan terakhir masih terus mengalir.
Sementara pelayat menerawang jauh ke masa lalu almarhum.
Mengenang keluarga Paus Emeritus Benediktus XVI, yang aslinya bernama Joseph Ratzinger. 
    Marktl Am Inn pada tahun 1927 adalah suatu kota kecil di Bavaria, Jerman. 



Rumah di Jl Pasar no 11 Marktl adalah rumah tinggal keluarga Ratzinger. Joseph Ratzinger Senior adalah seorang polisi daerah. Maria Ratzinger, isterinya, seorang ibu rumah tangga biasa yang sebelum menikah bekerja sebagai koki di beberapa hotel. Maria Ratzinger Junior putri sulung mereka lahir tahun 1921. Kemudian Georg Ratzinger, anak kedua, lahir tahun 1924, dan kemudian Joseph Ratzinger, anak ketiga dan bungsu, lahir pada 16 April 1927 dan dibaptis di gereja St Oswald setempat. 

Keluarga Ratzinger adalah keluarga yang teguh melaksanakan iman katolik. Iman menjadi ikatan yang kuat dalam keluarga. Mereka makan bersama, berdoa bersama, disiplin mendaras rosario, pergi ke gereja bersama. Kasih yang sedia membantu mereka laksanakan melalui keakraban dalam keluarga. Anak yang lebih besar mengasuh adiknya yang lebih kecil. Mereka bermain bersama, menyanyi bersama. Ikatan persaudaraan di antara anak-anak sangat kuat, Maria yang sulung, Georg si penengah, dan Joseph yang terkecil saling menyayangi.


Ketika Joseph berumur dua tahun keluarga mereka harus pindah dari Marktl am Inn karena sang ayah Joseph Ratzinger Senior dipindahkan tempatnya berdinas sebagai polisi. 


Perpindahan terjadi lagi ketika Joseph junior berumur 5 tahun. Mula-mula ke Aschau ketika Joseph mulai belajar di sekolah dasar, dan kemudian  ke Traunstein.


Anak-anak keluarga Ratzinger menerima sakramen-sakramen dalam disiplin tepat waktu.
Joseph Ratzinger menerima sakramen komuni pertama ketika usianya 10 tahun pada 1937.


Pada usia menjelang 11 tahun (1937) Joseph Ratzinger junior menerima sakramen penguatan (krisma) dari Kardinal Michael von Faulhaber


Setahun kemudian pada 1939 bersama kakaknya, Georg, Joseph masuk sekolah asrama anak laki-laki, yang menerapkan pola pendidikan seminari, atas rekomendasi pastor paroki. Perlu penyesuaian agak lama bagi putera-putera Ratzinger yang biasa hidup bebas di rumah, menjadi hidup dengan ikatan peraturan yang ketat bersama 59 teman sekelas. Tetapi lambat laun Georg dan Yoseph menjadi terbiasa bahkan menyukai kehidupan bersama di asrama.
Perang Dunia II semakin mengamuk, dan asrama setelah dipindah-pindah beberapa kali akhirnya ditutup pada 1941. Anak-anak Ratzinger meneruskan pelajaran di rumah. Tetapi mereka tidak lepas dari Undang-undang wajib militer, yang mengharuskan anak laki-laki usia 14 tahun masuk dalam dunia ketentaraan di Jerman. Georg dan Joseph seperti tak terpisahkan "sehati sejiwa" menjadi tenaga bantuan untuk pertahanan anti serangan udara. Pada 1944 keduanya dikirim keluar Jerman sebagai balabantuan untuk menghadang tank lawan.
Namun pengalaman selama dalam ketentaraan menyadarkan mereka bahwa Hitler mau membuang Allah dari kehidupan bangsa Jerman, berlawanan dengan keyakinan rohani mereka. Anak-anak Ratzinger anti-Hitler. Maria yang ingin jadi guru tak mau masuk sekolah karena nanti tak mau mengajarkan ajaran Hitler kepada anak-anak. Ia di rumah saja. Karena itu pula Georg dan Joseph bersama-sama melarikan diri berdua dari tugas dan hendak pulang ke rumah. Tetapi di tengah jalan mereka tertawan pasukan Amerika Serikat.
Mereka dibebaskan pada 1945 dan masuk kembali ke seminari.
Pada tahun 1946 Georg dan Joseph belajar di Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Freising dan Universitas Munchen.


Ketika kakak beradik Georg dan Joseph Ratzinger ditahbiskan menjadi imam pada 29 Juni 1951 oleh Kardinal Michael von Faulhaber, mereka membuat foto keluarga sebagai ungkapan syukur atas buah sekaligus persembahan iman yang ditanamkan dan dibesarkan dalam keluarga Ratzinger.


Sebelum wafatnya, Paus Emeritus Benediktus XVI/Joseph Ratzinger menulis surat kenangan kecil ucapan terima kasih kepada almarhum ayahnya, Joseph Ratzinger Senior, atas iman yang ia terima dari sang bapak. Joseph Ratzinger Senior wafat pada 25 Agustus 1959 pada usia 82 tahun. Kepada almarhum ibunya, Maria Peintner Ratzinger ia bersyukur atas kasih yang lembut. Ibu Maria Peintner Ratzinger wafat pada 16 Desember 1963 pada usia 79 tahun. Terima kasih selanjutnya disampaikan kepada kakak perempuannya, Maria Theogona Ratzinger. Maria Theogona tidak menikah dan melayani Joseph Ratzinger di kediamannya sejak diangkat menjadi kardinal, hingga wafat pada tahun 1991 pada usia 62 tahun. Dan akhirnya kepada kakaknya yang sehati sejiwa, Msgr Georg Ratzinger, atas kasih persaudaraan dan bimbingan yang tak pernah putus serta musik yang indah. Msgr Georg Ratzinger wafat pada 1 Juli 2020 pada usia 96 tahun.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar