Manage Attention Not Time
Para pemimpin diharapkan produktif. Dalam manajemen waktu konvensional, pemimpin menggunakan waktunya untuk menghadiri rapat, memerhatikan berbagai checklist, melakukan multitask untuk proyek dan memantau tenggat penyelesaian. Kurang produktif bagaimana?
Interaksi tanpa tujuan, terbenam banjir informasi, dan ketertarikan pada banyak hal membuat banyak pemimpin justru sudah habis tenaga untuk banyak yang lain menurut artikel McKinsey. “setiap menit yang digunakan untuk interaksi yang bernilai rendah atau remeh temen menghabiskan energi yang seharusnya digunakan untuk kegiatan penting yang memerlukan konsentrasi pikiran dan daya tenaga kreatif " Begitu ditulis. Maka para pemimpin perlu "menata dan memberdayakan perhatiannya", bukan sekedar mengatur waktu dalam jadwal. Menurut prinsip Pareto 80% yang disajikan pada kita tidak produktif. Hanya 20% yang bernilai tinggi. Pemimpin sebaiknya menentukan mana-mana yang seharusnya dilupakan (80%). Lalu mengarahkan perhatian pada 20% yang penting dan lebih produktif menghasilkan. Dengan demikian efisiensi pemimpin akan bertambah dan hasilnya menambah kepuasan pribadi.
Choose what to ignore.
Beri perhatian lebih pada apa yang penting menurut Misi anda.
Karena tak pernah ada waktu yang cukup untuk mengerjakan semuanya, menentukan apa yang tidak akan dikerjakan dan akan didelegasikan pada rekan atau bawahan dapat menjadi strategi yang baik dalam manajemen waktu. Dalam Kitab Suci malah ada kata-kata: "Hanya satu yang perlu". Artinya Fokus Utama. Yang satu itu adalah sikap yang memberi jaminan keutamaan dan keberhasilan.
Ada rumus pokok pemimpin yang sukses yaitu memilih 5 fokus saja dan memberikan 95% waktunya untuk kelima fokus itu.
Frankki Bevins dan Aaron De Smet dari McKinsey menganjurkan agar pemimpin memastikan pencurahan waktunya untuk kegiatan kegiatan prioritas saja.
Being productive is about timing, not time, says organizational psychologist Adam Grant in the New York Times: “So if you’re trying to power through a boring task, do it after a moderately interesting one, and save your most exciting task as a reward for afterward.”
28% adalah angka besar. Itulah rata2 waktu kerja atau kegiatan yang hilang dalam pemborosan pemimpin yang kurang produktif. Terutama untuk postingan WA, email, yang lebih merupakan kebisingan dan gangguan ketimbang menambah produktivitas wawasan dan memperkaya pemikiran.
Ubah angka boros itu jadi angka produktif. Menentukan prioritas apa yang penting perlu dan mendesak untuk waktu yang tersedia akan membantu Anda menjadi pemimpin yang makin produktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar