Daftar Blog Saya

Rabu, 28 September 2022

Para Malaikat Agung

 


Bambang Kussriyanto 

Tiga malaikat yang secara khusus diberi nama di dalam Kitab Suci adalah Mikael (Dan 10:13.21; 12:1; Yud 1:9; Why 12:7), Rafael (Tob 5-11; 12:15) dan Gabriel (Dan 8:16, 9:21; Luk 1:11.19.26dst). Ketiganya dalam tradisi disebut Malaikat Agung. Tanggal 29 September didedikasikan untuk Pesta Para Malaikat Agung.

Mikhael (nama Ibrani, artinya: “Siapa yang seperti Tuhan?”). Nama malaikat agung yang muncul baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru (Dan 10:13.21; 12:1; Yud 9; Why 12:7). Dia adalah salah satu dari ketiga malaikat agung yang dihormati Gereja.

                Dalam kitab Daniel, malaikat Mikhael muncul sebagai pembimbing dan pelindung bangsa Israel. Ia mendapat sebutan “pemimpin” dan berhadapan melawan malaikat pemimpin lain yang melindungi bangsa-bangsa lain (Dan 10:13.21). Ia juga memegang peran penting pada zaman Mesias ketika umat yang setia pada Tuhan dibebaskan dan dibangkitkan untuk hidup kekal (Dan 12:1-4). Dalam Perjanjian Baru, dikisahkan pertentangan antara Mikhael dengan iblis atas tubuh Musa, suatu cerita yang mungkin didasarkan pada karya tulisan apokrif Yahudi yang disebut Pengangkatan Musa ke Surga (Yud 9). Akhirnya kitab Wahyu melukiskan Mikhael sebagai pemimpin bala malaikat yang mengusir setan dan pendukungnya dari surga (Why 12:7-9).



                Mikhael muncul dalam beberapa teks agama Yahudi awal di luar Kitab Suci. Di situ pun Mikhael disebut sebagai Pangeran Cahaya, yang memimpin bala malaikat bertempur melawan roh-roh kegelapan (Gulungan Laut Mati 1QM 13.10; 17:5-9). Ia dikenali sebagai salah seorang penghulu malaikat atau malaikat agung (1 Henokh 71:3) dan merupakan malaikat agung yang terbesar (2 Henokh 22:6).  Mikhael adalah salah satu dari empat malaikat pilihan yang berdiri di hadapan Tuhan (1 Henokh 40:9-10) dan yang akan menceburkan utusan iblis ke dalam api hukuman Allah pada akhir zaman (1 Henokh 54:6). Para malaikat yang mempunyai hubungan dekat dengan Mikhael menurut tradisi ini adalah Gabriel, Rafael, Suruel, Raguel, Saraqa’el dan Fanuel (1 Henokh 9:1; 20:1-7; 70:1; 1QM 9.15).

                Penghormatan kepada Mikhael berasal sejak awal dalam sejarah Kristen, dan banyak cerita tentang tindakannya berkembang selama berabad-abad. Ia diperkirakan mengunjungi kaisar Konstantin Agung (meninggal tahun 337M), muncul secara dramatis di atas makam Hadrian di Roma pada waktu wabah besar (wabah itu berhenti dan sejak itu makam itu disebut Castel Sant’Angelo untuk menghormati Mikhael), dan campur tangan dalam berbagai peperangan dan pertempuran. Santa Jeanne d’Arc (meninggal tahun 1431) menghormati Mikhael sebagai malaikat kudus yang memberi bantuan kepadanya dan memberinya keberanian untuk menyelamatkan Perancis dari Inggris dalam Perang Seratus Tahun (1337-1455). Banyak teolog mempelajari Mikhael, termasuk Santo Basilius Agung dan Santo Tomas Aquinas yang menyediakan suatu bagian dalam karyanya Summa Theologiae untuk malaikat-malaikat.

                Peranan Mikhael sebagai malaikat penyembuh dihormati gereja-gereja di Asia Kecil, di mana ia terkenal karena menyebabkan mata air penyembuhan mengalir sehingga gereja-gereja yang menggunakan namanya sering dikunjungi oleh orang sakit dan lumpuh. Para pelaut di Normandia menganggap Mikhael sebagai pelindung mereka, dan pada tahun 1950 Paus Pius XII menyatakan Mikhael sebagai pelindung para polisi. Biara Mont St Mikhael yang terkenal menyandang namanya sebagai penghormatan. Mikhael sejak lama menjadi tokoh favorit untuk bahan lukisan dan biasanya digambarkan sebagai malaikat yang gagah perkasa menyandang pedang dan perisai, tombak, bendera atau timbangan; sering ia digambarkan sedang bertempur melawan iblis atau seekor naga. 



Gabriel adalah nama Ibrani artinya “Allah adalah kekuatanku” atau “Allah itu kuat”.

Satu di antara tiga malaikat, dengan Mikael dan Rafael yang disebut dalam Perjanjian Lama; ia juga disebut “Malaikat Kabar Sukacita” karena penampilannya dalam Perjanjian Baru. Gabriel muncul sebagai seorang manusia bagi nabi Daniel (Dan 8:16; 9:21), diutus untuk menafsirkan beberapa visi (Dan 8:15-26; 9:20-27); Gabriel jugalah malaikat yang disebut dalam Dan 10-12. Di dalam Perjanjian Baru ia tampil di hadapan Zakharia mewartakan akan lahirnya Yohanes Pembaptis (Luk 1:11-19) dan di hadapan Santa Perawan Maria mewartakan akan lahirnya Yesus (Luk 1:26-38; bdk Luk 2:9; Kis 5:19; 8:26; 12:7). Gabriel juga digambarkan dengan jelas dalam tulisan-tulisan apokalip, terutama 1 Henokh. Dalam Gulungan Perang dari Qumran (Gulungan Laut Mati) ia juga disebut Mikael dan Sariel.



Rafael  nama bahasa Ibrani artinya, “Tuhan menyembuhkan”. Malaikat yang memainkan peran besar dalam kitab Tobit. Untuk sebagian besar di situ Rafael menyamar sebagai seseorang yang bernama Azarya (Tob 5:12), yang disewa Tobit untuk mengantarkan puteranya Tobias ke Media pergi pulang (Tob 5:13-16). Dalam perjalanan petualangan mereka, Rafael membantu mengatur perkawinan Tobias dengan Sara (Tob 6:9-12) dan memberikan cara untuk mengalahkan iblis (Tob 6:15-17) yang sudah lama menghalangi perkawinan Sara (Tob 3:7-8). Waktu mereka pulang kembali, Rafael memberikan cara untuk mengobati kebutaan ayah Tobias, Tobit (Tob 11:1-15) dan kemudian akhirnya ia menunjukkan jati diri yang sebenarnya: “Aku ini Rafael, satu dari ketujuh malaikat yang melayani di hadapan Tuhan yang mulia” (Tob 12:15). Rafael tidak muncul dalam Perjanjian Baru, tetapi ditampilkan dalam tulisan-tulisan teologi Yahudi di luar Kitab Suci sebagai malaikat penyembuh dan penakluk iblis (misalnya dalam 1 Henokh 10.4; 40.9; Gulungan Laut Mati, 1QM 9.15-16).

                Rafael merupakan salah satu malaikat yang dihormati di dalam Gereja, bersama dengan Mikael dan Gabriel, dan ia dihormati terutama sebagai malaikat kesembuhan. Dongeng Kristen sering menggambarkan Rafael sebagai kepala malaikat pelindung, malaikat pengetahuan dan malaikat ilmu. Rafael juga menjadi tokoh besar dalam tradisi mengenai malaikat dalam Agama Yahudi; legenda Yahudi menyatakan bahwa dia adalah salah satu dari ketiga utusan yang mengunjungi Abraham menjelang dihancurkannya kota-kota Sodom dan Gomora (Kej 18:2).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar