Daftar Blog Saya

Jumat, 25 November 2022

TEKANAN DARAH TINGGI ATAU HIPERTENSI



Kemarin saya mengukur tekanan darah saya karena beberapa malam saya terganggu oleh mimpi buruk. Saya curiga tekanan darah saya tinggi. Betul. Tekanan darah saya sistolik 183 mmHg dan diastolik 113 mmHg. Tinggi! Saya tidak boleh mendapat vaksin Covid19 yang pertama karena tekanan darah saya sistolik di atas 200. Lalu selama sebulan saya lakukan pengendalian melalui olahraga jalan kaki dan diet, hingga berhasil menurunkan level tekanan darah itu jadi sekitar sistolik 150 mmHg, dan boleh menerima vaksin pertama. Demi vaksin kedua dan vaksin booster saya rutin mengecek status tekanan darah saya. Setelah itu saya tidak memerhatikan lagi status harian tekanan darah saya sampai kemarin. Setelah tahu kondisi tekanan darah saya tinggi, kemarin saya santai tidak melakukan pekerjaan berpikir, minum amlodipin 5mg, dan tidur dari pkl 22.00. Tadi pagi saya cek lagi tekanan darah saya turun pada level sistolik 154 mmHg dan diastolik 93 mmHg. Syukurlah, tapi itu belum cukup dan masih perlu turun lagi.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah ukuran tekanan darah pada arteri sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/ tenang. Ukuran normal adalah sistolik 120mmHg dan diastolik 80 mmHg. Ukuran tekanan darah 121-139/80-89 mmHg dimasukkan dalam klasifikasi pra-hipertensi. Jika 140-159/90-99 mmHg masuk golongan Hipertensi Tingkat I. Jika di atas 160/100 digolongkan Hipertensi Tingkat II.

Tekanan darah tinggi ada yang sulit dikenali penyebabnya, disebut hipertensi esensial/primer (90%) entah dipicu stress, entah pola makan, entah kelelahan, dan usia tua; tetapi sebagian lagi terkait dengan kondisi organ-organ tubuh lainnya (10%) dan membawa risiko, sehingga perlu diperhatikan.



Menurut informasi Kemenkes banyak penelitian membuktikan bahwa semakin tinggi tekanan darah seseorang, semakin tinggi pula risiko orang tersebut terkena penyakit jantung, gagal ginjal, dan stroke. Awal dari semua penyakit komplikasi itu yaitu kehilangan keseimbangan. Ketika tekanan darah tinggi naik, maka seseorang akan kesulitan berjalan karena tengkuk, leher, dan punggung akan terasa berat dan pegal. Ini disebabkan oleh kadar kolesterol yang langsung menyerang syaraf keseimbangan. Tidak heran, penderita bisa langsung jatuh secara tidak sadar tiba-tiba.

Hasil penelitian Badan Kesehatan Sedunia (WHO) menunjukkan hampir setengah dari kasus serangan jantung disebabkan oleh tekanan darah tinggi. Tekanan darah yang terus meningkat dalam jangka panjang akan menyebabkan terbentuknya kerak (plak) yang dapat mempersempit pembuluh darah koroner. Padahal pembuluh darah koroner merupakan jalur oksigen dan nutrisi (energi) bagi jantung. Akibatnya, pasokan zat-zat penting (esensial) bagi kehidupan sel-sel jantung jadi terganggu. Pada keadaan tertentu, tekanan darah tinggi dapat meretakkan kerak (plak) di pembuluh darah koroner. Serpihan-serpihan yang terlepas dapat menyumbat aliran darah sehingga terjadilah serangan jantung. Penderita tekanan darah tinggi berisiko dua kali lipat menderita penyakit jantung koroner.

Penyumbatan pembuluh darah diawali dengan Stroke. Stroke merupakan gangguan syaraf otot yang dipengaruhi pembuluh darah dan berpusat pada kepala. Biasanya syaraf yang ada di otak tidak terkoneksi dengan syaraf motorik sehingga tangan yang biasa diserang tidak dapat digerakkan karena aliran darah tidak mengalir pada bagian tubuh tersebut.

Bagian terparah dari gangguan pembuluh darah yang disebabkan oleh Hipertensi yaitu komplikasi pada Ginjal dan Jantung. Karena aliran darah yang tidak merata, maka beberapa fungsi organ tubuh akan terkena imbasnya. Gangguan darah turut mempengaruhi volume darah yang mengalir ke Jantung, jadi jangan heran kalau biasanya penderita hipertensi adalah penderita jantung pula.


Pencegahan dan Pengendalian Hipertensi menurut Kemenkes
Mengurangi konsumsi garam (jangan melebihi 1 sendok teh per hari)
Melakukan aktivitas fisik teratur (seperti jalan kaki 3 km/ olahraga 30 menit per hari minimal 5x/minggu)
Tidak merokok dan menghindari asap rokok
Diet dengan Gizi Seimbang
Mempertahankan berat badan ideal
Menghindari minum alkohol

Kamis, 24 November 2022

RUU P2SK DAN KOPERASI SIMPAN PINJAM/CREDIT UNION

 

Belakangan ramai dibicarakan Rencana Undang-undang Pengembangan & Penguatan Sektor Keuangan (RUU P2SK). RUU ini bersumber dari prakarsa DPR. 

RUU P2SK diharapkan mampu mencapai ila sasaran yaitu meningkatkan akses ke jasa keuangan, memperluas sumber pembiayaan jangka panjang, meningkatkan daya saing & efisiensi, mengembangkan instrumen dan memperkuat mitigasi risiko, dan meningkatkan perlindungan investor&konsumen. Dari situ dibayangkan akan terjadi penguatan koordinasi, baik dalam pengembangan sektor keuangan Indonesia, maupun dalam kerangka penanganan permasalahan perbankan dan stabilitas sistem keuangan Indonesia.

Menurut UU 13 Tahun 2022 mengenai Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, dalam rangka memastikan tersusunnya dan terselenggaranya Undang-Undang yang baik, diperlukan partisipasi masyarakat/publik. Masyarakat/publik yang berkepentingan dengan Undang-Undang itu memiliki kesempatan untuk didengar pendapatnya, aspirasinya, ataupun keinginannya. Seluruh masukan, baik itu asosiasi, industri, akademisi, atau masyarakat publik, memiliki hak untuk dipertimbangkan.

Kementerian Keuangan bersama Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyelenggarakan Konsultasi Publik mengenai Rancangan Undang-Undang tentang Pengembangan & Penguatan Sektor Keuangan (RUU P2SK) mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pengaturan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dan Unit Simpan Pinjam (USP), pada Senin (07/10) secara virtual. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Asosiasi Profesi, Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), Forkopi, Perhimpunan Periset Indonesia (PPI), dan Akademisi.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan ikut mengawasi koperasi simpan pinjam menurut RUU P2SK.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penguatan pengaturan dan pengawasan sektor keuangan juga terlihat dari mandat yang diberikan dalam ruu ini kepada OJK. "OJK diberi mandat untuk melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap koperasi simpan pinjam," ujarnya dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi XI DPR RI, Kamis (10/11).

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menuturkan saat ini ada 30 juta UMKM yang belum bankable. Masih banyak UMKM yang belum bisa mengakses pembiayaan formal dengan persyaratan kolateral. Karenanya, dalam daftar inventaris masalah (DIM) RUU PPSK pihaknya akan mengusulkan ada kompartemen khusus untuk mengatur koperasi. Dengan begitu, prinsip dasar koperasi dapat terjaga, serta proses penyaluran pembiayaan masyarakat dapat berjalan dengan baik. Di bawah RUU PPSK maka harus ada kompartemen khusus untuk koperasi dengan pengaturan tertentu di OJK.

Kepentingan makro nasional dalam fungsi pengawasan itu tampak positif, namun penerapannya pada sektor koperasi mempunyai potensi yang justru dianggap membuat fondasi dan prinsip koperasi keropos. OJK memiliki tugas untuk mengawasi lembaga jasa keuangan yang bertransaksi dengan masyarakat. Itu terkait misalnya dengan usaha mikrofnance seperti Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang melayani masyarakat. Sedangkan Usaha Koperasi Simpan Pinjam tidak melakukan transaksi dengan masyarakat. Artinya, RUU menyamakan Koperasi dengan Bank, itu tidak tepat.

Di lain pihak Pasal 6 UU 21/2011 tentang OJK tidak menunjukkan wewenang tugas OJK untuk mengatur dan mengawasi usaha sektor keuangan koperasi, sehingga upaya baru pengaturan OJK ikut serta dalam mengatur dan mengawasi usaha simpan pinjam koperasi sudah melanggar tugas OJK menurut UU. 

Pusat Koperasi CU Indonesia menyatakan sikapnya dalam siaran pers 17 November 2022. 



"Ada tiga alasan mengapa kami menolak RUU PPSK.
Pertama, alasan filosofis, bahwa:
1. Koperasi merupakan self regulated organization yang menempatkan manusia lebih tinggi dibandingkan modal, supreme di atas modal dan material. Koperasi merupakan organisasi berbasis orang (people-based association) yang berbeda dengan korporasi berbasis kumpulan modal (capital based).
2. Gerakan Koperasi seluruh dunia mengakui bahwa prinsip otonomi dan demokrasi adalah merupakan kekuatan masyarakat sendiri untuk mengatur diri sendiri (self help regulated).
3. Koperasi sejak Tahun 2016 telah diakui oleh PBB sebagai warisan bukan benda (intangible herritage) yang merupakan gerakan menolong diri sendiri melalui kerja sama (self help through mutual).

Kedua, alasan empiris sosiologis. Koperasi justru memiliki ketahanan (resiliance) karena diakui otonom dan memiliki cara kerja demokratis. Contoh di Jerman yang selama 90 tahun tidak pernah meminta dana talangan uang negara (bailout) padahal mereka adalah pembayar pajak juga. Kenapa bisa, karena dengan demokrasi Koperasi justru anggota turut mengambil tanggung jawab terhadap risiko bisnis yang itu berbeda dengan korporasi perbankan.

Ketiga, alasan yuridis, yakni:
(1). Koperasi sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan sesuai dengan demokrasi ekonomi seperti yang disebut dalam pasal 33 Undang Undang Dasar 1945.
(2). Tidak adanya pengakuan terhadap Koperasi untuk mendapatkan fasilitas Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu merupakan bentuk diskriminasi terhadap badan hukum Koperasi yang merupakan badan hukum ficta persona yang diakui oleh negara. Sehingga RUU PPSK tahun 2022 telah melanggar pasal 28 huruf b Undang Undang Dasar 1945.
(3). Perluasan kewenangan LPS menurut RUU PPSK tahun 2022 Bagian Ketiga Pasal 3A dan Pasal 4 yang memberikan penjaminan terhadap asuransi adalah merupakan bentuk ‘pelegalan perampokan’ uang negara untuk kepentingan korporasi asuransi kapitalis.
(4). RUU PPSK tahun 2022 ini menjadikan kekebalan hukum terhadap pengambil kebijakan yang jelas melanggar konstitusi.
(5). Bentuk intervensi terhadap Gerakan Koperasi adalah pelanggaran terhadap otonomi dan demokrasi Koperasi (Pasal 191, pasal 298-305 RUU PPSK tahun 2022)."

Dewan Koperasi Indonesia sudah mengusulkan perubahan Pasal XII RUU PPSK dengan menghapus pasal-pasal yang tidak sesuai dengan hakekat dan praktek Koperasi utamanya psl 185-195 yang terlalu dalam mencampuri otonomi internal Koperasi . 

Deputi bidang Koperasi Kementerian Koperasi selanjutnya mencermati pasal-pasal 180-184 dan 196-205 mencatat hal-hal aneh campur tangan OJK misalnya mengenai izin operasi Koperasi skala menengah besar dari OJK, iuran pungutan OJK, laporan berkala di media (seperti lembaga keuangan publik) dll. Semua ini karena UU Koperasi no 25/1992 tidak dibaca atau dicermati lebih dulu oleh pembuat RUU sebagai konsiderans. Pada dasarnya pengawasan Koperasi dipercayakan kepada Kementerian Koperasi, dan sejauh ini tidak ada wacana pembagian wewenang dengan institusi lain, sehingga pasal-pasal pengawasan oleh OJK menggoyang keberadaan Kementerian Koperasi, walaupun kerjasama teknis dimungkinkan,



Jepang Mengalahkan Jerman, Catatan Piala Dunia Qatar 24 November 22

Rangkaian pertandingan 23/11 diawali oleh pasangan Grup F Maroko vs Croatia yang menghasilkan kaca mata seri 0-0. Diseling kemudian dengan tampilan Grup E menghadirkan Jerman vs Jepang yang dimenangkan Jepang dengan 1-2. Selanjutnya Spanyol vs Costarica yang tidak seimbang. Spanyol menang 7-0 atas Costarica.



Grup F kembali tampil menutup laga pagi tadi pkl 2.00 di mana Belgia melawan Canada dengan akhir Belgia menang 1-0 atas Canada.

Grup E

Jerman 1-2 Jepang

Spanyol 7-0 Costarica 



Grup F

Maroko 0-0 Croatia

Belgia 1-0 Canada


Laga berikutnya:

Hari ini 24/11

Swiss vs Kamerun Grup H pkl 17.00

Uruguay vs Korea Selatan Grup G pkl 20.00

Portugal vs Ghana Grup G pkl 23.00

Besok dinihari

Brasil vs Serbia Grup H pkl 02.00




ANALISIS SITUASI : SWOT DAN SOAR

 Di WAG Ikafite ramai dibicarakan pendekatan SWOT dan SOAR. Dari aspek historis penggunaan kedua pendekatan, saya mencoba menguraikan profil keduanya dalam postingan ini.

Analisis situasi merupakan tahap awal perencanaan yang ditempuh pengurus atau manajemen organisasi sebelum merancang program aktivitas atau proyek-proyek. Analisis situasi dilakukan sebagai proses tinjauan kritis internal mengenai kemampuan, sumberdaya yang ada (analisis kapabilitas), kedudukan kompetitif di antara organisasi sejenis (analisis posisi), kecenderungan eksternal bidang kegiatan (social environment analysis), peluang untuk jenis dan bentuk kegiatan (opportunities analysis), pihak atau publik yang terlibat (stakeholders analysis). Informasi-informasi yang diperoleh dituangkan menjadi pengandaian-pengandaian atau asumsi-asumsi untuk menentukan strategi, taktik, dan tindakan yang akan diambil, serta anggaran dana.

 Pertanyaan-pertanyaan dasar dalam analisis situasi adalah: siapa/apakah kita? Di mana kita sekarang? Apa yang kita punya? Apa yang bisa kita kerjakan? Siapa saja yang aktif dalam pekerjaan yang sama dengan kita? Siapakah target kegiatan kita? Di mana mereka berada? Bagaimana keadaan mereka? Apa yang mereka perlukan? Jika kita bermaksud memenuhi kebutuhan mereka, dengan siapa saja kita perlu bekerja sama? Maka pada umumnya, proses analisis situasi meliputi baik analisis situasi internal maupun analisis situasi eksternal.

Metode yang digunakan beraneka ragam. Metode yang popular dari masa lalu adalah Analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats) atau analisis KEKEPAN (Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman) yang bersifat rasional agresif untuk memenangkan  persaingan (terutama di kalangan bisnis) dengan mengandalkan kekuatan internal semaksimal mungkin dalam mengolah peluang eksternal. Sekaligus bersifat bertahan dengan menutup kelemahan internal terhadap ancaman baik internal maupun eksternal. Perkembangan organisasi yang optimistis terus memupuk kekuatan dan kapabilitas internal hingga konglomeratif dan mekanistis, sering menjadi hasil positif dari penggunaan alat analisis SWOT secara cermat. Sebaliknya organisasi yang bergaya defensif dalam posisi bersaingnya sering berlebihan mengutamakan aspek kelemahan dan sangat pesimis terhadap ancaman, sehingga membuat postur negatif ketika menerapkan SWOT dan mendapatkan asumsi-asumsi kalangkabut untuk menghadapi masa depan eksistensinya.

Banyak organisasi (terutama Civil Organization) kemudian berusaha mencari alat analisis situasi yang berbeda, yang lebih cocok dengan sifat  mereka. Dalam era saling bergantung di mana kerja sama diperlukan, alih-alih kompetisi persaingan, maka diperlukan postur alat positif yang dapat membangkitkan keterlibatan emosional partisipatif dari awal yang sederhana. Muncullah metode Appreciative Inquiry (AI) yang bertolak dari penghargaan positif atas apa yang ada sebagai modalitas untuk melangkah maju. Maka metode AI lebih mengandalkan kekuatan dan kapabilitas internal (Strength) yang disyukuri bagaimana pun rupanya untuk secara optimal mengolah peluang eksternal (Opportunities) yang sepadan. Kelemahan diakui dan diperhatikan, namun bukan yang utama. Ada ancaman eksternal maupun internal namun secara proporsional akan diatasi sambal jalan. Sementara itu digalang inovasi-inovasi partisipatif mengikuti aspirasi (Aspiration) dan kesanggupan pihak-pihak terkait dalam menyusun strategi dan program untuk mencapai hasil (Results) yang dikehendaki. Demikianlah maka dari pendekatan Appreciative Inquiry yang bersifat positif berkembang metode analisis situasi SOAR (Strength, Opportunities, Aspirations, Results) menggalang partisipasi dan  kerjasama (alih-alih kompetitif).



Pendekatan AI berkembang sejak 2007, dan SOAR yang adalah elaborasi pengembangan SO pada SWOT memuncak sejak 2013 dengan motto "SOARing to High and Engaging Performances: An Appreciative Approach to Strategy".

Seperti telah dikatakan di depan, hasil dari Analisis Situasi adalah informasi-informasi yang berguna untuk Orientasi atau Penentuan Arah suatu organisasi, dengan berbagai asumsi yang perlu diperhatian dalam menentukan Tujuan, Sasaran, Strategi, Taktis dan Tindakan dalam siklus Perencanaan.


Babilon, Babel, Babilonia

 

Nama suatu kerajaan kuno yang berpusat di Mesopotamia. Nama kerajaan itu berasal dari nama ibukotanya, yang dibangun di tepi sebelah timur Sungai Eufrat; wilayahnya meliputi Irak (modern) sebelah selatan. Babilon mempunyai pengaruh besar atas sejarah Timur Dekat dan terutama penting dalam membentuk sejarah Israel.

I.                Geografi

II.             Sejarah

      A. Sampai dengan penaklukan Asyur

      B. Di bawah Asyur

C. Timbulnya Kerajaan Babilonia Baru

D. Menaklukkan Yehuda

      E. Kemerosotan dan Dikalahkan Persia

III.           Pentingnya Secara Budaya

A.     Tempat Lahirnya Peradaban

B.     Hukum Babilonia

C.    Ketenaran Kota

IV.            Babilon sebagai Simbol dlm Perjanjian Baru

 



I. Geografi

Babilon terletak di tepi Sungai Eufrat, kira-kira 885 kilometer di sebelah timur, melintasi padang gurun Siria, dari Yerusalem. Kawasan Babilonia merupakan sebagian dari Mesopotamia, di sebelah utara berbatasan dengan Asyur, di sebelah selatan dan barat dengan Gurun Arabia, sebelah timur dengan Persia dan sebelah tenggara dengan Teluk Persia. Dalam Kej 10:10 disebut tanah Sinear dan jantung kerajaan Nimrod.

      Yang kemudian menjadi Babilonia itu terletak di suatu dataran aluvial yang luas dan subur, kaya berkat endapan yang dibawa Sungai Tigris dan Sungai Eufrat yang mengalir ke arah selatan dari mata air mereka di dataran tinggi Asia Kecil. Lepas dari sungai-sungai itu, kawasan itu kering, hanya menerima curah hujan sekitar sepuluh senti setiap tahunnya. Maka jaringan irigasi menjadi sangat penting, dan suatu sistem saluran dan waduk-waduk dibangun sejak zaman pra sejarah.

 II. Sejarah

A. Sampai dengan penaklukan Asyur

Babilonia tidak mempunyai penghalang alami untuk menahan serangan musuh, maka tanah yang datar itu cukup menggoda menjadi sasaran bangsa-bangsa yang bermigrasi. Demikianlah Babilonia sering menjadi korban serangan Asyur dan Persia.

      Kota Babilon disebut untuk pertama kalinya oleh Sardon dari Akad (2350-2294 SM). Kota itu mulai penting di bawah dinasti Amorit dalam abad kesembilan belas SM, terutama dalam masa pemerintahan penguasa yang terbesar, Hammurabi, dari pertengahan abad kedelapanbelas SM. Hammurabi menjadikan Babilon pusat operasinya melawan tetangga-tetangga sekitar (Elam, Larsa dan Asyur) dan mengembangkannya menjadi suatu pusat pemerintahan dan perekonomian. Ia dan para penggantinya mengembangkan seni dan kebudayaan serta sejauh mungkin membuat Babilon suatu simbol yang bertahan lama bagi kehidupan dan agama Mesopotamia. Ia juga melakukan kodifikasi hukum, suatu prestasi yang implikasinya terasa sangat luas di Timur Dekat. Namun, Kerajaan Amorit itu runtuh di bawah pengganti Hammurabi, dan kemudian ditaklukkan oleh musuh bebuyutannya, Asyur, pada awal milenium pertama SM.

 B. Di bawah Asyur

Bangsa Asyur menghargai pengaruh budaya Babilon dan mengendalikan kawasan itu melalui seorang raja boneka. Dinasti Babilonia Baru dimulai dengan kedatangan suku-suku Kaldea (Kasdim) dalam serbuan bangsa Armenia. Sementara suku-suku Kaldea (Kasdim) membayar upeti kepada Asyur, mereka mengendalikan Babilon sampai kebangkitan kembali Asyur di bawah Tiglat-pileser III, ketika mereka terdesak ke selatan. Waktu kerajaan utara Israel dilindas oleh Asyur di tahun 722 SM dan banyak penduduknya dialihkan sebagai tawanan yang dibuang, kelompok-kelompok penduduk baru dikirim dari Babilon ke Samaria untuk menggantikan penduduk yang diasingkan itu (2 Raj 17:23-24; 1 Taw 5:26). Suku-suku Kaldea (Kasdim) kembali lagi ke Babilon pada tahun 721 SM ketika Merodakh-Baladan (2 Raj 20:12; Yes 39:1; nama itu adalah pengucapan Ibrani untuk “Marduk-apalidin”) merebut tahta Babilon dan kemudian mengalahkan Asyur, bekerja sama dengan Elam. Penguasa Asyur, Sanherib, menghancurkan kota itu di tahun 689 SM.

 C. Timbulnya Kerajaan Babilonia Baru

Pada tahun 626 SM, pemimpin Kaldea (Kasdim) Nabopolasar melancarkan pemberontakan terhadap Asyur dan merebut tahta Babilonia. Dengan sekutu mereka, bangsa Mede, Babilonia melindas Asyur dan menaklukkan Niniwe pada tahun 612 SM; raja Asyur yang terakhir memaklumkan diri di Haran, tetapi ditindas kembali; sesudah itu Asyur lenyap dari sejarah. Di bawah Nebukadnezar II (605-562 SM) tentara Babilonia mengalahkan Mesir dan Karkemis pada tahun 605, dan segera mengancam Siria dan Palestina.

  D. Menaklukkan Yehuda

Menurut Kitab Daniel tentara Babilonia menyerang Yehuda dan mendapat banyak tawanan, termasuk Daniel sendiri, pada tahun 605 SM (Dan 1:1-4). Sekitar tahun 604 SM Raja Yoyakim dari Yehuda dipaksa menjadi raja bawahan oleh Babilonia (2 Raj 24:1dst) dan Yerusalem menyerah kepada Babilonia pada tahun 597 SM. Nebukadnezar mengangkat Zedekia, anak Yosia dan paman Yoyakim yang diasingkan ke atas tahta Yehuda sebagai raja bawahan Babilon. Zedekia melancarkan pemberontakan yang gagal pada tahun 588 SM. Tentara Babilon menerjang dan menghancurkan Yerusalem pada tahun 586 SM dan membuang penduduknya ke Babilonia (2 Raj 25; 2 Taw 36), sebagaimana telah dinubuatkan (2 Raj 20:16-18; Yer 15:1-14; 21:8-14; Yeh 4-5; Am 2:4-5; Mi 3:120. 

 E. Kemerosotan dan Dikalahkan Persia

Pengganti-pengganti Nebukadnezar tak dapat memertahankan vitalitas dan pengaruh Kerajaan Babilonia. Raja Nabonidus (memerintah 556–539 SM) memusatkan daya usaha untuk menaklukkan Arabia, pergi meninggalkan pangerannya, Belsyazar, sebagai wali pengganti. Babilon jatuh karena serbuan tentara Koresh II yang Agung, raja bangsa Media dan Persia pada tahun 539 SM seperti yang telah diramalkan (Yes 21:1-9; Yer 51:31-37; Dan 5:28). Koresh membebaskan bangsa Yahudi dari pembuangan dan mengizinkan mereka pulang ke Palestina (Ezr 1:1; 5:4). Sejak itu Babilon merupakan pusat Kerajaan Persia. Setelah penaklukan Kerajaan Persia oleh Aleksander Agung (meninggal 323 SM), kota Babilon berangsur-angsur surut pengaruhnya.

 III. Pentingnya Secara Budaya

A. Tempat Lahirnya Peradaban

Pentingnya Babilon dari segi budaya dan sejarah di kawasan Timur Dekat tidak terbantahkan. Tepatlah dikatakan bahwa Babilon adalah tempat lahirnya peradaban, karena dari sanalah berkembang kesenian, kerajinan, seni bangunan dan struktur-stuktur sosial. Suatu kumpulan besar bahan sastra berkembang dalam bahasa Babilonia, termasuk epik Gilgamesh, suatu cerita mengenai penciptaan dunia yang hidup, dan berbagai tulisan-tulisan kebijaksanaan.

 B. Hukum Babilonia

Hukum Babilonia juga berpengaruh. Rakyat biasa menikmati hak-hak dasar, termasuk mengenai hak milik pribadi atas tanah. Perbudakan diatur dengan ketat. Kode Hammurabi meliputi suatu versi awal dari lex talionis, atau hukum tentang ganti rugi dan denda yang setara (Kel 21:23-27), dan membantu meletakkan gagasan dasar mengenai hukum tertulis sebagai wewenang yang tertinggi. 



 C. Ketenaran Kota

Nebukadnezar memulai program pembangunan yang ambisius di Babilon. Penggalian-penggalian arkeologi telah berhasil menemukan kota besar yang terentang melintasi sungai Eufrat dengan sarana pertahanan berupa tembok kota dan parit di sekeliling tembok itu. Ada delapan pintu masuk, dan sungai dilintasi oleh dua jembatan besar. Kota Babilon terutama terkenal karena Gerbang Isytar yang menuju Jalan Raya Perarakan, dan karena “taman-taman tergantung” yang dipuji sebagai satu di antara tujug keajaiban dunia kuno. Selain dua kompleks istana yang luas, ada lebih dari lima puluh kuil; yang terbesar adalah kuil Esagil, kuil Marduk, di mana terdapat patung Marduk. Di bagian utara kuil itu terdapat zigurat Marduk, sebuah menara tujuh tingkat (Menara Babel).



 I.                Babilon sebagai Simbol dlm Perjanjian Baru

Dalam Perjanjian Baru nama Babilon digunakan sebagai kiasan pusat pemerintahan kerajaan Antikristus (Why 14:8) dan sebagai gambaran daya-daya jahat yang mengancam umat Allah (Why 16:19).

      Penggunaan gambaran Babilon dalam Perjanjian Baru memuncak dalam Kitab Wahyu, di mana kerajaan itu disebut ”Babilon yang besar itu” (Why 14:8 [NIV “Babylon the Great”], [KKK “Babel yang masyhur”], [Alkitab “Babel, kota besar itu”]; 17:5; 18:2.10.11), “pelacur besar” (Why 17:1.15; 19:2), “kota besar” (Why 16:19; 17:18; 18:10.16.18.19.21). Bagi jemaat Kristen awal, Babilon dapat dipahami sebagai tipologi dari Roma, kekuasaan dunia yang menindas umat Kristen seperti Babilon menindas rakyat Yehuda (1 Ptr 5:13; bdk buku-buku apokrif 3 Esdras 3:1; 2 Barukh 2:1).

      Namun dalam Kitab Wahyu Babilon juga menjadi simbol Yerusalem juga, di mana Yesus Kristus disalibkan (Why 11:8), dan di mana para nabi dan martir dibunuh (Why 18:24). “Babilon” ditakdirkan akan hancur oleh api (Why 18:8-9 – yang sungguh terjadi pada Yerusalem setelah pemberontakan yang gagal pada tahun 70 M.

Rabu, 23 November 2022

Bahan Asesmen Organisasi Nirlaba

 

Beberapa waktu yang lalu saya diajak menjadi asesor beberapa LSM/NGO yang diampu CIDA (Canadian International Development Agency). Mereka menyampaikan suatu "assessment tool" yang boleh dimodifikasi sesuai praktek lokal. Assessment Tool semacam ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagaimana kita akan mengembangkan organisasi nirlaba yang melibatkan kita atau dipercayakan kepada kita. Catatannya, subject to modification/adaptation.

Dalam tampilan postingan ini, terutama kopian bahan di bawah ini ada sebagian yang kurang jelas. Sebagian ada yang dapat popping lebih jelas jika diketuk, atau diklik pada bagian yang tidak jelas. Sebagian tetap tidak jelas dan memerlukan kaca pembesar... Mohon maaf masih belajar cara mengatasinya.

Yang pertama menyangkut Governance

Yang kedua menyangkut manajemen: struktur dan proses


Yang ketiga menyangkut sumberdaya manusia


Yang keempat menyangkut manajemen keuangan, administrasi dan pengembangan sumber dana


Yang kelima menyangkut program


Yang keenam menyangkut hubungan eksternal




Semoga memberikan inspirasi.

Ara (Fig)

 


Ara, buah bulat lonjong berbentuk seperti buah pir, dari pohon ara (fig) yang banyak ditemukan di seluruh Palestina. 

Pohon ara banyak disebut dalam Kitab Suci. 



Buahnya dimakan dalam pelbagai bentuk, termasuk dimakan sebagai buah segar, dikeringkan atau dimasak (1 Sam 25:18; 30:12; 1 Taw 12:41). 



Para pengintai yang diutus Musa meyelundup ke negeri Kanaan kembali dengan membawa buah ara untuk menunjukkan kekayaan Tanah Terjanji (Bil 13:24). Ara merupakan simbol kemakmuran (Kid 2:13; Yl 2:22) dan kedamaian (1 Raj 4:25; Mi 4:4; Za 3:10; 1 Mak 14:12). Maka pohon ara yang mandul menjadi simbol ketidak-setiaan Israel (Mat 21:18-22; Mrk 11:12-25).



Catatan WorldCup 2022 Qatar 23 November 2022



Dalam laga perdana Grup C Piala Dunia 2022 Qatar 22/11 tim unggulan Argentina, takluk 1-2 melawan Arab Saudi di Stadion Lusail, Selasa kemarin. Unggul lebih dulu melalui gol penalti Lionel Messi pada menit ke-10, Argentina berbalik kalah ketika tim Saudi yang dipimpin Raja Salman menjebloskan dua gol dari Saleh Alshehri pada menit ke-48 dan Salem Aldawsari pada menit ke-53 ke gawangnya.




Hasil itu menempatkan Saudi di puncak klasemen Grup C dengan tiga poin, sedangkan Argentina terbenam di posisi juru kunci tanpa poin. Tim Meksiko dan Polandia dalam pertandingan selanjutnya, berbagi poin satu setelah seri 0-0.



Dalam laga Grup D, Denmark juga bermain imbang 0-0 lawan Tunisia. Sementara Perancis menang 4-1 atas Australia pada pertandingan perdananya di Grup D di Stadion Al Janoub, Al Wakrah, Rabu (23/11) dini hari WIB. Sejak awal Prancis menguasai permainan. Namun Les Bleus tertinggal lebih dulu pada menit kesembilan karena gol Craig Goodwin meneruskan umpan Mathew Leckie. Australia unggul 1-0 atas Prancis. pada menit ke-27 Les Bleus mampu mencetak gol penyeimbang lewat gol Adrien Rabiot. Prancis 1-1 Australia. Lima menit kemudian Prancis berhasil menambah skor lewat Olivier Giroud. Prancis berhasil menambah keunggulan pada menit ke-67 lewat gol Kylian Mbappe. 
Meneruskan umpan Dembele dari sisi kanan Mbappe mampu memaksimalkannya lewat sundulan yang menjadi gol. Prancis unggul 3-1 atas Australia. Prancis berhasil menambah keunggulan pada menit ke-72 lewat gol Olivier Giroud lewat sundulan meneruskan umpan Mbappe. 4-1.


Klasemen sementara Grup D Perancis di puncak dengan 3 poin.



Laga hari ini:
Pkl 17.00 Maroko vs Croatia (Grup F)
Pkl  20.00 Jerman vs Jepang (Grup E)
Pkl 23.00 Spanyol vs Costarica (Grup E)
Besok
Pkl 02.00 Belgia vs Canada (Grup F)


Logical Framework Analysis (LFA) UNTUK ORGANISASI NIRLABA

 


Logframe atau Logical Framework atau Logical Framework Analysis (LFA) atau Logical Framework Matrix adalah suatu alat Perencanaan Aktivitas yang lazim digunakan oleh Organisasi Nirlaba, baik untuk kepentingan interen maupun untuk proposal eksternal dalam rangka fundraising. Alat dan hasilnya adalah peragaan rencana yang sangat penting, tetapi perlu perjuangan untuk membuatnya. Jika sudah jadi sangat memudahkan anggota organisasi dan disukai para donor karena mudah dibaca dan dipahami. Daripada uraian panjang lebar dalam proposal, donor lebih suka membaca Logframe dan penjelasannya.



LFA adalah suatu alat manajerial untuk perencanaan proyek kegiatan dan implementasinya yang dimaksudkan untuk memberikan informasi yang singkat, padat, namun jelas dalam bentuk "kerangka kerja" atau "framework". Komponen-komponen seperti tujuan, sasaran, kegiatan, hasil dan indikatornya disajikan dalam satu kerangka kerja dengan hubungan logisnya.


LFA selain menjadi petunjuk pelaksanaan kegiatan sekaligus juga menjadi alat bantu untuk monitoring dan evaluasi jalannya kegiatan.


Keluhan para donor luar negeri mengenai laporan proyek-proyek di lingkungan gereja adalah bahwa terlalu banyak kata-kata yang sumir atau tidak jelas berkenaan dengan uang donasi yang mereka berikan. Mungkin kata-kata itu benar, tetapi tidak menunjukkan kaitan logis yang langsung dengan aktivitas-aktivitas yang dilakukan dan hasil-hasilnya. Intinya, ada "framewok" yang berbeda antara yang digunakan pelaksana dan yang digunakan donor. Komunikasi akan lebih baik jika digunakan "framework" yang sama untuk memudahkan penafsiran. Maka dibuatlah format "kerangka" yang sama.

LFA tadinya dibuat sehubungan dengan US-Aid, tetapi juga digunakan Ford Foundation, dan lembaga2 donor Eropa seperti Novib, Misereor, dll.

Dalam pengalaman banyak LSM atau NGO, LFA malah menjadi alat yang efektif untuk perencanaan dan pengendalian kegiatan internal mereka sendiri.

Format dasarnya adalah sbb.


Untuk menyusun informasi yang diperlukan dalam mengisi Framework perlu dipahami istilah-istilah yang lazim dipakai. Di bawah ini adalah kosa kata yang digunakan dan penjelasannya. Tidak saya terjemahkan supaya mengundang diskusi di antara para pengurus organisasi untuk membuat pemahaman bersama:


Goal

A project goal is a very general, high-level and long-term objective of the project. It is different from project objectives because the latter are very specific and have to be addressed alone by the project. But the goal cannot be achieved by the project on its own since there will be other forces like the Government, other agencies etc also working to achieve it. It is a major benchmark to compare work between different projects.

Objectives

Objectives are the specific objectives the project works to achieve within the stipulated time.

Activities or Inputs

Activities or inputs are actions undertaken by the project or the organization to achieve the set objectives

Outputs

Outputs are immediate results that we achieve soon after the completion the project or any specific project activity.

Outcomes

The outcomes are results that have been or that are to be achieved after a period of time, but not immediate.

Impact

The impact is the longer-term result that has happened because of the activities undertaken in the project.

Indicators

Indicators are a measure of the result. They give a sense of what has been or what is to be achieved.

Means of Verification

Data or information based on which the indicators will be measured or monitored

Risks & Assumptions

External factors affecting the progress of the project

Costs

Budgetary explanations


Diskusi dan pemahaman bersama diperlukan karena prinsip manajemen perencanaan adalah partisipatif melibatkan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders). Tanpa keterlibatan para pemangku kepentingan LFA tak akan lengkap.



Kegiatan yang kita pikirkan seharusnya berakar pada masalah yang hendak kita perbaiki, dan itu melibatkan mereka yang mengalami masalah dan akan menerima manfaat dari kegiatan kita. Suatu gambaran pohon masalah dan arus aliran proses pemecahan masalah dapat menjadi pola pikir kita dalam membuat rencana kerja yang dituangkan dalam LFA.

Semoga berguna.

SAKSI DALAM KITAB SUCI

 



Orang atau benda yang memberikan pernyataan verbal (dengan perkataan) atau visual mengenai sesuatu yang lain. Dalam sistem hukum Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru diperlukan saksi untuk berbagai perkara. Saksi dari pihak ketiga mengesahkan transaksi hukum dan komersial (Kej 23:1-16; Yes 8:1-2; Yer 32:12).

Dalam proses pengadilan pidana, orang-orang dipanggil sebagai saksi untuk memberikan pernyataan mengenai zinah, pembunuhan, penyembahan berhala dan berbagai kejahatan lainnya (Ams 14:25; 1 raj 21:10.13). Untuk bisa menghasilkan keputusan diperlukan dua saksi yang menguatkan (Ul 19:15; 2 Kor 13:1) terutama untuk kasus-kasus yang menyangkut kejahatan besar yang diancam hukuman mati (Bil 35:30; Ul 17:6). Begitu hukuman dijatuhkan, para saksi juga harus membantu pelaksanaan pidana mati (Ul 13:6-18 (?); 17:6-7; Kis 7:57-58). Saksi utama yang diserukan adalah Tuhan, yang dimohonkan menjadi saksi kebenaran dari pernyataan atau perjanjian yang telah disahkan (bdk Kej 31:49-50; 1 Sam 12:5; Yer 29:23; Rm 1:9; 2 Kor 1:23).

Mereka yang menyampaikan kesaksian harus sadar bahwa dusta atau kesaksian palsu adalah terlarang dan mereka bisa dijatuhi hukuman yang sama dengan yang dijatuhkan pada si penjahat (Kel 20:16; Ul 19:16-21; Ams 6:19; Dan 13:61-62).

Seorang saksi dapat menjadi utusan yang pesan bagi orang lain. Misalnya para rasul, bertindak selaku saksi Yesus dan kebngkitanNya (Kis 1:8.22; 2:32; 10:39-42; 13:31). Ini berarti bahwa mereka memberitahukan kepada dunia apa yang telah mereka lihat, dengar dan alami. Paulus, setelah bertemua dengan Yesus yang bangkit dan dimuliakan, ditugasi Yesus menjadi saksi atas nama Yesus (Kis 22:15; 26:16; 1 Kor 9:1; 15:5-8).

Dalam sejarah Kristen yang paling awal, “saksi” mempunyai makna khusus, yaitu “martir” (dari bhs Yunani yang berarti”saksi”) yang menjadi saksi Kristus sampai mati (Kis 22:20). Makna saksi sebagai martir mungkin paling nyata dalam kitab Wahyu, di mana Yesus sendiri menjadi contoh dari semua orang yang rela menyerahkan nyawa bagi Dia (Why 1:5) dan yang memilih untuk menempuh kematian daripada menyangkal Dia (Why 2:13; 11:3-7; 17:6).

Benda yang tak berjiwa juga bisa menjadi saksi atau bukti. Dalam Perjanjian Lama, batu dijadikan monumen atau tugu peringatan bagi penetapan suatu perjanjian, baik di antara sesama manusia maupun antara Tuhan dan umatNya (Kej 21:30; 31:44-50; Yos 22:26-28; 24:25-27).







Selasa, 22 November 2022

ANAK DOMBA DALAM KITAB SUCI

 




Yang dimaksud Anak Domba adalah domba muda. Domba biasa (Ovis aries) diternakkan sejak ribuan tahun yang lalu, hampir dapat dipastikan awalnya di Asia. Domba menghasilkan wol dan makanan (Ul 32:14; Am 6:4). Domba dikenal bersikap lembut dan sangat tergantung pada manusia demi kelangsungan hidupnya. Maka mereka sangat jinak dan dapat digiring ke pembantaian tanpa melawan. Menurut Hukum (Taurat), domba digunakan untuk bermacam-macam upacara kurban: selama pesta roti tak beragi (terkait Pentakosta; Bil 28:26-27), pesta Pondok Daun (Bil 29:12-15), dan pada Hari Pendamaian (Bil 29:7-8), dan pada pesta Paskah (Kel 12:3-11).

Domba digunakan sebagai kiasan manusia dalam hubungannya dengan Allah, terutama dalam Mzm 23: “Tuhan adalah Gembalaku”. Dalam 2 Sam 12:1-4, ketika Natan mengecam Raja Daud, ia menggunakan gambaran seorang domba yang dicuri untuk Batsyeba, yang dicuri Daud dari suaminya, Uria.

Yesus Kristus disebut Anak Domba Allah karena Ia memberikan DiriNya sebagai korban penebusan bagi dosa-dosa dunia (Yoh 1:29).



Hamba yang Menderita dalam Kitab Yesaya digambarkan sebagai seekor domba (Yes 5:7), merujuk kepada ketaatan Yesus kepada Bapa (bdk Kis 8:32; 1 Pet 18,19). Yesus adalah Hamba yang Menderita yang pergi ke tempat pembantaian tanpa mengeluh, dengan memikul dosa-dosa semua orang. Seluruh tugas Yesus dari Bapa mengantarNya ke sana: “Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku” (Yoh 6:38), seperti anak domba yang patuh yang dengan sukarela pergi ke tempat pembantaiannya sendiri.

Di dalam Injil Yohanes, Yesus disalib tepat pada waktu domba-domba korban Paskah (Yahudi) disembelih untuk menyiapkan makanan (Yoh 19:14). Tidak ada tulang Yesus yang dipatahkan, sebagaimana tidak ada tulang domba Paskah yang dipatahkan pula (Yoh 19:36; bdk Kel 12:46). Pengulangan tema Keluaran di dalam Perjanjian Baru menunjukkan bahwa Yesus menumpahkan darahNya sebagai Anak Domba Paskah tanpa noda yang baru dan lebih mulia (Yoh 1:29; 19:36; 1 Kor 5:7; 1 Ptr 1:18-19; Why 5:6-10).

Maka kita lihat domba kurban dari Perjanjian Lama merupakan tipologi yang digenapkan dalam Kristus, Anak Domba Allah. Kristus adalah Anak Domba yang tak bernoda (Kel 12:5) yang berasal dari Allah, sebagaimana Allah memberikan seekor kambing gunung kepada Abraham untuk kurban, menggantikan Ishak (Kej 22:9-14). Kristus adalah Anak Domba yang menghapus dosa-dosa dunia (Yoh 1:29; bdk Yes 53). Di dalam Ekaristi, Kristus adalah Anak Domba makanan kurban (1 Kor 5:7; bdk Kel 12:6-10). Ketika para penulis Perjanjian Baru berbicara tentang Kristus sebagai Anak Domba mereka sudah mempunyai gambaran yang kaya akan korban Perjanjian Lama di dalam benak mereka (KGK 613-614, 757,796, 1328-1329, 1602, 1612, 1642, 2618).

Dalam Kitab Wahyu Anak Domba adalah nama dan gambaran bagi Yesus Kristus. Ia adalah penguasa (1: 5); Ia berdiri di­tengah-tengah kaki dian sebagai imam agung (1: 13); Dia adalah “Yang Awal dan Yang Akhir” (1 :17), “Yang Kudus” (3:7), “Tuan di atas segala tuan, Raja di atas segala raja” (17: 14) – Yesus adalah Anak Domba.