Daftar Blog Saya

Selasa, 03 Januari 2023

PELE, PERISTIWA DUNIA LAIN



Setelah perhelatan Piala Dunia Qatar akhir 2022, olahraga sepakbola profesional memulai agenda rutin kembali, menggelar Liga Utama di negara masing-masing. Tetapi Brazil ternyata harus memperpanjang kesedihan mereka karena setelah terhenti di perempat final (8 besar) dikalahkan Croatia 4-2 di Qatar, dengan cucuran air mata Neymar yang memilukan, pada akhir tahun 2022 masih harus kehilangan legenda mereka, Pele, yang memilukan seluruh negara.

Pele berkontribusi mengantar Brazil tiga kali memenangkan Piala Dunia  (1958, 1962, 1970) dan masih merupakan rekor tersendiri untuk pemain individual. Pele yang punya nama asli Edson Arantes do Nascimento dilahirkan di Tres Corações, Brazil pada 23 Oktober 1940. Dalam sepakbola ia masih pemegang rekor top skorer untuk tim Nasional Brazil Selecao dengan 77 gol dari 92 pertandingan.



Pelé bermain untuk klub Santos Brazil untuk sebagian besar karirnya (1956–1974). Ia menghasilkan 643 gol dalam 659 pertandingan untuk Santos. Dua tahun terakhir dari karirnya, Pelé bermain untuk New York Cosmos di Amerika Serikat. Bersama Santos, Pelé memenangkan kejuaraan liga Brazil (Campeonato Brasileiro Série A) enam kali (1961, 1962, 1963, 1964, 1965 dan 1968) dan memenangkan Copa Libertadores dua kali berturutan, tahun1962 dan 1963. Dan dari situ membawa tim Santos memenangi Intercontinental Cup tahun 1962 dan 1963 mengalahkan klub Benfica dari Portugal di final.

Bersama Diego Maradona dari Argentina, pada tahun 2000 ia menerima anugerah FIFA sebagai "Pemain Abad ini". Guinnes World Records dalam menghasilkan gol terbanyak masih atas nama Pele, dengan 1279 gol dari 1363 pertandingan sepanjang karirnya.



Pencapaian spektakuler itu menjadi peninggalan Pele ketika ia menutup mata pada 29 Desember 2022 karena kanker usus yang dideritanya sejak 2021, dan komplikasi sesak nafas dari November yang lalu. Ia meninggal pada usia 82 tahun, di Sao Paulo, di tengah-tengah keluarganya. Jenasahnya disemayamkan di Stadion Santos Vila Belmiro untuk kunjungan penghormatan terakhir bagi Sang Legenda Brazil. Ribuan orang datang menyampaikan selamat jalan kepada "The Greatest" Pele menjelang pemakamannya hari ini.





Fans tak henti-henti berseru: Long live the king! Selamat jalan Pele!

Untuk pemakaman Pele Live Klik : https://youtu.be/iie5PMURrc4

PAUS BENEDIKTUS XVI DAN KELUARGANYA

 

Melebihi perkiraan, kemarin Senin 2 Januari 2023, dari pkl 09.30 hingga 19.00 waktu Roma, ternyata 65.000 orang telah menyempatkan diri memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum Paus Emeritus Benediktus XVI, "hamba Injil dan iman Gereja yang setia dan rendah hati" yang wafat pada 31 Desember 2022 dan jenasahnya kini disemayamkan di Basilika St Petrus Vatikan.
Pada hari ini 3 Januari 2023 kunjungan penghormatan terakhir masih terus mengalir.
Sementara pelayat menerawang jauh ke masa lalu almarhum.
Mengenang keluarga Paus Emeritus Benediktus XVI, yang aslinya bernama Joseph Ratzinger. 
    Marktl Am Inn pada tahun 1927 adalah suatu kota kecil di Bavaria, Jerman. 



Rumah di Jl Pasar no 11 Marktl adalah rumah tinggal keluarga Ratzinger. Joseph Ratzinger Senior adalah seorang polisi daerah. Maria Ratzinger, isterinya, seorang ibu rumah tangga biasa yang sebelum menikah bekerja sebagai koki di beberapa hotel. Maria Ratzinger Junior putri sulung mereka lahir tahun 1921. Kemudian Georg Ratzinger, anak kedua, lahir tahun 1924, dan kemudian Joseph Ratzinger, anak ketiga dan bungsu, lahir pada 16 April 1927 dan dibaptis di gereja St Oswald setempat. 

Keluarga Ratzinger adalah keluarga yang teguh melaksanakan iman katolik. Iman menjadi ikatan yang kuat dalam keluarga. Mereka makan bersama, berdoa bersama, disiplin mendaras rosario, pergi ke gereja bersama. Kasih yang sedia membantu mereka laksanakan melalui keakraban dalam keluarga. Anak yang lebih besar mengasuh adiknya yang lebih kecil. Mereka bermain bersama, menyanyi bersama. Ikatan persaudaraan di antara anak-anak sangat kuat, Maria yang sulung, Georg si penengah, dan Joseph yang terkecil saling menyayangi.


Ketika Joseph berumur dua tahun keluarga mereka harus pindah dari Marktl am Inn karena sang ayah Joseph Ratzinger Senior dipindahkan tempatnya berdinas sebagai polisi. 


Perpindahan terjadi lagi ketika Joseph junior berumur 5 tahun. Mula-mula ke Aschau ketika Joseph mulai belajar di sekolah dasar, dan kemudian  ke Traunstein.


Anak-anak keluarga Ratzinger menerima sakramen-sakramen dalam disiplin tepat waktu.
Joseph Ratzinger menerima sakramen komuni pertama ketika usianya 10 tahun pada 1937.


Pada usia menjelang 11 tahun (1937) Joseph Ratzinger junior menerima sakramen penguatan (krisma) dari Kardinal Michael von Faulhaber


Setahun kemudian pada 1939 bersama kakaknya, Georg, Joseph masuk sekolah asrama anak laki-laki, yang menerapkan pola pendidikan seminari, atas rekomendasi pastor paroki. Perlu penyesuaian agak lama bagi putera-putera Ratzinger yang biasa hidup bebas di rumah, menjadi hidup dengan ikatan peraturan yang ketat bersama 59 teman sekelas. Tetapi lambat laun Georg dan Yoseph menjadi terbiasa bahkan menyukai kehidupan bersama di asrama.
Perang Dunia II semakin mengamuk, dan asrama setelah dipindah-pindah beberapa kali akhirnya ditutup pada 1941. Anak-anak Ratzinger meneruskan pelajaran di rumah. Tetapi mereka tidak lepas dari Undang-undang wajib militer, yang mengharuskan anak laki-laki usia 14 tahun masuk dalam dunia ketentaraan di Jerman. Georg dan Joseph seperti tak terpisahkan "sehati sejiwa" menjadi tenaga bantuan untuk pertahanan anti serangan udara. Pada 1944 keduanya dikirim keluar Jerman sebagai balabantuan untuk menghadang tank lawan.
Namun pengalaman selama dalam ketentaraan menyadarkan mereka bahwa Hitler mau membuang Allah dari kehidupan bangsa Jerman, berlawanan dengan keyakinan rohani mereka. Anak-anak Ratzinger anti-Hitler. Maria yang ingin jadi guru tak mau masuk sekolah karena nanti tak mau mengajarkan ajaran Hitler kepada anak-anak. Ia di rumah saja. Karena itu pula Georg dan Joseph bersama-sama melarikan diri berdua dari tugas dan hendak pulang ke rumah. Tetapi di tengah jalan mereka tertawan pasukan Amerika Serikat.
Mereka dibebaskan pada 1945 dan masuk kembali ke seminari.
Pada tahun 1946 Georg dan Joseph belajar di Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Freising dan Universitas Munchen.


Ketika kakak beradik Georg dan Joseph Ratzinger ditahbiskan menjadi imam pada 29 Juni 1951 oleh Kardinal Michael von Faulhaber, mereka membuat foto keluarga sebagai ungkapan syukur atas buah sekaligus persembahan iman yang ditanamkan dan dibesarkan dalam keluarga Ratzinger.


Sebelum wafatnya, Paus Emeritus Benediktus XVI/Joseph Ratzinger menulis surat kenangan kecil ucapan terima kasih kepada almarhum ayahnya, Joseph Ratzinger Senior, atas iman yang ia terima dari sang bapak. Joseph Ratzinger Senior wafat pada 25 Agustus 1959 pada usia 82 tahun. Kepada almarhum ibunya, Maria Peintner Ratzinger ia bersyukur atas kasih yang lembut. Ibu Maria Peintner Ratzinger wafat pada 16 Desember 1963 pada usia 79 tahun. Terima kasih selanjutnya disampaikan kepada kakak perempuannya, Maria Theogona Ratzinger. Maria Theogona tidak menikah dan melayani Joseph Ratzinger di kediamannya sejak diangkat menjadi kardinal, hingga wafat pada tahun 1991 pada usia 62 tahun. Dan akhirnya kepada kakaknya yang sehati sejiwa, Msgr Georg Ratzinger, atas kasih persaudaraan dan bimbingan yang tak pernah putus serta musik yang indah. Msgr Georg Ratzinger wafat pada 1 Juli 2020 pada usia 96 tahun.



PAUS EMERITUS BENEDIKTUS XVI RIWAYAT SINGKAT

 

1927 — Joseph Ratzinger dilahirkan pada Sabtu Paskah,16 April, di suatu kota di daerah Bavaria bernama Marktl am Inn, Jerman dan dibaptis. 

1936 — Ratzinger menerima komuni pertama di gereja paroki Maria Diangkat ke Surga 15 Maret.

1937 — Kardinal Michael von Faulhaber memberikan sakramen penguatan kepada  Joseph Ratzinger pada 9 Juni di gereja paroki St Oswald, Traunstein, Jerman.

1939 — Pada usia 12 tahun, Ratzinger masuk Seminari Kecil Traunstein bersamaan dengan mulainya Perang Dunia II ketika  Adolf Hitler menyerang  Polandia.

1943 — Menurut hukum, pada usia 16 tahun, ia menjalani wajib militer dan bekerja dalam divisi anti-pesawat terbang. Ia dikirim ke Hungaria untuk memasang penghalang tank pada bulan2 terakhir Perang Dunia II.

1945 — Ratzinger melarikan diri dari ketentaraan bersama kakaknya, Georg, untuk kembali ke seminari dan ditawan tentara AS sebentar.

1946–1951 — Ia belajar filsafat dan teologi di Universitas Munchen dan di Sekolah Tinggi di Freising.


Foto keluarga Ratzinger (dari kiri ke kanan) Maria, Georg, Maria (ibu), Joseph, and Joseph Ratzinger Senior (bapak), sekitar 1951. Foto: Ignatius Press.

1951

29 Juni  — Ratzinger ditahbiskan pada hari pesta Petrus dan Paulus di Katedral Freising Keuskupan Munchen bersama saudaranya, Georg. (Pater Georg Ratzinger wafat karena usia lanjut pada 1 Juli 2020 tutup usia 96 tahun).

8 Juli  — Misa pertama di gereja paroki St. Oswald di Traunstein. 

1953 — Ratzinger menerima gelar doktor teologi dari Universitas Munchen dengan thesis “Umat dan Rumah Allah dalam Ajaran St Agustinus tentang Gereja.”

1957 — Ia mengajar dogma dan teologi fundamental di STFT Freising. Ia juga mengajar di Bonn 1959-1969, di Münster 1963-1966, dan di Tübingen 1966-1969.

1962–1965 — Di Roma dalam Konsili Vatikan II Ratzinger menjadi peritus (konsultan teologi) untuk Kardinal Joseph Frings, Uskup Agung. Ia menghadiri lengkap empat masa sidang Konsili.

1969 — Ratzinger diangkat menjadi guru besar teologi dogmatik dan sejarah dogma pada Universitas of Regensburg. Dalam suatu siaran radio ia meramalkan Gereja Katolik di masa depan akan menyusut jadi lebih kecil namun lebih spiritual. 

1972 — Ratzinger bersama dengan Hans Urs von Balthasar dan Henri De Lubac mendirikan jurnal teologi Communio. 

1977

24 Maret — Paus Paulus VI mengangkat Ratzinger menjadi Uskup Agung Munchen dan Freising.

28 Mei  — Ratzinger menerima tahbisan uskup dan memilih semboyannya,  “Hamba Pekerja dalam Kebenaran.”

27 Juni  — Paus Pauusl VI mengangkat Ratzinger menjadi kardinal dalam suatu konsistori di Basilika St. Petrus Vatikan.

1981 — Paus Yohanes Paulus II menunjuk Ratzinger menjadi prefek Kongregasi Ajaran Iman di Vatikan.

1982 — Ratzinger pindah ke Italia bergabung dengan Kuria Roma. He mengundurkan diri sebagai Uskup Agung Munchen dan Freising pada 15 Februari 1982. Ia juga menjadi Ketua Biblical Commission dan Pontifical International Theological Commission.

1986–1992 — Ratzinger menjadi ketua Komisi Penyusunan Katekismus Gereja Katolik.

1997 — Ratzinger memohon kepada Paus Yohanes Paulus II agar diizinkan mengundurkan diri dari jabatannya dan bekerja di Perpustakaan Vatikan, namun permohonannya ditolak.

2002 — Ratzinger menjadi Ketua Kolegium Kardinal pada usia 75.

2005

8 April  — Ratzinger mempersembahkan Misa Requiem untuk pemakaman Paus Yohanes Paulus II.

19 April — Ratzinger terpilih menjadi Paus ke 265 Gereja Katolik dan menggunakan nama Benediktus XVI.

Juni — Dua bulan menjadi Paus, Benediktus memecat dan melepaskan imamat  Marcel Maciel Degollado, pendiri Legioner Kristus, karena pelecehan seksual pada seminaris dan mempunyai anak.

Aug. 17 — Benediktus menghadiri World Youth Day di Cologne, Jerman. Perjalanan internasional pertama sebagai Paus.

2006

25 Jan — Benediktus XVI menerbitkan ensiklik Deus Caritas Est (Allah adalah Kasih).

26 Mei — Paus mengunjungi kamp konsentrasi Auschwitz dalam kunjungan pastoral ke Polandia.

12 September — Benediktus memberi “Kuliah Regensburg.”

30 November — Kunjungan ke Turki 

2007

15 Mei  — “Jesus of Nazareth,” karya Benediktus XVI diterbitkan di AS.

7 Juli  — Menerbitkan Motu Proprio Summorum Pontificum, tentang Misa dalam Bahasa Latin menurut Missal 1962.

13 Juli  — Paus Benediktus XVI menyatakan bahwa Vatikan akan menjadi negara pertama di dunia “bebas karbon”.

30 Nov — Menerbitkan ensiklik Spe Salvi tentang kebajikan harapan.

2008

15-20 April — Benediktus XVI mengunjungi Amerika Serikat, bertemu dengan para korban pelecehan seksual oleh religius di Boston, berpidato di Sidang PBB, berkunjung pada Presiden George W. Bush di White House, dan mempersembahkan Misa di Yankee Stadium.

28 Juni  — Membuka "Tahun St Paulus" di Basilika St. Paulus Diluar Dinding  Roma.

13-21 Juli — Benediktus XVI mengunjungi Australia dalam rangka World Youth Day dan selagi dalam perjalanan menyatakan permintaan maaf atas pelecehan seksual yang dilakukan para imam. 

5 Oktober — Membuka Sinode Uskup Sedunia tentang Sabda Allah dalam Hidup dan Misi Gereja di Vatikan.

2009

8-15 Mei — Kunjungan apostolik ke Tanah Suci. Benediktus XVI mengunjungi  Jordania, Israel, dan Palestina, dan menyerukan kerjasama antara Palestina dan Israel.

19 Juni — Paus membuka "Tahun Imam" yang berlangsung hingga 19 Juni 2010.

7 Juli — Benediktus menerbitkan ensiklik ketiga Caritas in Veritate (Kasih dalam kebenaran).

17 Juli  — Benediktus beristirahat enam minggu setelah terjatuh dan patah pergelangan tangan.

4 Oktober — Paus mempersembahkan Misa pembukaan untuk Sinode Luar Biasa Para Uskup untuk Afrika di Basilika St Petrus.

4 November — Benediktus XVI menerbitkan konstitusi apostolik Anglicanorum Coetibus tentang ordinaris pribadi untuk umat Anglikan yang bersatu secara penuh dengan Gereja Katolik.

3 Desember — Paus Benediktus XVI membuka hubungan diplomasi Vatikan dengan Rusia. 

2010

20 Maret — Benediktus menerbitkan surat pastoral kepada umat katolik Irlandia tentang krisis pelecehan seksual.

16-19 September — Mengunjungi Inggris untuk beatifikasi Kardinal John Henry Newman.

10 Oktober — Membuka Sinode Luar Biasa para Uskup untuk Timur Tengah. 

6-7 November — Benediktus XVI kunjungan ziarah ke  Santiago de Compostela, Spanyol dalam rangka Tahun Suci konsekrasi Gereja Sagrada Familia Barcelona.

2011

1 Mei — Memimpin Misa beatifikasi Paus Yohanes Paulus II.

18 Agustus — Menghadiri World Youth Day di Madrid, Spanyol.

22-25 September — Kunjungan ketiga dan terakhir Benediktus XVI ke tanah airnya, Jerman. 

2012

6 Januari — Benediktus XVI mengangkat 22 kardinal baru.

23-29 Maret — Kunjungan ke Mexico dan Cuba.

14-16 September — Benediktus XVI mengunjungi Lebanon. Perjalanan internasional terakhir dalam masa kepausannya.

6 Oktober — Terbongkarnya skandal Vati-leaks, pembocoran informasi internal Vatikan keluar tentang korupsi di Bank Vatikan dan surat kaleng pemerasan terkait pelecehan seksual. Paolo Gabriele pembantu Paus Benediktus diadili karena pencurian informasi dan dipidana setahun penjara. Claudio Sciarpeletti dalam pengadilan yang sama dijatuhi hukuman penjara 2 bulan. Diperkirakan ada kolusi 30-an orang dalam skandal pembocoran informasi Vatikan (Vati-leaks) namun tidak didapatkan nama-nama yang bertanggungjawab.

7 Oktober — Benediktus XVI menetapkan St. Yohanes dari Ávila dan St. Hildegard  Bingen sebagai pujangga Gereja.

11 Oktober — Membuka "Tahun Iman".

28 Oktober — Menutup Sinode Para Uskup tentang Evangelisasi Baru.


2013

11 Februari — Paus Benediktus XVI mengumumkan pengunduran dirinya pada usia 85 tahun dalam bahasa Latin. 

14 Februari — Dalam kata perpisahannya Paus Emeritus Benediktus XVI menyatakan: “Saya hanyalah seorang peziarah yang sedang mulai menjalani bagian terakhir dari peziarahan saya di dunia.”

Baca selanjutnya nanti: Paus Fransiskus Memimpin Pemakaman Paus Emeritus Benediktus XVI

Senin, 02 Januari 2023

MELAYAT PAUS EMERITUS BENEDIKTUS XVI DI BASILIKA ST PETRUS

Tadi pagi diusung 10 orang petugas bersarung tangan putih jenasah Paus Emeritus Benediktus XVI yang wafat pada 31 Desember 2022 dipindahkan dari rumah kediaman Biara Mater Ecclesiae Vatican Garden ke Basilika St Petrus, Vatikan.


Lihat juga : https://youtu.be/vHCVWzF-fXY

Dari fajar umat sudah membentuk antrean panjang untuk dapat memberikan penghormatan terakhir pada Paus Emeritus Benediktus XVI yang dibaringkan di depan altar Basilika. Umat dipersilakan masuk Basilika pada pkl 9.30 waktu Roma setelah Paus Fransiskus mempercayakan pendahulunya itu kepada Bunda Maria. Di antara pelayat, Presiden Italia Sergio Mattarella dan Perdana Menteri Italia Georgia Meloni mendapat kesempatan pertama.

Umat berdatangan dari seluruh dunia. "Bagi kami beliau seperti kakek yang baik hati", kata Veronica Siegal (16 tahun) siswa SMA dari Baton Rouge, Louisiana, AS. "Beliau orang suci dan akan mendapat tempat yang baik" kata Molly Foley (16) dari Atlanta, Georgia.





Dijaga dua orang Pengawal Swiss, jenasah Paus Emeritus Benediktus XVI dibaringkan tanpa simbol-simbol kepausan (insignia atau pun regalia) termasuk palium (tongkat perak dengan ujung salib) 







Disediakan tiga hari bagi umat untuk memberikan penghormatan terakhir pada Paus Emeritus Benediktus XVI dari hari Senin 2 Januari 2023 hingga Rabu petang 4 Januari 2023. Setiap hari dari pkl 9.30 - pkl 19.00 waktu Roma. Hingga tengah hari Senin 2 Januari 2023 sekitar 30.000 pelayat memberi penghormatan terakhir. Diperkirakan hingga malam jumlahnya akan meningkat sekitar 50.000 orang. Pada hari Kamis 5 Januari 2023 beliau akan dimakamkan secara sederhana sesuai permintaan beliau.

Baca selanjutnya nanti: Paus Fransiskus Memimpin Pemakaman Paus Emeritus Benediktus XVI

Karena almarhum sudah bukan kepala negara Vatikan, hanya sedikit kepala negara lain yang diundang secara resmi. Tetapi jika kepala negara yang lain datang walau tidak diundang, mereka memberi penghormatan terakhir pada Paus Emeritus Benediktus XVI atas prakarsa mereka sendiri.

 

PEMAKAMAN PAUS EMERITUS BENEDIKTUS XVI

 

Sebelum wafat, Paus Emeritus Benediktus XVI meninggalkan pesan kepada umat katolik, agar "berteguh dalam iman".

Paus Emeritus Benediktus XVI wafat karena usia tua di Rumah Biara Mater Ecclesiae, Vatikan, pada hari Sabtu, 31 Januari 2022, pkl 09.34 waktu Roma, tutup usia 95 tahun. Malam sebelumnya, Paus Emeritus Benediktus XVI tidur tenang setelah mengikuti dari kamarnya Perayaan Ekaristi yang dipersembahkan khusus untuk beliau. Ketika kesehatan beliau merosot pada hari Rabu 28 Desember 2022 beliau menerima urapan minyak suci.

Baca juga : PAUS EMERITUS BENEDIKTUS XVI WAFAT

Jenasah Paus Emeritus Benediktus XVI setelah wafatnya dibaringkan di kediaman beliau di Rumah Biara Mater Ecclesiae.






Hari Senin 2 Januari 2023 jenasah Paus Emeritus Benediktus XVI akan disemayamkan di Basilika Santo Petrus Vatikan agar umat dapat memberikan penghormatan terakhir. Kesempatan diberikan hingga Rabu 4 Januari 2023.

Pada 5 Januari 2023, Paus Emeritus Benediktus XVI setelah upacara yang diselenggarakan di Lapangan Basilika St Petrus dan dipimpin Paus Fransiskus pkl 09.30 waktu Roma (pkl 14.30 WIB), selanjutnya akan dimakamkan di Vatican Grotto tempat peristirahatan terakhir 146 Paus pendahulu beliau. 

Baca selanjutnya nanti: Paus Fransiskus Memimpin Pemakaman Paus Emeritus Benediktus XVI


Minggu, 01 Januari 2023

HARAPAN



Perayaan Natal dan Tahun Baru sering dikaitkan dengan harapan. 

Harapan     Keinginan dengan keyakinan akan sesuatu. Harapan menuntut tekat pribadi dan kita harus melakukan sesuatu tindakan untuk mewujudkan keinginan itu; harapan memahami bahwa apa yang diinginkan tidak bisa dicapai dengan mudah atau lancar. Lawan dari harapan adalah putus asa; hilangnya keyakinan sama sekali.

     Dalam Kitab Suci, harapan itu terkait erat dengan iman. Sebagai suatu kebajikan teologis, harapan merupakan keyakinan adi-kodrati bahwa kita akan dapat mencapai kerajaan surga dan hidup kekal dengan percaya kepada janji-janji Kristus dan lebih mengandalkan rahmat Roh Kudus ketimbang kemampuan kita sendiri. Seperti dikatakan dalam Surat Ibrani: “Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia” (Ibr 10:23). Harapan Perjanjian Lama mendapatkan pemenuhannya dalam Perjanjian Baru.

 

I.                Harapan Dalam Perjanjian Lama

  1. Abraham sebagai Model Harapan
  2. Harapan akan suatu Perjanjian Baru

II.              Harapan Dalam Perjanjian Baru

  1. Kristus Memenuhi Harapan Perjanjian Lama
  2. Harapan Dalam Pergumulan
  3. Harapan, Iman dan Kasih

 

I.   Harapan Dalam Perjanjian Lama

A.  Abraham sebagai Model Harapan

Keseluruhan PL diliputi oleh  suasana penuh harapan, sebab PL adalah suatu riwayat janji Allah pada Abraham (Kej 12:3; 22:18), suatu janji yang dipegang Allah dengn setia sekalipun berhadapan dengan ketidaksetiaan yang nyata dari pihak Israel terhadap perjanjian (2 Sam 7:9.16). Abraham merupakan teladan harapan dalam seluruh PL, karena  “Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa” (Rm 4:18).

 

B. Harapan akan suatu Perjanjian Baru

Tuhan adalah harapan bangsa Israel (Yer 14:8; 17:13) dan semua orang Israel (Yer 17:7; Yes 8:17; 26:8; Mzm 71:5). Kesetiaan Tuhan kepada umatNya di masa lalu (Kej 15:7; Mzm 13:6; 33:18) mengarah pada kepastian akan pemenuhan janji-janjiNya di masa depan (Kej 17:8; Kel 3:8.17; 6:4; Ul 1:18).

      Janji Allah akan terus berlaku sekalipun sebagai kesatuan kerajaan sudah hancur dan terjadilah dua kerajaan: Yehuda dan Israel. Harapan diuji ketika kerajaan Israel jatuh diserbu oleh bangsa Asyur pada tahun 721 SM, dan kerajaan |Yehuda hancur diserang Babilonia pada tahun 587 SM. Tetapi melalui para nabi seperti Elia, Elisa, Amos, Hosea, dan Yesaya, Allah membina umatNya di dalam pengharapan akan keselamatan dengan hasrat akan suatu perjanjian yang baru dan kekal. Harapan akan penebusan radikal dan pengudusan ini hanya terjadi ketika kepercayaan diletakkan pada Tuhan saja, sebab hanya Dialah yang dapat memberikan harapan yang benar (Yer 29:11; 31:17). Barangsiapa menaruh kepercayaannya pada manusia mendapatkan kutuk (Yer 17:5), tetapi barangsiapa berharap kepada Tuhan akan mendapatkan berkat (Yer 17:7).

     Yeremia berbicara tentang harapan sekalipun ancaman dari Babilonia sedang mendatangi kerajaan Yehuda dan ketika Yerusalem akan segera dihancurkan dan orang-orang akan dibuang ke Babilon:  “Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman Tuhan: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku” (Yer 31:33; bdk Yer 31:31; 32:38). Harapan akan keselamatan ini dijanjikan kepada semua bangsa (Yeh 36; Yes 49:5-6; 53:11). 

 


II.  Harapan Dalam Perjanjian Baru

A.  Kristus Memenuhi Harapan Perjanjian Lama

Di dalam PB, haparan PL terpenuhi di dalam Kristus.

     Kesetiaan Allah kepada perjanjianNya di seluruh PL merupakan persiapan bagi Inkarnasi dan karya keselamatan Putera Allah. Yesus menunjuk kepada janji yang diberikan kepada Abraham dan pemenuhan akhirnya ketika Ia menyatakan, “Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita.... ''Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.'' (Yoh 8:56.58). Di dalam Sabda Bahagia, Kristus memberikan kepada pengikutNya harapan yang penuh keyakinan akan surga sebagai Tanah Terjanji yang baru. Ia meyakinkan para murid agar jangan mencemaskan masa depan; sebaliknya mereka harus terus mengarahkan pandangan kepada kerajaan surga.

  

B.  Harapan Dalam Pergumulan

Surat-surat mengembangkan gagasan Kristen mengenai harapan. Harapan Kristen adalah kemuliaan Allah (Rm 5:2) dan kemerdekaan dari dosa (Rm 8:20). “Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia” (Ibr 10:23). Pengharapan itu adalah “sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita,” (Ibr 6:19-20). Suatu ketopong yang melindungi kita di dalam pergumulan kita “berbajuzirahkan iman dan kasih” demi harapan akan keselamatan itu (1 Tes 5:8). Umat Kristen diselamatkan oleh harapan, tetapi harapan itu adalah atas sesuatu yang tidak kelihatan “pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya? Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun” (Rm 8:24-25).

    Harapan bagi santo Paulus bukan sesuatu yang gampang dicapai. Sebaliknya, harapan itu didapatkan dalam penderitaan dan kesulitan dan ditopang dan diperkaya dalam doa: “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!” (Rm 12:12). Di dalam ziarah hidup Kristen (1 Kor 13:13), kita harus “bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita” (Rm 5:3-5).

 

C.  Harapan, Iman dan Kasih

Harapan selalu terkait erat dengan iman dan kasih, yaitu kebajikan teologis lainnya. Apa yang diharapkan akan menjadi nyata melalui iman (Ibr 11:1), yang memungkinkan kita memahami realitas yang tidak kelihatan, dan kasih, yang adalah iman yang bekerja. “Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan.” (Gal 5:5). Roh Kudus adalah sumber pengharapan, dan umat Kristen dipanggil untuk menunjukkan iman yang sama seperti Abraham, yang “sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya” (Rm 4:18). Keyakinan didapatkan dalam harapan karena kita percaya kepada Tuhan, yang adalah Tuhan pengharapan (Rm 15:13; bdk 2 Kor 3:12) dan “penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita” (Rm 8:18).


BINTANG

 


Bintang     

Diciptakan oleh Allah untuk memisahkan malam dari siang, dan berfungsi sebagai tanda-tanda di langit (Kej 1:14). Walaupun bintang-bintang merupakan benda-benda yang menakjubkan dan mengagumkan (Mzm 8:3), Kitab Kejadian mau menegaskan bahwa bintang-bintang merupakan bagian dari alam ciptaan, untuk membedakan iman bangsa Israel dari kepercayaan kalangan yang lebih luas di Timur Dekat, yang menyembah benda-benda langit itu sebagai dewa-dewa (Ul 4:19; Am 5:26). Bersama dengan matahari dan bulan, yang merupakan ayah dan ibu, bintang-bintang juga mewujudkan anak-anak dari suatu keluarga besar (Kej 37:9-10; bdk Kej 15:5; 22:17). Dalam beberapa kasus, mereka bagaikan malaikat-malaikat surga (Ayb 38:17; Why 9:1).

      Dalam konteks teologi, bintang-bintang berfungsi sebagai tanda-tanda keselamatan dan penghakiman. Misalnya, perkataan-perkatan nubuat Bileam dalam Bil 24:17 menggambarkan seorang Raja Mesias akan bangkit dari Israel sebagai suatu “bintang”. Banyak ahli yakin bahwa bintang Betlehem yang membimbing para Majus kepada kanak-kanak Yesus berhubungan dengan janji Perjanjian Lama ini (Mat 2:2.7-11). Walau banyak orang berusaha mengaitkan bintang Betlehem dengan suatu komet atau konjungsi planet-planet yang mungkin tampak pada waktu itu, penjelasan yang paling mungkin adalah bahwa bintang itu adalah malaikat yang putih cemerlang (bdk Mat 28:2-3), yang membimbing para Majus menemukan Penyelamat dan Raja mereka. Ini akan menjelaskan mengapa di dalam Injil Matius, bintang itu dikatakan menghilang dan nampak lagi, bergerak maju atau diam.

      Pada masa pengadilan nanti, bintang-bintang di langit digambarkan dengan cara apokaliptik akan pudar dan jatuh dari langit (Yes 13:10); Yl 3:15; Mat 24:29; Mrk 13:25; Why 6:13; 8:10.12; 12:4).


PENGINAPAN



Dalam bacaan Injil Natal disebutkan penginapan. Lalu timbul keisengan untuk menelisik "penginapan " pada masa Kitab Suci.    

Penginapan  adalah suatu tempat untuk mendapatkan keramahtamahan dan tumpangan menginap        bagi para musafir yang melakukan perjalanan, di mana gerobak-gerbak dapat diistirahatkan pada        malam hari dan di mana seorang yang bepergian dapat bernaung (Kej 42:27; 43:21; Kel 4:24; bdk 2    Raj 19:23; Yos 4:3).

      Di zaman Perjanjian Lama awal, jarang ada penginapan. Tempat semacam itu tidak diperlukan, karena praktik keramahtamahan Timur Dekat mewajibkan agar orang yang melakukan perjalanan disambut di dalam rumah pribadi.

      Namun dalam abad-abad selanjutnya ketika perdagangan meningkat dan orang yang melakukan perjalanan bertambah sangat banyak, rumah penginapan berkembang sebagai akomodasi bagi orang asing, terutama di kota-kota besar dan tempat-tempat yang terpencil. 

Rumah penginapan di tempat-tempat yang berbahaya dijaga ketat karena ancaman para bandit yang tiada putusnya. 

Umumnya rumah penginapan di kota menyediakan kamar tidur dan kandang bagi hewan-hewan mereka (1 Raj 18:27; Luk 2:7; 10:34). 

Kerajaan Persia membangun suatu sistem hubungan jalan yang baik disertai tempat-tempat penginapan dan tempat singgah bagi karavan-karavan dalam perjalanan. 

Begitu juga bangsa Roma mempunyai jaringan besar tepat-tempat istirahat, yang terutama digunakan untuk tujuan komunikasi [khususnya bagi para kurir surat] di antara provinsi-provinsi yang jauh. Di tempat-tempat yang berbahaya, di mana orang yang melakukan perjalanan harus terus menerus waspada berjaga terhadap penyamun maka perjalanan merupakan pekerjaan yang berbahaya seperti dikatakan oleh Santo Paulus (2 Kor 11:25-26). 

Dalam Perjanjian Baru, suatu tempat penginapan (bahasa Yunani kataluma) disebutkan terutama di Bethlehem (Luk 2:7); kata yang sama digunakan untuk ruang yang digunakan Yesus dan para murid untuk Perjamuan Terakhir (Mrk 14:14; Luk 22:11). Orang Samaria meninggalkan musafir yang terluka di suatu penginapan di jalan antara Yerikho dan Yerusalem (Luk 10:34; di sini kata Yunani yang digunakan adalah pandocheion). Suatu pondokan?


SELAMAT TAHUN BARU 2023

 


Gelap malam sudah hilang, dan pagi ini terang datang. Di tahun baru lembaran-lembaran kitab kehidupan kosong diberikan kepada kita untuk kita isi, sedang kitab kehidupan di tahun yang lalu telah kita tutup menjadi kenangan. Semoga di tahun baru lebih banyak kenangan sejahtera yang kita torehkan, lebih dalam kebahagiaan dan sukacita yang kita alami, lebih menyentuh keindahan yang kita resapkan,  lebih luas kebaikan yang kita temukan dalam kasih persaudaraan dan persahabatan di antara kita. Semoga Tuhan selalu menyertai kita dengan segala rahmat dan berkat karunia dan kasihNya yang tiada terhingga bagi kita. Semoga Bunda Maria membimbing kita putera-puterinya di jalan hidup yang senantiasa berkenan kepada Allah dan rukun damai di antara sesama manusia. 

Selamat Tahun Baru 2023.