Daftar Blog Saya

Minggu, 27 November 2022

PARA SUPERIOR JENDRAL MENATA LANGKAH KE DEPAN

Para superior jendral tarekat pria kemarin 26 November berdialog dengan Paus Fransiskus, menutup rangkaian acara Sidang Pleno yang dimulai dari 21 November yang lalu. Dalam WAG Ikafite, Rm Agus Purnama MSF, Jendral Misionaris Keluarga Kudus (MSF) di Roma yang mengikuti Sidang Pleno Unio Superior Jendral ini berulang kali mengirimkan foto-foto. USG (Unio Superior General) adalah organisasi internasional lembaga hidup bakti dan serikat hidup kerasulan yang didirikan sejak 1952 dengan maksud dan tujuan memajukan hidup dan perutusan masing-masing lembaga dalam melayani Gereja, menjalin kerjasama yang lebih efektif di antara mereka, dan melakukan kontak yang lebih berbuah dengan Paus dan Hirarki. USG secara teratur melakukan Sidang Pleno yang melibatkan wakil-wakil dari 52.000 anggota tarekat untuk koordinasi, tukar informasi dan saling mendukung. Sidang Pleno ke-98 USG kali ini diselenggarakan di Fraterno Domus Sacrofano. 

                    Romo Jendral MSF Ag. Purnama MSF dan rekan2 berdialog dengan Paus 26/11/22

Sebelum memilih Pengurus baru periode 2022-2025, USG melakukan dialog mengusung topik Sinode Evangelisasi Baru, konflik, krisis ekonomi, dan implikasinya pada hidup bakti yang dikemas dalam tema: "Fratelli Tutti: dipanggil menjadi pembawa damai", bertolak dari Ensiklik Fratelli Tutti art 225. "Di banyak bagian dunia dibutuhkan jalan-jalan perdamaian yang menuntun pada penyembuhan luka-luka; dibutuhkan para pendamai yang dengan cerdas dan berani siap memulai proses-proses penyembuhan dan perjumpaan baru" (huruf tebal menunjukkan penekanan dialog ini).

Kardinal Paul Richard Gallagher, Sekretaris Vatikan untuk Hubungan dengan Negara dan Organisasi Internasional  mengawali dialog dengan penegasan bahwa untuk perdamaian yang lestari penolakan perang dan melakukan dialog dengan segala daya menjadi prasyarat pertama dan utama. Dan Gereja mempunyai komitmen dalam hal ini sejak Paus Paulus VI hingga sekarang Paus Fransiskus yang berhadapan dengan Perang Ukraina-Rusia dan konflik bersenjata lainnya di dunia, dan menyinggung kemungkinan Perang Dunia III. Diingatkan prinsip pokok untuk "melindungi hak-hak asasi manusia dan bangsa-bangsa, termasuk hak kebebasan mengikuti hati nurani dan agama". 



Terpilih sebagai Presiden USG periode 2022-2025 José Rodríguez Carballo OFM,  dan wakilnya, Adolfo Nicolás SJ. Sebagai anggota Dewan Pengurus lainnya Bruno Cadoré OP; Mario Aldegani CSJ; Flavio Peloso FDP; Josep María Abella Batlle CM; Eamon Fitzgerald (Trappists); Br Emili Turú FMS; Thomas Handgraetiner O.Praem; Richard Baawobr MAfr; Fr Javier Álvarez-Ossorio SSCC – Picpus;  Pedro Aguado Cuesta SchP.





MATIUS DAN INJIL MATIUS

 


Matius

[Nama terjemahan Latin dari] bentuk Yunani (Matthew) dari nama Ibrani Mattanyah, “karunia Tuhan”. Salah seorang dari keduabelas rasul pilihan Yesus dan dikenali tradisi sebagai pengarang Injil yang pertama. Ia tercantum dalam daftar rasul-rasul (Mat 10:3; Mrk 3:18; Luk 6:15; Kis 1:13) tetapi ia disebut pemungut cukai hanya dalam Mat 9:9 dan 10:3. Dalam Mrk 2:14 dan Luk 5:27-28 ia disebut Lewi; dalam Injil Markus dikatakan bahwa ia anak Alfeus. Matius atau Lewi menjamu Yesus di rumahnya, dan di sana terjadi percakapan antara Yesus dengan orang Farisi tentang alasan Ia  makan bersama dengan seorang pemungut cukai dan para pendosa lainnya (Luk 5:29-32). Lepas dari Injil dan suatu himpunan perkataan Yesus dalam bahasa Ibrani (atau Aram) yang dianggap berasal darinya oleh Papias, uskup Hierapolis pada awal abad kedua, sedikit sekali yang diketahui dengan pasti tentang kehidupan Matius sebagai seorang rasul. Eusebius dari Kaisarea dalam Hist.Eccl 3.24 menyatakan bahwa Matius mengajar sesama orang-orang Yahudi. Tradisi lain menyatakan bahwa ia mati sebagai martir di Etiopia, Persia atau Pontus. Ia dipestakan setiap tanggal 21 September. 


 


Injil Matius

Kitab pertama dari kanon Perjanjian Baru dan pada umumnya dipercaya oleh jemaat Kristen kuno sebagai Injil pertama yang dituliskan dari keempat Injil. Tradisi ini tidak mendapat tentangan sampai zaman modern, dan pendapat yang kini berlaku di antara kebanyakan ahli abad keduapuluh adalah bahwa Injil Markus-lah yang dianggap sebagai Injil pertama. 

      Para ahli menyatakan bahwa Injil ini ditulis bagi orang Kristen Yahudi karena sejumlah alasan;

1. Injil ini menekankan bahwa Kristus adalah pemenuhan Kitab Suci Perjanjian Lama.

2. Berbagai adat Yahudi disebutkan begitu saja, tidak diberi penjelasan.

3. Tradisi menyatakan bahwa Injil ini ditulis untuk orang Kristen Palestina.

4. Kristologi Matius didasarkan pada suatu pandangan akan Yesus sebagai seorang Musa baru, dan sebagai seorang Salomo baru yang membangun Bait Allah yang baru pula. Yesus lebih dimuliakan daripada para tokoh dan pranata Perjanjian Lama.

 

I. PENGARANG DAN WAKTU PENULISAN

II. ISI

III. CIRI-CIRI SASTRA

IV. MAKSUD DAN TEMA

A. Yesus Bersama Kita Dalam Gereja

B. Simbolisme Silsilah Kristus

C. Kerajaan Surga

 

 

I. PENGARANG DAN WAKTU PENULISAN

Injil Matius tidak menyebutkan nama pengarangnya, tetapi kesaksian Gereja purba pada umumnya menyatakan bahwa pengarang kitab ini adalah rasul Matius. Judul “Menurut Matius”, jika tidak asli, ditambahkan menjelang awal abad kedua atau masa sebelumnya.

      Injil ini sangat dikenal di kalangan Gereja purba. Kutipan dari dan rujukan-rujuan pada teks Injil Matius terdapat dalam Didakhe dan dalam tulisan-tulisan Santo Ignatius dari Antiokhia pada awal abad kedua M.  Dari masa uskup Papias dari Hierapolis (sekitar tahun 120) pengarang kitab ini diyakini rasul Matius. Keraguan tentang ini hanya muncul di abad kesembilanbelas.

      Menentukan waktu penulisan Injil Matius merupakan persoalan sulit. Jawabannya bergantung sebagian pada soal, apakah Matius mengandalkan Injil Markus atau tidak, apakah tradisi benar dalam pernyataannya bahwa Matius (atau sebagian darinya) pada mulanya dituliskan dalam suatu bahasa Semit dan baru kemudian diterjemahkan dalam teks Yunani yang kita miliki sekarang. Waktu penulisan yang diperkirakan untuk kitab ini terentang antara tahun 50 hingga 100 M, namun kebanyakan ahli lebih condong pada masa antara 80-90 M. Sementara itu. tidak ada bukti yang mendukung waktu penulisan sesudah hancurnya Yerusalem oleh bangsa Roma pada tahun 70M. Yesus dalam Injil Matius meramalkan bencana historis itu (Mat 22:7; 24:1-51), namun tidak ada petunjuk bahwa si pengarang Injil mengetahui peristiwa itu sudah terjadi. Komisi Kitab Suci Kepausan mengandalkan kuatnya bukti ini ketika di awal abad keduapuluh membahas penulisan Injil Matius :

Dukungan atas pendirian ini ditemukan di dalam Injil sendiri. Matius tidak merujuk sesuatu yang menegaskan kehancuran Yerusalem walaupun ia merekam ramalan Yesus mengenai hal itu dalam Wacana tentang Akhir Zaman (Mat 24:2). Ini menandakan titik penyimpangan dari gaya penulisan Matius yang biasa ketika menceritaan detil yang penting dan menarik yang tetap relevan pada masa ia menulis (bdk Mat 27:8; 28:15). Jika diambil bersama-sama, bukti itu menunjukkan suatu waktu penulisan yang lebih awal dari peristiwa yang mengerikan di tahun 70 itu, walaupun mayoritas ahli Kitab Suci tetap mempertahankan pendapat mengenai Markus sebagai Injil pertama.

 

II. ISI

i. Silsilah Kristus (Mat 1:1-17)

ii. Maka Kanak-kanak Yesus (Mat 1:18-2:23)

iii. Karya Awal Yesus (Mat 3:1-7:29)

A. Perutusan Yohanes Pembaptis (Mat 3:1-12)

B. Pembaptisan dan Pencobaan Yesus (Mat 3:13-4:11)

C. Misi Yesus di galilea (Mat 4:12-25)

D. Khotbah di Bukit (Mat 5:1-7:29)

iv. Yesus Membuat Mujizat dan Perutusan Keduabelas Rasul (mat 8:1-10:42)

v. Yesus Mengajar dan Menggunakan Perumpamaan (Mat 11:1-18:35)

vi. Perjalanan ke Yerusalem (Mat 19:1-20:34)

vii. Sengsara, Wafat dan Kebangkitan Yesus (Mat 21:1-28:20).

 

III. CIRI-CIRI SASTRA

Tak bisa disangkal bahwa Matius adalah Injil yang paling dikenal, tetapi Injil Matius juga dikenal sebagai Injil yang paling cocok untuk pengajaran agama. Matius mengelompokkan beberapa bagian kisah dan wacana berselang-seling. Di dalam [enam rangkaian] khotbah Matius menangkap suara Yesus yang mengajar dan bicara (bdk Mat 5:3-7:27; 10:5-42; 13:3-52; 18:2-35; 23:2-39; 4:4-25:46). Kitab ini disusun di sekitar rangkaian wacana Yesus itu, dan ajaran serta tindakan Yesus bersama-sama menyingkapkan jati diri dan perutusanNya yang sebenarnya.

 

IV. MAKSUD DAN TEMA

A. Yesus Bersama Kita Dalam Gereja

Matius menyampaikan Kabar Gembira tentang karya penebusan Yesus. Ia menulis tentang Yesus sebagai “Emanuel” (Tuhan beserta kita), dengan menggunakan sebutan itu dalam bab pertama (Mat 1:23) dan kata-kata yang paling akhir diucapkan Yesus (Mat 28:20). Kita juga bisa menyebut Injil ini sebagai Injil yang paling “gerejawi”: Hanya Matius saja di antara Injil-injil yang menggunakan kata “Jemaat” atau Gereja (ekklesia, Mat 16:18; 18:17). Matius menunjukkan kepada kita bahwa Kerajaan Allah sudah didirikan di dunia di dalam Gereja, dan bahwa Kristus yang bangkit selalu menyertai umatNya di dalam Gereja.

      Selanjutnya Matius berusaha mendokumentasikan pengelolaan Gereja dan kepemimpinan yang ditunjuk secara ilahi. Pentingnya para rasul dikatakan oleh Yesus ketika Ia menyatakan “apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel” (Mat 19:28). Pucuk pimpinan atas Gereja diberikan kepada Petrus selaku Karang (Mat 16:18) dan kepadanya Yesus mempercayakan “kunci-kunci Kerajaan Surga” (Mat 16:19), dan atas dia Yesus membangun Gereja-Nya, Bait Allah yang baru. Yesus juga memberikan kuasa untuk mengikat dan melepas kepada para rasul (Mat 18:18).

 

B. Simbolisme Silsilah Kristus

Injil diawali dengan suatu silsilah Yesus yang dengan cara yang lembut menyatakan Dia sebagai Mesias keturunan Daud. Ini sering tidak diperhatikan oleh para pembaca di masa modern, yang tidak mengetahui tujuan yang hendak dicapai oleh Matius. Ia menyusun para leluhur Yesus dalam tiga kelompok, yang masing-masing terdiri dari empat belas generasi, dan dengan sikap teliti menyunting nama-nama supaya cocok dengan rencananya.

      Angka mempunyai nilai simbolik yang penting bagi orang Yahudi pada zaman Yesus. Dalam bahasa Ibrani, huruf-huruf tidak hanya mewakili suara, tetapi juga nilai angkawi. Maka setiap nama mengandung nilai angka yang penting. Nama Daud misalnya (dalam aksara Ibrani dwd) nilainya empat belas. Nama Daud juga ditempatkan dalam urutan keempat belas di dalam silsilah itu. Tiga melambangkan kesempurnaan. Maka tiga kelompok yang masing-masing terdiri dari empat belas nama mau menyatakan kesempurnaan bagi Daud. Yesus adalah Anak Daud yang sempurna, Mesias yang ditunggu-tunggu, dan silsilahNya saja sudah menyatakan hal itu.

 

C. Kerajaan Surga

”Kerajaan Surga” mencuat tinggi sebagai tema utama dalam wacana-wacana Yesus. Ia datang untuk memulihkan kerajaan Daud, membawa pemenuhan janji Allah untuk mendirikan kerajaan yang kekal melalui garis keturunan Daud. Maka Injil Matius penuh dengan ayat-ayat yang membandingkan Yesus dan KerajaanNya dengan kerajaan Daud. Yesus menyandang gelar Mesias ”Anak Daud” (Mat 1:1), dilahirkan dari garis keturunan raja Daud (Mat 1:2-17); Ia “lebih agung daripada Salomo” (Mat 12:42) dan lebih besar daripada Bait Allah Salomo (Mat 12:6); Ia membangun Bait Allah yang baru yang lebih besar lagi (Mat 16:18); kerajaanNya meliputi kedua belas suku (Mat 19:28) dan segala bangsa (Mat 28:19); dan Ia membangun GerejaNya atas dasar seorang perdana menteri yang memegang kunci-kunci Kerajaan (Mat 16:19) sebagaimana raja-raja keturunan Daud menjalankan pemerintahan melalui menteri-menteri utama mereka.

      Maka Kerajaan Surga adalah lebih dari kerajaan Daud yang dipulihkan; sesungguhnya kerajaan Daud yang ditampakkan dalam pemerintahan Daud dan Salomo, hanyalah suatu tampilan ekstra sebagai pendahuluan bagi Kerajaan Mesias, di mana janji yang diberikan kepada Daud seluruhnya dipenuhi. Hidup Kristen dengan demikian melampaui Hukum dan Perjanjian Lama.

      Dalam Khotbah di Bukit, Yesus menggambarkan hidup Kristen yang ideal (Mat 5-7); dalam wacana perutusan Ia memberi pengarahan kepada para rasul agar mewartakan Injil di Galilea (Mat 10:5-15) dan menubuatkan pekerjaan misi Gereja di seluruh dunia (Mat 10:16-42); dalam kisah perumpamaanNya (Mat 13) Yesus mengungkapkan misteri Gereja dan memberikan jaminan bagi pertumbuhan dan kejayaan KerajaanNya di dunia; dalam Khotbah mengenai kehidupan Gereja (Mat 18) Yesus menggariskan suatu prosedur disiplin Gereja, dengan menekankan perlunya pengampunan dosa dan memberikan kuasa kepada para rasul untuk mengikat dan melepaskan dalam namaNya (Mat 18:15-20); dalam wacana tentang Akhir Zaman (Mat 24-25) Ia meramalkan hancurnya Yerusalem dan Bait Allah dan berakhirnya Perjanjian Lama.

      Matius selalu hati-hati ketika menunjukkan bagaimana janji-janji dari Perjanjian Lama dipenuhi dengan penetapan Perjanjian Baru. Yesus membawa berkat melalui Abraham untuk segala bangsa (bdk Mat 8:10-12; 28:18-20) bahkan ketika Ia menyatakan sifat Hukum Musa yang hanya sementara dan transisional. Berlalunya Perjanjian Lama benar-benar ditegaskan ketika Yesus meramalkan hancurnya Bait Allah dan ketika Ia membatalkan izin yang diberikan Musa untuk perceraian dan menikah lagi (Mat 19:1-9). Namun Yesus juga menetapkan Hukum Baru, suatu norma baru untuk hidup yang melampaui tuntutan Hukum Musa dan meminta kesucian rohani yang mendalam dan kasih persaudaraan.


Sabtu, 26 November 2022

MENYONGSONG DAN MENGHAYATI MASA ADVEN

 


Sebagai umat Katolik kita sekarang memasuki peralihan dalam siklus kerohanian dari tahun liturgi lama (Tahun C) ke tahun liturgi baru (Tahun A) mengikuti aliran kehidupan manusia. Masa peralihan ini ditandai masa Adven yaitu penantian kedatangan Kristus. Intinya adalah suatu sikap rohani yang waspada dan berjaga, untuk mengalami pembaruan hidup. Kita mengharapkan hidup baru yang lebih baik di tahun baru, lembaran baru bagi kita, dalam penyertaan Tuhan. Ia akan datang, dan kedatanganNya adalah sebagai manusia (inkarnasi) demi membarui kemanusiaan, dan membawanya pada tataran yang lebih baik, diterangi oleh cahaya keilahian yang dibawaNya.

Terang yang dibawa Tuhan itu terutama adalah kehadiranNya sendiri dalam hidup manusia, yaitu rahmat dan karunia yang tiada tara. Kita diharapkan berjaga dan waspada untuk menyambutnya, karena rahmat dan karunia Tuhan selalu bersalut misteri. Rupa, sifat dan saatnya tidak selalu sama dengan yang kita kira. Untuk itu kita diharapkan siap tanggap dengan hati dan budi yang bening, yang dibersihkan dari prasangka dan praduga yang terbentuk dari riwayat masa lalu kita, melalui pertobatan. Hati dan budi yang bersih, bening, menjadi prasyarat untuk tanggap pada Dia yang datang dan menawarkan damai, rekonsiliasi, sebagai awal untuk kebaruan, dengan mengubah sikap dan cara hidup yang mendatangkan bencana (senjata), menjadi sikap dan cara hidup yang menyiapkan persemian hidup baru (cangkul), dan berjalan dalam terang Tuhan (Yes 2:1-5).

"Marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan... marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati", nasehat Santo Paulus (Rm 13:12-14). Maksudnya agar kita menertibkan keinginan-keinginan yang membuat kita terlena, supaya kita hening bening dan waspada sehingga dapat menangkap rahmat dan anugerah Tuhan yang akan membarui hidup kita menuju kebaikan-kebaikan baru.

Sabda Tuhan dalam Mat 24:37-44 bahwa kegiatan sehari-hari yang sama dilakukan banyak orang, tetapi orang yang kendati sibuk tetap hening bening budi dan hatinya akan tanggap pada rahmat dan anugerah Tuhan (yang rupa, sifat dan saatnya tidak selalu sama dengan yang kita kira), diberkati menjadi anak manusia baru yang mendekat pada keselamatan, yaitu hidup yang lebih damai dan sejahtera.


Semoga.



Piala Dunia 2022 Qatar, 26 November 2022

 Catatan 26 November 2022

Laga kemarin 25/11 merupakan putaran kedua Babak Grup. Menampilkan kembali Grup A dan B. 

Wales vs Iran Grup B pkl 17.00. Secara mengejutkan, Team Melli berhasil menang dengan skor 0-2 secara dramatis. Wales harus bermain dengan 10 orang setelah kiper Wayne Hennessey mendapat kartu merah dan diusir dari lapangan. Iran mendapatkan dua gol kemenangan dalam injury time. Roozbeh Cheshmi memecah kebuntuan bagi Iran lewat tendangan jarak jauh. Keunggulan bertambah melalui gol Ramin Rezaeian.

Qatar vs Senegal Grup A pkl 20.00. Qatar takluk 1-3 dari Senegal. Gol Qatar dicetak oleh Mohammed Muntari. Sementara gol-gol Senegal dihasilkan Boulaye Dia, Famara Diedhiou, dan Bamba Dieng. Qatar menjadi tim pertama yang tersingkir di turnamen kali ini.

Belanda vs Equador Grup A  pkl 23.00 di Khalia Stadium. De Oranje unggul lebih dulu lewat gol cepat Cody Gakpo pada menit pertama.  Ekuador terhindar dari kekalahan dan berhak atas satu poin setelah menahan imbang Belanda 1-1. Gol Equador sumbangan Enner Valencia pada awal babak kedua. Sebelumnya, Enner Valencia memborong seluruh gol kemenangan 2-0 Ekuador atas tuan rumah Qatar. Dengan tiga gol, Enner Valencia memimpin sementara perolehan gol dalam Piala Dunia Qatar 2022. Tambahan satu angka membuat kedua negara berbagi posisi di urutan teratas Grup A. Belanda dan Ekuador sama-sama mengumpulkan empat angka dari dua laga. Hasil imbang antara Belanda dan Ekuador ini juga memastikan Qatar tersingkir dari Piala Dunia 2022. Namun sebelumnya Qatar harus berhadapan dengan Belanda lebih dulu. Sementara Equador dan Senegal harus bertarung mati-matian untuk lolos ke babak selanjutnya.



Klasemen Grup A Piala Dunia 2022
Pos Tim Main M S K GM GK SG  P
1 Belanda 2     1  1  0   3    1    +2   4
2 Ekuador 2     1  1  0   3    1    +2   4
3 Senegal 2      1  0  1   3    3    0     3
4 Qatar     2      0  0  2   1    5    −4   0

26/11 dinihari di Stadion Al Bayt, Inggris vs Amerika Serikat Grup B pkl 02.00. Dalam laga pertama Inggris hebat menggulung Iran dengan skor 6-2. Maka dijagokan ketika berhadapan dengan AS. Di pihak lain Amerika Serikat seri 0-0 melawan timnas Wales. Namun, Inggris justru kesulitan menumbangkan Amerika Serikat dan mesti menerima hasil imbang 0-0. The Three Lions, julukan timnas Inggris, saat ini masih menempati puncak klasemen Grup B dengan koleksi empat poin dari dua laga. Namun, timnas Inggris masih belum aman karena tiga tim di bawah mereka masih berpeluang lolos. Iran (3 poin), Amerika Serikat (2), dan Wales (1). 



PosNegaraMainMenangSeriKalahGoal-/+Poin
1
Inggris
21106+44
2
Iran
21014-23
3
Amerika Serikat
2020102
4
Wales
20111-21



Laga pada Sabtu (26/11/2022) akan menyajikan duel sengit dari Grup D, yakni antara Timnas Tunisia vs Australia. Laga itu akan digelar di Stadion Al Janoub, Al Wakrah, Qatar, Sabtu (26/11/2022) pukul 17.00 WIB.

Polandia vs Arab Saudi di matchday kedua Grup C. Laga tersebut akan digelar di Stadion Education City, Al Rayyan, Qatar, Sabtu (26/11/2022) pukul 20.00 WIB.

Prancis vs Denmark. Duel yang dipastikan berjalan seru dan menarik ini akan digelar di Stadion 974, Doha, Qatar, Sabtu (26/11/2022) pukul 23.00 WIB.

Argentina vs Meksiko. Duel yang akan tersaji di Stadion Lusail Iconic, Lusail, Qatar, Minggu 27 November 2022 pukul 02.00 WIB ini dipastikan menarik perhatian besar publik.


KABAR VATIKAN 7 PEROMBAKAN KARITAS INTERNASIONAL

 


Ketika di Indonesia kita mengharapkan solidaritas dan bantuan Karitas Indonesia untuk korban gempa Cianjur, sejak hari Selasa 22 November 2022 yang lalu Karitas Internasional dibekukan sementara oleh Paus Fransiskus. Karitas Internasional kena "suspensi" dari Paus bukan karena penyelewengan keuangan ataupun penyimpangan seksual, melainkan untuk perombakan citranya agar lebih baik lagi. "Suspensi" atau pembekuan itu meliputi pemberhentian sementara seluruh pimpinan pusat termasuk Kardinal Antonius Tagle, yang menjadi Presiden dua kali sejak 2015 dan mestinya berakhir 2024 (2015-2019, 2019-2024). Sementara sambil menunggu Kongres yang akan dilaksanakan Mei 2023 ketika Presiden, Sekjen dan Bendahara baru akan dipilih dan diresmikan.



Lalu apa yang menyebabkan Karitas Internasional dirombak? Dan kenapa harus melalui pembekuan atau suspensi? Para pemerhati Pengembangan Organisasi (Organization Development) bertanya-tanya karena lazimnya perombakan organisasi bisa sambil jalan tanpa harus menghentikan fungsi dan operasi. Karitas Internasional mencuri perhatian karena selama ini, organisasi amal besar (jika tidak yang terbesar) di dunia dan bermarkas di Vatikan itu disegani dan dihormati kalangan internasional. Namun apa yang terjadi di kantor pusat Karitas Internasional di Roma tidak memengaruhi anggota2 atau Karitas Nasional di negara masing2, termasuk di Indonesia, yang tetap fungsional dan operasional.

Karitas Internasional adalah badan amal kasih yang merupakan konfederasi dari 162 Karitas2 nasional termasuk Karitas Nasional (Karina) Indonesia dan aktif bekerja di 200 negara. Berawal sebagai Karitas di Jerman pada 1897, berkembang menjadi Karitas Internasional pada 1951 dan dipindah ke Roma, organisasi katolik ini melaksanakan amanat Kristus untuk membantu kaum miskin dan membutuhkan di seluruh dunia dengan memberi sarana yang diperlukan agar mereka mampu berkembang. Karitas Indonesia juga bergerak membantu korban bencana alam di mana saja melalui Karitas Nasional lokal. Menurut Laporan Kerja Tahunan 2020, Karitas Internasional mencatat penerimaan sebesar  $5.13 juta, atau Rp71,82 milyar. 45% dari dana solidaritas anggota di seluruh dunia, selebihnya dari para donatur. Pengeluaran di tahun yang sama sebesar $4.4 juta atau Rp 61,60 milyar.



Kardinal Tagle menyatakan (23/11) bahwa keputusan Paus Fransiskus merupakan langkah yang bijak dan penuh diskresi setelah mendapat laporan hasil suatu studi yang menyeluruh dan cermat atas sistem manajemen dan prosedur-prosedur yang berlaku di Karitas Internasional. Belakangan beberapa fungsionaris Karitas Internasional mengundurkan diri atau diberhentikan dan menunjukkan gejala yang tidak wajar pada suasana kerja keseluruhan. Kardinal Michael Czerny, Prefek Dikasteri Promosi Pengembangan Manusia Integral, di mana Karitas Internasional merupakan suatu badan yang dikoordinasikannya, menyatakan bahwa diperlukan perombakan agar "organisasi yang mengemban misi membantu kaum miskin dan yang membutuhkan di seluruh dunia itu lebih sepadan dengan misinya", melalui perbaikan statuta, sistem manajemen dan prosedur-prosedur". Tampaknya ada kekurangan yang memprihatinkan sehubungan dengan "sistem manajemen dan prosedur-prosedur" yang berlaku. Beberapa sumber kasak-kusuk di Roma memprihatinkan "penyalahgunaan bahasa dan praktek bullying yang tidak sehat" yang tidak sesuai untuk lembaga amal kasih di lingkungan kantor pusat Karitas Internasional yang membuat suasana kerja tidak kondusif dan kontra-prestasi. 



Sebagai presiden, Kardinal Antonius Tagle yang Ketua Dikasteri Evangelisasi Bangsa-bangsa tidak sekantor dan tidak terlibat dalam kegiatan sehari-hari pengurus pusat Karitas Internasional. Karena itu Paus Fransiskus kendati melepaskan jabatan presiden dari Tagle tetap menugaskan Tagle untuk membantu Pengurus Sementara yang dibentuk ad-hoc menyelesaikan tugasnya.

Pengurus Sementara Karitas Internasional yang ditunjuk Paus Fransiskus terdiri dari Pier Francesco Pinelli sebagai ketua, dibantu Maria Amparo Alonso Escobar, yang semula ketua bidang advokasi Karitas International, dan Pastor Manuel Morujão SJ untuk memelihara semangat staf dan karyawan Karitas Internasional. Tugas utama Pengurus Sementara adalah membarui Statuta Karitas Internasional dan menyusun sistem manajemen dan prosedur-prosedur. Tugas yang kedua adalah menyiapkan Konggres Karitas Internasional Mei 2023 dan dalam Konggres itu pemilihan Presiden, Sekretaris Jendral, dan Bendahara baru.

Dari kalangan teologi, sehubungan dengan pembaruan Statuta bergulir pandangan yang lebih besar, bahwa Paus Fransiskus menghendaki semangat baru Karitas Internasional. Statuta yang sekarang berlaku adalah hasil pembaruan atas Karitas Internasional oleh Paus Benediktus XVI pada tahun 2012, mengikuti semangat Konstitusi Apostolik Pastor Bonus (2011) berkenaan dengan Tatanan Kuria Roma. Paus Fransiskus belakangan menerbitkan Konstitusi Apostolik Evangelium Predicatae yang membarui Tatanan Kuria Roma, dan Karitas Internasional harus ditata sesuai semangat baru menurut  Konstitusi Apostolik Evangelium Predicatae itu. Kurang lebih dari kacamata teologi, pembaruan ini sama dengan yang terjadi di bidang liturgi, berkenaan dengan Misa Tradisional Latin yang mendapat kelonggaran di masa Paus Benediktus XVI, oleh Paus Fransiskus dikembalikan pada proporsi yang selaras dengan marwah persatuan dan kesatuan menurut Konsili Vatikan II.

ZAITUN, BUKIT ZAITUN

 


Zaitun Suatu pohon yang selalu hijau (Olea europaea) yang banyak sekali terdapat dan beraneka ragam jenisnya di Palestina dan di sebagian besar  kawasan Laut Tengah. 

Pohon zaitun menghasilkan minyak zaitun dan dengan demikian sangat penting bagi kehidupan sehari-hari dan perekonomian dalam sebagian besar dunia Kitab Suci. Karena pentingnya, pohon zaitun sangat dihargai (Ul 8:8; Hak 9:8; 2 Raj 18:32; Hag 2:19). 



Pertama kali pohon zaitun disebutkan dalam Kej 8:11 (ketika merpati yang dilepaskan Nuh pulang ke bahtera, ia membawa ranting pohon zaitun), pohon zaitun juga disebutkan dalam berbagai perumpamaan, dan menjadi lambang umum bagi kekuatan dan daya hidup (Mzm 52:8; Hos 14:6). Dikatakan bahwa Israel yang dipulihkan nanti akan seindah pohon zaitun (Hos 14:6; bdk Mzm 52:10; Yer 11|:16). Dalam cerita tentang Nuh, ranting zaitun menjadi simbol perdamaian dan kerukunan (Mzm 52:8).



Gunung Zaitun Suatu bukit di sebelah timur Yerusalem berhadapan dengan kota di seberang Lembah Kidron dan Sungai Kidron (2 Sam 15:30; Za 14:40). Juga disebut Bukit Zaitun, karena gunung itu terkenal dengan sejumlah besar pohon zaitun yang tumbuh dalam masa Yesus, walaupun sebagian besar dari pohon-pohon itu rusak dalam pengepungan Yerusalem yang berdarah [oleh Kekasisaran Roma] di tahun 70 M.

Taman Getsemani terletak di lereng barat gunung itu (Mat 26:30; Mrk 14:26; Luk 22:39) dan desa-desa Betania dan Betfage terletak di lereng timur.

Gunung Zaitun disebutkan dua kali dalam Perjanjian Lama. Yang pertama adalah dalam kisah mengenai pelarian Daud dari Yerusalem di awal pemberontakan puteranya, Absalom: ketika ia melarikan diri melalui Gunung Zaitun, ia bertelanjang kaki dan menutupi kepalanya (2 Sam 15:30). Yang kedua kalinya disebutkan dalam kitab Zakharia: “Pasa waktu itu [Hari Tuhan] kakiNya akan berjejak di yang terletak di depan Yerusalem di sebelah timur; dan Bukit Zaitun itu akan terbelah dua dari timur ke barat sehingga terjadi suatu lembah yang sangat besar; setengah dari bukit itu akan bergeser ke utara san setengah lagi ke selatan... Lalu Tuhan, Allahku akan datang dan semua orang kudus bersama-sama dengan Dia” (Za 14:4-5). Kemungkinan rujukan lain 1Raj 11:7-8; 2Raj 23:13; Yeh 11:23; dan Neh 8:15.


Yesus membangkitkan Lazarus dari mati di Betania (Yoh 11; bdk Yoh 12:1; Mat 26:6-12; Mrk 14:3-9) dan tinggal di Betania pada pekan terakhir menjelang SengsaraNya, mungkin di rumah Marta dan Maria, atau di rumah Simon Kusta (Mrk 11:11; 14:3; Luk 21:37). Gunung itu tampil juga dalam peristiwa Sengsara Tuhan. Yesus memasuki Yerusalem dengan jaya dari Bukit Zaitun (Mat 21:1-11; Mrk 11:1-10; Luk 19:28-39; Yoh 12:12-15). Ia menangisi bangsa Yahudi di Bukit itu sambil meneruskan perjalanan ke kota Yerusalem (Luk 19:41-44). Ia juga menyampaikan khotbahNya tentang Zaman Akhir dengan memandang kota di hadapanNya (Mat 24; Mrk 13). Kutukan atas pohon ara terjadi sehari menjelang Ia masuk kota Yerusalem (Mat 21:17-19; Mrk 11:11-14.19-20). Menurut Lukas, Yesus melewatkan malam-malamNya di Gunung Zaitun (Luk 21:37) termasuk pada malam Perjamuan terakhir (Mat 26:30; Mrk 14:26; Luk 22:39; bdk Yoh 18:1) dan mengalami sakaratul maut di Taman Getsemani (Mat 26:30.36; Mrk 14:26.32; Luk 22:30; Yoh 18:1). Juga di sinilah Yesus dikhianati oleh Yudas dan ditangkap (Mat 26:47-57; Mrk 14:43-50; Luk 22:47-54; Yoh 18:12). Akhirnya, Kenaikan ke Surga juga terjadi di atas Gunung Zaitun.


Jumat, 25 November 2022

UPDATE PIALA DUNIA QATAR 25 NOVEMBER 2022

 Catatan WorldCup 2022 Qatar 25 November 2022

Laga kemarin 24 November Swiss vs Kamerun Grup H pkl 17.00 yang berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan Rossocrociati Swiss. (Gol Breel Embolo 48'). Uruguay vs Korea Selatan Grup G pkl 20.00. Duel berlangsung imbang saja tanpa ada gol tercipta. Portugal vs Ghana Grup G pkl 23.00. Laga ini seru ini berakhir dengan skor 3-2 bagi keunggulan Cristiano Ronaldo dkk dari Portugal. Gol Cristiano Ronaldo 65' (p), Joao Felix 78', Rafael Leao 80'; Andre Ayew 73', Osman Bukari 89'.


25 November dinihari Brasil vs Serbia Grup H pkl 02.00. Hasilnya, Selecao Brazil menang 2-0. Gol  Richarlison 62', 73'.



Laga hari ini 25/11 merupakan putaran kedua tahap Grup. Menampilkan kembali Grup A dan B. 

Wales vs Iran Grup B pkl 17.00

Qatar vs Senegal Grup A pkl 20.00

Belanda vs Equador Grup A  pkl 23.00

Besok 26/11 dinihari

Inggris vs Amerika Serikat Grup B pkl 02.00


UPDATE GEMPA CIANJUR 25 November 2022

 

Catatan per 25 November 2022


Korban meninggal 272. Masih bertambah dengan adanya temuan baru. Belum dimasukkan dalam hitungan resmi. Di antaranya, 165 jenazah berhasil diidentifikasi. Sementara, 107 jenazah lainnya masih dicari identitasnya. Dari total jumlah korban meninggal itu, 37% adalah anak-anak.


Dari laporan orang hilang 40 orang belum ditemukan. Pencarian masih dilakukan. Tim SAR gabungan  melanjutkan pencarian  pada Jumat (25/11/2022). Tim dibagi di tiga worksite. Worksite A,  di sekitaran Warung Sate Shinta. Sebanyak 241 personel dikerahkan untuk shift pertama, dilengkapi lima anjing pelacak. Pada shift kedua ditambahkan empat personel teknis life detector hingga total 245 personel.

Worksite B, difokuskan di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang. Sebanyak 472 personel dikerahkan di hari kelima ini. Lima jenazah korban 
berhasil dievakuasi Jumat (25/11/2022) .


Worksite C fokus di Kampung Cicadas, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang. Mengerahkan 480 personel.

Sementara korban luka-luka akibat gempa tercatat 2.043 orang.

Warga yang mengungsi 61.908 orang tersebar di berbagai wilayah di Cianjur dan sekitarya.

Gempa telah menyebabkan 56.320 rumah rusak. Yang rusak berat 22.241, rusak sedang 11.641, dan 22.090 rusak ringan.




APA YANG DILAKUKAN PEMIMPIN?

 

Beberapa waktu yang lalu suatu  organisasi mahasiswa meminta saya bicara soal kepemimpinan. Mereka sedang melakukan kaderisasi. Wawasan mengenai kepemimpinan mereka perlukan. Sejak aktif menjadi konsultan dan trainer manajemen 1981-2001, terutama Manajemen Mutu, saya menyusun dan mengembangkan konsep tentang kepemimpinan. Sebagian bahannya berasal dari pengamatan, perjumpaan dan mendengarkan kisah dan pengalaman para wirausaha, pemilik perusahaan dan pemimpin organisasi kemasyarakatan. Saya menitik beratkan konsep wawasan kepemimpinan pada sisi apa yang dilakukan para pemimpin. Wawasan kepemimpinan ini sudah berulang kali saya sampaikan ketika saya menerangkan konsep ringkas tentang proses manajemen: planning, organizing, actuating, controlling. Leadership atau kepemimpinan hadir di semua proses itu.

Wawasan kepemimpinan ini agar mudah diingat saya sebut Kepemimpinan 6-E.

Menjawab pertanyaan pokok: apa yang dilakukan pemimpin? 6-E

Envision, Enlist, Embody, Empower, Evaluate, Encourage.




Yang pertama: Envision
Para pemimpin perusahaan dan pergerakan yang saya kenal membentuk perusahaan atau pergerakannya dari visi yang mereka punya. Kharisma mereka yang pertama sebagai pemimpin adalah mempunyai dan mengembangkan visi tentang sesuatu yang diyakini akan mendatangkan manfaat bagi banyak orang dan perlu diwujudkan. Envision berarti membentuk, mengembangkan dan mengkomunikasikan Visi masa depan. Di mana pun posisi seorang pemimpin dalam organisasi, entah di puncak, entah di tengah, entah di bawah, atau bahkan untuk memimpin diri sendiri, memerlukan visi yang jelas, menantang dan  menggerakkan dirinya sendiri dan teman-teman untuk mewujudkannya.

Pemimpin memenuhi pikirannya dengan gambaran masa depan yang diinginkannya, masa depan negara dan masyarakat, masa depan perusahaan, masa depan organisasinya, masa depan yang tentunya lebih baik dari keadaan sekarang. Gambaran masa depan itu setiap kali menjadi topik pembicaraannya. Terpateri di hatinya. Sangat diinginkan dan diharapkan. Aspirasi yang menggerakkannya untuk bertindak. Memimpin kegiatannya menuju masa depan. Karena itu tanpa visi tak ada pemimpin. Visilah yang menjadikan seseorang sebagai pemimpin....

Visi bukan tulisan yang setelah diketik atau dicetak, ditaruh entah di mana, kemudian dilupakan. Sebab visi itu harus selalu menjadi gambaran yang hidup yang memanggil dan mengutus diri kita untuk mewujudkannya. Utus artinya "membawa hingga sampai" .... Maka kita sering mendengar ungkapan "pemimpin visioner", atau "pemimpin missioner"... Pemimpin yang karena punya visi berusaha "membawa gambaran idealnya hingga sampai terwujudkan".

E yang kedua Enlist.
Visi pempimpin tidak disimpan sendiri, tetapi dibagikan. Dengan membagikan visi itu kepada orang lain, visi itu diperkaya. Orang banyak melihat lebih banyak ketimbang yang dilihat satu orang. Pemimpin yang baik merelakan visi awalnya diperkaya oleh aspirasi-aspirasi baru orang lain. Dan ketika visi itu mendapat komponen-komponen baru, diperjelas dengan rincian aspek baru, dan menjadi lebih menarik, orang-orang ingin melibatkan diri, sehingga pemimpin mendapat teman-teman sekerja yang punya komitmen untuk bersama-sama mewujudkan visi yang dibagikan. Pemimpin disebut pemimpin karena punya teman-teman sekerja yang mendukung visinya dan visi bersama. Tanpa pendukung tak ada pemimpin. Karena itu pemimpin melalui visi harus membuat, mengembangkan dan menguatkan ikatan dengan teman-teman sekerja yang bersedia mewujudkan visi bersama. Pemimpin setiap kali membicarakan visi bersama, memotivasi, mendorong dan menguatkan teman-teman sekerja untuk mewujudkan visi mereka.

E yang ketiga: Embody


Bahasa jawanya : Nyalirani. Pemimpin bukan sekedar orang yang menunjukkan arah (directing) dan menyuruh-nyuruh orang agar ke sana. Ia sendiri harus berjalan atau menjalani misinya, dengan bekerja secara cerdas dan giat mewujudkan Visi. Memimpin proses aktuasi. Bahasa Banyumas: Kata, Logos jadi pathos, kerja. Dengan demikian pemimpin tampil sebagai bentuk Visi "yang sedang menjadi" atau sedang bergulir menuju perwujudannya. Pemimpin menjadi teladan kerja. Para wirausaha, para perintis organisasi adalah orang pertama yang pontang panting mengejar tujuannya. Pemimpin yang duduk manis di kursi pimpinan bukan pemimpin yang senyatanya. Namun dengan sadar dia harus meng-"embody" teman-teman kerja lainnya menjadi kesatuan kerja yang lebih besar lagi. Menggalang partisipasi, kesatuan dan kebersamaan yang harmonis dalam kerja. Ing ngarsa sung tulada kata ki Hajar Dewantara. Bekerja di depan memberi teladan. Menggerakkan hati orang untuk mengikutinya. Pemimpin jadi legenda yang diikuti. Pemimpin selalu dan kapan saja harus punya pengikut yang punya ikatan emosional dengannya. Tanpa pengikut, tak ada pemimpin.

E yang keempat: Empower
Dalam bahasa rakyat sekarang: ngompori. Maksudnya menjadi energi pendorong. Ki Hajar Dewantara bilang ing madya mangun karsa. Ini dilakukan dengan mengakui otonomi pelaksana-pelaksana yang lain, memberi kepada mereka wewenang mengambil keputusan sehubungan bidang pekerjaan yang dipercayakan kepada mereka, Berusaha menyediakan input yang diperlukan. Mengadakan prasarana dan sarana pokok. Melengkapi dengan pengetahuan dan ketrampilan, melatih dan melakukan coaching. Ada prinsip 4K di sini: konkret, konstan, konsekuen dan kontinyu. Empower dengan demikian "mem-berdaya-kan" rekan-rekan kerja. 

E yang kelima: Evaluate
Evaluasi ini adalah bertemu dengan rekan kerja setiap hari dan berwacana: Hai, apa kabar? Apakah kita masih hidup? Apakah kita bergerak membuat kemajuan? Termasuk "apakah semuanya baik" dalam arti etis.
Memastikan Logos (visi/misi) - Pathos (kegiatan/proyek) - dan Ethos (suasana kerja) bergerak selaras menuju tujuan bersama.
Evaluasi ini bermaksud meneguhkan, menguatkan, bukan mencela dan cari2 kesalahan. Kebiasaan memberi acungan jempol ke atas sangat diperlukan untuk memotivasi. Ketika menemukan penyimpangan atau kemacetan, mencari bersama "apa" yang salah. Lalu bersama-sama mencari jalan keluar dan alternatif agar proses bekerja mengalir dan mendapat keseimbangan baru. Memberi umpan balik positif. Evaluasi bermaksud membuat arus proses kerja berjalan terus menuju sasaran yang dikehendaki bersama.

E yang keenam: Encourage
Tut wuri andayani, menurut Ki Hajar Dewantara. Pemimpin menjadi pemandu sorak, tukang keplok, agar teman-teman kerja menjadi jawara (champion) dalam bidang masing-masing. Memberi dukungan yang diperlukan agar semangat kerja meningkat. Menjadi suluh secara kontinyu.

Teman-teman bisa memperkaya kerangka tulisan ini dengan wawasan dan pengalaman anda masing-masing. 

Apa yang dilakukan pemimpin? Envision, Enlist, Embody, Empower, Evaluate, Encourage. Semakin baik semua itu dilakukan semakin baik seorang pemimpin.





ANAK MANUSIA

 Anak Manusia adalah sebutan gelar yang sering digunakan Yesus bagi DiriNya sendiri. Pilihannya atas ungkapan itu mungkin terkait dengan maknanya yang berbeda. Pada tingkat tertentu, “anak manusia” hanyalah semata-mata suatu cara ungkapan Semit untuk menyebut seorang manusia – yaitu seseorang yang berbagi dalam keterbatasan-keterbatasan manusia yang fana (Ayb 25:6). Kadang-kadang Yesus tampak menggunakan ungkapan “anak manusia”  dengan arti umum ini, misalnya ayat-ayat paralel dalam Injil memperlakukannya sebagai kata ganti orang ketiga yang setara dengan kata ganti orang pertama yang mengucapkan “aku” (bdk Mat 16:13 dengan Mrk 8:27). Pada tingkat yang lain, sebaliknya, sebutan gelar “Anak[1] Manusia” mempunyai hubungan yang tegas dengan visiun/penglihatan Mesianis dari Daniel 7, di mana “seseorang seperti anak manusia”  di atas awan-awan langit dan diberi kerajaan yang tidak berkesudahan (Dan 7:13).  Tidak diragukan lagi, Yesus bermaksud menyamakan DiriNya dengan tokoh di dalam Kitab Daniel itu dan dengan demikian menggunakan sebutan gelar “Anak Manusia” itu dalam konotasi makna yang sepenuhnya Mesianis. Hal ini sangat jelas di dalam ayat-ayat di mana Yesus berbicara tentang “Anak Manusia” di dalam hubungan dengan gambaran semacam “awan-awan langit” (Mat 24:30; Mrk 14:61-62) (KGK 440).



 

I.                LATAR BELAKANG PERJANJIAN LAMA

Di dalam Perjanjian Lama, “anak manusia” dapat dianggap padan-kata yang sifatnya puitis dari “manusia” yang sungguh fana (Bil 29:19; Mzm 8:4; Sir 17:30). Istilah itu banyak sekali digunakan dalam Kitab Yehezkiel, di mana sang nabi disebut sekitar sembilan puluh kali oleh Allah sebagai “anak manusia” (Yeh 2:1.3 dst). Dalam Kitab Daniel satu-satunya penggunaan sebutan “anak manusia” dengan konotasi makna seperti itu adalah pada Dan 8:17. Sedangkan dalam Dan 7, sesudah munculnya keempat binatang yang besar, dahsyat menakutkan, Allah duduk di atas takhtanya seperti “dahulu kala” (Dan 7:9) dan ke hadapanNya datanglah ”seorang seperti anak manusia” dengan awan-awan langit (Dan 7:13). “Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah” (Dan 7:14).

      Anak Manusia jelas ditampilkan di sini sebagai sosok Mesianis yang mengungkapkan kebijaksanaan Allah dan yang kuasanya akan menengarai kekalahan penghabisan musuh-musuh Allah. Tulisan-tulisan apokrif Yahudi melebih-lebihkan peran Daniel sebagai Anak Manusia. Anak Manusia yang dikemukakan dalam perumpamaan dalam 1 Henokh 37-71 adalah penguasa Mesianis yang kuat, seorang tokoh eskatologis yang akan datang pada akhir zaman melakukan pengadilan. Sebelum itu, ia masih tersembunyi bersama dengan Allah, walaupun ia sudah terpilih sebelum adanya ciptaan, dan dia akan membawa keselamatan bagi seluruh ciptaan baru. Peran pokok dari Anak Manusia adalah sebagai Hakim ( 1 Henokh 49.4; 51.1-3), Mesias (1 Henokh 48.10), Cahaya bagi Bangsa-bangsa lain (1 Henokh 48.4) dan sebagai Yang Benar ( 1 Henokh 46.3).

 

II.              PENGGUNAAN DALAM PERJANJIAN BARU

Yesus menyebut DiriNya sendiri “Anak Manusia” di sepanjang pemunculannya di depan umum. Kadang-kadang Ia membicarakan DiriNya dengan kata-kata manusia yang jelas, melakukan kegiatan seperti beristirahat (Mat 8:20; Luk 9:58), makan dan minum (Mat 8:20; Luk 7:34) dan mengalami kesedihan (Mrk 8:31). Tetapi Yesus juga mempunyai kuasa ilahi yang melebihi daya-daya manusia, semisal hal mengampuni dosa (Mat 9:6; Mrk 2:10; Luk 5:24) dan menggugurkan tuntutan hari Sabat (Mat 12:8; Mrk 2:28; Luk 6:5). Dalam Injil Yohanes Anak Manusia tampil sebagai Hakim (Yoh 5:7) dan sebagai Dia yang turun dari surga dan akan naik kembali ke surgga (Yoh 6:62); Dia adalah pengantara di antara surga dan bumi (Yoh 1:51) dan dimuliakan oleh Allah yang dimuliakanNya (Yoh 13:31).

      Tak pelak lagi Yesus menggunakan pengertian “Anak Manusia” yang berasal dari Dan 7:13 ketika Ia menyatakan bahwa Ia akan bertahta di surga (Mat 19:28; 25:31) dan bahwa Kerajaan adalah milikNya (Mat 16:28; Luk 9:26-27). Di dalam dua konteks Ia menyebutkan “awan-awan langit” yang  tampak jelas dalam visiun/penglihatan Daniel : yaitu ketika Ia menubuatkan kedatanganNya untuk yang kedua kalinya (Mat 24:30; Mrk 13:26), dan ketika Ia menubuatkan pengadilanNya di hadapan imam besar yang sudah siap mau menjatuhkan hukuman kepadaNya (Mat 26:64; Mrk 14:62).

      Yang unik di dalam gambaran Yesus sendiri mengenai “Anak Manusia” bukanlah bahwa Ia mampu untuk menonjolkan aspek-aspek duniawi dan Mesianis, melainkan fakta bahwa Ia mengaitkan statusNya sebagai Anak Manusia itu dengan tugas penyelamatan di dalam penderitaan. Sesungguhnya, pernyataannya yang lebih dini mengenai Penderitaan Sengsara-Nya yang disebutkan di dalam Injil-injil disampaikan dengan konotasi mengenai apa yang akan terjadi pada “Anak Manusia” (Mat 12:40; 17:12.22; 20:18; Mrk 9:31; 10:33; Luk 9:44; 18:31). Walaupun mungkin bahwa pembaca Kitab Daniel melihat adanya hubungan di antara ”anak manusia” dalam Daniel 7:13 dan ”dia yang diurapi” yang disingkirkan dalam Dan 9:26, kiranya Yesus menghendaki agar para muridNya mengaitkan anak manusia Daniel dengan Hamba yang Menderita dari Yes 52-53. Dengan demikian para pengikutNya dapat memahami bahwa penderitaan yang dialamiNya sampai mati merupakan permulaan yang penting bagi pemuliaan dan pentahtaanNya di surga.



[1] Terjemahan bahasa Indonesia dalam Alk LAI konsisten menggunakan “anak”. Tetapi dalam KKK digunakan dua terjemahan: “anak” (misalnya dalam Yeh) dan “putra” (dalam Injil). Terjemahan “putra” lebih memerhatikan gender dari bahasa Inggris “son”.