Bacaan pertama dari Kitab Suci pada Hari Minggu Biasa ke-28 dipetik dari Kitab Kedua Raja-raja, yang termasuk kelompok Kitab Sejarah. Bacaan pertama ini menunjukkan Mujizat Nabi sebagai pernyataan kuasa Allah dan dampaknya di dalam masa Perjanjian Lama.
Kusta
Sekarang dikenal sebagai penyakit Hansen dan disebabkan oleh
baksil Mycobacterium leprae. Dalam Kitab Suci istilah “kusta” digunakan untuk
berbagai macam kondisi dan penyakit kulit seperti lebam, memar atau infeksi
yang terjadi pada kulit, atau kain, atau bahkan dinding rumah (Im 13:47-59;
14:33-53). Pemeriksaan dan ritual pentahiran di dalam Im 13-14 bukan untuk
kusta dalam pengertian kedokteran modern, tetapi untuk infeksi kulit. Siapapun
yang diketahui mengalami infeksi kulit harus dikarantina untuk menentukan apakah
penyakit itu bisa menular. Orang yang berhasil disembuhkan harus menghadap imam
yang akan menegaskan bahwa ia sudah bersih atau tahir (Im 13:3.9-10; Mrk
1:40-45). Karena “kusta” mengakibatkan si penderita menjadi najis, diperlukan
upacara pentahiran.
Ada
beberapa kasus “kusta” yang disebutkan dalam Kitab Suci: Musa (Kel 4:6) dan
Miryam (Bil 12:10), Naaman (2 Raj 5:1); Gehazi (2 Raj 5:25); Raja Uzia (2 Raj
15:5) dan empat orang penderita kusta ketika Samaria dikepung (2 Raj 7:3).
Dalam Perjanjian Baru Yesus menyembuhkan penderita kusta (Mat 8:1-4; Luk
5:12-16; 17:11-19) dan memberikan kuasa pada murid-muridnya untuk melakukan hal
yang sama (Mat 10:8). Yesus juga menerima “Simon, orang kusta” dari Betania
(Mat 16:6; Mrk 14:3).
Elisa
Nama dalam bahasa Ibrani, artinya: “Tuhan adalah
keselamatan”.
Ia seorang nabi abad ke sembilan SM yang menjadi pengganti
Nabi Elia (1 Raj 19:16-21; 2 Raj 2); bekerja di kerajaan utara Israel selama
pemerintahan raja-raja Ahab, Ahazia, Yoram, Yehu, Yoahas dan Yoas (1 Raj
19:19-21; 2 Raj 2-13). Ia adalah putera Safat dari Abel-Mehola. Hanya sedikit
yang diketahui dengan pasti mengenai latar belakangnya, kecuali bahwa Elisa
adalah seorang yang masih muda ketika Elia memanggilnya meninggalkan bajaknya.
Sejak itu ia menyertai Elia. Ia menerima “porsi ganda” dari semangat kenabian
Elia, yaitu sebagai pengganti sekaligus sebagai pewaris Elia (2 Raj 2:1-18). Ia
menjadi saksi kenaikan Elia ke surga.
Karya
kenabian Elisa diceritakan dalam Kitab-kitab Raja-raja 1 dan 2 (1 Raj 19; 2 Raj
2-9.13) dan berakhir dengan kematiannya (2 Raj 13:14-21). Berbeda dari siklus
Elia, cerita tentang Elisa lebih merupakan kumpulan kisah-kisah atau
peristiwa-peristiwa anekdot: kisah menyehatkan air (2 Raj 2:19-22); mengutuk
anak-anak (2 Raj 2:23-25); ikut dalam pertempuran melawan Moab (2 Raj 3:1-27);
membuat mujizat-mujizat (2 Raj 4:1-7); membangkitkan anak wanita Sunem dari
mati (2 Raj 4:8-37); kuali beracun (2 Raj 4:37-41); penggandaan roti (2 Raj
4:42-44); penyembuhan kusta Naaman dari Damsyik (2 Raj 5:1-20); Gehazi yang
korup dan dikutuk kena kusta (2 Raj 5:21-27); mata kapak yang mengapung (2 Raj
6:1-7); pelepasan gerombolan Aram (2 Raj 6:8-23); nubuat pengepungan Samaria (2
Raj 6:24-7:26); ramalan tentang Hazael yang naik tahta di Damaskus (2 Raj
8:1-15); pengurapan Yehu (2 Raj 9:1-10); ramalan tentang kemenangan atas
Damsyik (2 Raj 13:14-19); kebangkitan seseorang yang diletakkan di makam Elisa
(2 Raj 13:20).
Fokus
istimewa siklus Elisa diletakkan pada mujizat-mujizat. Banyak kejadian dalam
siklus Elisa jelas serupa dengan nada mujizat dari siklus Elia. Elisa
menunjukkan bakat istimewa dalam melihat secara batin dan mempunyai pengalaman
ekstase yang lebih menarik daripada para nabi Perjanjian Lama lainnya (2 Raj
3:11-20; 5:21-27; 6:24-7:20; 8:15). Elisa banyak mirip dengan Samuel dalam
karunia melihat masa depan, pengembaraan, dan seruan-seruannya yang luas, baik
kepada rakyat biasa maupun kepada pemimpin negara. Seperti Samuel, ia
menentukan pemerintahan Israel, terutama dalam mendorong Yehu untuk memangkas
garis keturunan Omri. Ia memimpin suatu aliran kenabian dan aktif dalam
peristiwa-peristiwa politik dan dinasti pemerintahan masa itu. Walaupun
pengaruhnya sangat besar, ia tetap tersembunyi di balik bayang-bayang
pembinanya, Elia, seperti Yosua di balik bayang-bayang Musa.
Naaman
Seorang perwira tentara Aram dari Siria pada abad kesembilan
SM. Ia sakit kusta sampai kemudian disembuhkan oleh nabi Elisa (2 Raj 5:1-27).
Sesudah mendengar kemampuan Elisa yang luar biasa Naaman menemui nabi itu, yang kemudian menyuruhnya mandi tujuh kali di Sungai Yordan (2 Raj 5:18-12). Pelayannya
berusaha meyakinkan dia untuk mencoba, dan ia sembuh. Naaman begitu berterima
kasih sehingga ia menawarkan suatu hadiah kepada Elisa, tetapi nabi itu
menolaknya. Naaman pulang dengan membawa tanah dari Israel sebagai tanda syukur
dan tanda imannya kepada Allah. Penyakit
kusta Naaman kemudian beralih kepada Gehazi, sebab pelayan Elisa itu mendapatkannya
sebagai hukuman karena diam-diam ia telah menerima pemberian Naaman yang ditolak
Elisa. Dalam tradisi Kristen penyembuhan Naaman menggambarkan baptis dan
dayanya dalam membuat jiwa menjadi bersih dari penyakit akibat dosa. Yesus
merujuk kepada penyembuhan Naaman dari kusta sebagai contoh kuasa Allah di
dalam menyembuhkan, yang meluas kepada bangsa-bangsa di luar Israel (Luk 4:27).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar