Daftar Blog Saya

Sabtu, 08 Oktober 2022

KUSTA, ELISA DAN NAAMAN

Bacaan pertama dari Kitab Suci pada Hari Minggu Biasa ke-28 dipetik dari Kitab Kedua Raja-raja, yang termasuk kelompok Kitab Sejarah. Bacaan pertama ini menunjukkan Mujizat Nabi sebagai pernyataan kuasa Allah dan dampaknya di dalam masa Perjanjian Lama. 

Kusta  

Sekarang dikenal sebagai penyakit Hansen dan disebabkan oleh baksil Mycobacterium leprae. Dalam Kitab Suci istilah “kusta” digunakan untuk berbagai macam kondisi dan penyakit kulit seperti lebam, memar atau infeksi yang terjadi pada kulit, atau kain, atau bahkan dinding rumah (Im 13:47-59; 14:33-53). Pemeriksaan dan ritual pentahiran di dalam Im 13-14 bukan untuk kusta dalam pengertian kedokteran modern, tetapi untuk infeksi kulit. Siapapun yang diketahui mengalami infeksi kulit harus dikarantina untuk menentukan apakah penyakit itu bisa menular. Orang yang berhasil disembuhkan harus menghadap imam yang akan menegaskan bahwa ia sudah bersih atau tahir (Im 13:3.9-10; Mrk 1:40-45). Karena “kusta” mengakibatkan si penderita menjadi najis, diperlukan upacara pentahiran.

                Ada beberapa kasus “kusta” yang disebutkan dalam Kitab Suci: Musa (Kel 4:6) dan Miryam (Bil 12:10), Naaman (2 Raj 5:1); Gehazi (2 Raj 5:25); Raja Uzia (2 Raj 15:5) dan empat orang penderita kusta ketika Samaria dikepung (2 Raj 7:3). Dalam Perjanjian Baru Yesus menyembuhkan penderita kusta (Mat 8:1-4; Luk 5:12-16; 17:11-19) dan memberikan kuasa pada murid-muridnya untuk melakukan hal yang sama (Mat 10:8). Yesus juga menerima “Simon, orang kusta” dari Betania (Mat 16:6; Mrk 14:3).


Elisa

Nama dalam bahasa Ibrani, artinya: “Tuhan adalah keselamatan”.

Ia seorang nabi abad ke sembilan SM yang menjadi pengganti Nabi Elia (1 Raj 19:16-21; 2 Raj 2); bekerja di kerajaan utara Israel selama pemerintahan raja-raja Ahab, Ahazia, Yoram, Yehu, Yoahas dan Yoas (1 Raj 19:19-21; 2 Raj 2-13). Ia adalah putera Safat dari Abel-Mehola. Hanya sedikit yang diketahui dengan pasti mengenai latar belakangnya, kecuali bahwa Elisa adalah seorang yang masih muda ketika Elia memanggilnya meninggalkan bajaknya. Sejak itu ia menyertai Elia. Ia menerima “porsi ganda” dari semangat kenabian Elia, yaitu sebagai pengganti sekaligus sebagai pewaris Elia (2 Raj 2:1-18). Ia menjadi saksi kenaikan Elia ke surga.

                Karya kenabian Elisa diceritakan dalam Kitab-kitab Raja-raja 1 dan 2 (1 Raj 19; 2 Raj 2-9.13) dan berakhir dengan kematiannya (2 Raj 13:14-21). Berbeda dari siklus Elia, cerita tentang Elisa lebih merupakan kumpulan kisah-kisah atau peristiwa-peristiwa anekdot: kisah menyehatkan air (2 Raj 2:19-22); mengutuk anak-anak (2 Raj 2:23-25); ikut dalam pertempuran melawan Moab (2 Raj 3:1-27); membuat mujizat-mujizat (2 Raj 4:1-7); membangkitkan anak wanita Sunem dari mati (2 Raj 4:8-37); kuali beracun (2 Raj 4:37-41); penggandaan roti (2 Raj 4:42-44); penyembuhan kusta Naaman dari Damsyik (2 Raj 5:1-20); Gehazi yang korup dan dikutuk kena kusta (2 Raj 5:21-27); mata kapak yang mengapung (2 Raj 6:1-7); pelepasan gerombolan Aram (2 Raj 6:8-23); nubuat pengepungan Samaria (2 Raj 6:24-7:26); ramalan tentang Hazael yang naik tahta di Damaskus (2 Raj 8:1-15); pengurapan Yehu (2 Raj 9:1-10); ramalan tentang kemenangan atas Damsyik (2 Raj 13:14-19); kebangkitan seseorang yang diletakkan di makam Elisa (2 Raj 13:20).

                Fokus istimewa siklus Elisa diletakkan pada mujizat-mujizat. Banyak kejadian dalam siklus Elisa jelas serupa dengan nada mujizat dari siklus Elia. Elisa menunjukkan bakat istimewa dalam melihat secara batin dan mempunyai pengalaman ekstase yang lebih menarik daripada para nabi Perjanjian Lama lainnya (2 Raj 3:11-20; 5:21-27; 6:24-7:20; 8:15). Elisa banyak mirip dengan Samuel dalam karunia melihat masa depan, pengembaraan, dan seruan-seruannya yang luas, baik kepada rakyat biasa maupun kepada pemimpin negara. Seperti Samuel, ia menentukan pemerintahan Israel, terutama dalam mendorong Yehu untuk memangkas garis keturunan Omri. Ia memimpin suatu aliran kenabian dan aktif dalam peristiwa-peristiwa politik dan dinasti pemerintahan masa itu. Walaupun pengaruhnya sangat besar, ia tetap tersembunyi di balik bayang-bayang pembinanya, Elia, seperti Yosua di balik bayang-bayang Musa.

Naaman

Seorang perwira tentara Aram dari Siria pada abad kesembilan SM. Ia sakit kusta sampai kemudian disembuhkan oleh nabi Elisa (2 Raj 5:1-27). Sesudah mendengar kemampuan Elisa yang luar biasa Naaman menemui nabi itu, yang kemudian menyuruhnya mandi tujuh kali di Sungai Yordan (2 Raj 5:18-12). Pelayannya berusaha meyakinkan dia untuk mencoba, dan ia sembuh. Naaman begitu berterima kasih sehingga ia menawarkan suatu hadiah kepada Elisa, tetapi nabi itu menolaknya. Naaman pulang dengan membawa tanah dari Israel sebagai tanda syukur dan tanda imannya  kepada Allah. Penyakit kusta Naaman kemudian beralih kepada Gehazi, sebab pelayan Elisa itu mendapatkannya sebagai hukuman karena diam-diam ia telah menerima pemberian Naaman yang ditolak Elisa. Dalam tradisi Kristen penyembuhan Naaman menggambarkan baptis dan dayanya dalam membuat jiwa menjadi bersih dari penyakit akibat dosa. Yesus merujuk kepada penyembuhan Naaman dari kusta sebagai contoh kuasa Allah di dalam menyembuhkan, yang meluas kepada bangsa-bangsa di luar Israel (Luk 4:27).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar